53 - Kabur Dari Rumah Sakit

56K 5.7K 1.3K
                                    

Harapannya sih part ini rame, tapi kemarin aja sepi hahaha

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.


Harapannya sih part ini rame, tapi kemarin aja sepi hahaha.

Capek ya? Sama kok, aku juga.

Bantu koreksi kalo ada typo.

***

Perlahan Aster membuka kedua bola matanya, tangannya bergerak meraba objek disampingnya. Dirinya tersenyum kecut, Zhiva kembali meninggalkannya. Tapi baiknya adalah perempuan itu benar-benar mengikuti perkataanya, yakni pergi disaat Aster tengah tertidur. Karna, jika Aster menyaksikan sendiri perempuan itu pergi, sudah dipastikan ia akan mencegahnya bagaimanapun caranya.

.
.

"Maaf, tapi aku bener-bener harus pergi."

Aster menghembuskan nafasnya, "Tunggu aku tidur dulu, aku nggak mau liat kamu pergi."

Kepala Zhiva mengangguk, dia beranjak menaiki brankar Aster. Kemudian ikut berbaring disamping laki-laki itu, menunggu laki-laki itu benar-benar terlelap.

"Selamat tidur, my boy." ujar Zhiva tersenyum seraya mengecup kening Aster lembut, "I love you so much." sambungnya.

Setelah menunggu beberapa saat, Zhiva memastikan jika Aster sudah tertidur pulas. Dia beranjak turun dari brankar, matanya memerah menahan air mata.

Tak mau semakin terlarut dan tak tega meninggalkan Aster, ia lebih memilih untuk langsung keluar dari ruangan. Membawa kopernya, sesaat dia berbalik kembali menatap Aster. Dan disitulah air matanya tak dapat ia bendung, "Aku janji Ter, aku akan sembuh demi kamu."

.
.

"Sekarang kita jauh lagi Va?" gumamnya lirih, percayalah jauh dari pasangan itu sangat tidak mengenakkan.

Pandangannya menyusuri ruangan, sepi itu yang Aster rasakan. Altas dan Acha belum bisa menjenguknya karna mereka berada di luar negri, tengah menghadiri acara besar cabang perusahaan mereka di sana.

"Lebih baik gue pulang." Aster bangkit, melepas selang oksigen dan infus yang melekat dibadannya.

Masih menggunakan pakaian pasien, Aster berjalan dengan hati-hati keluar dari kamar rawatnya. Matanya terpejam merasakan sakit dibagian lukanya, tapi tekadnya untuk pulang benar-benar sudah bulat.

"Anda mau kemana Tuan?" tanya seorang suster pada Aster.

Aster melirik tajam, "Diem! Kalo lo larang gue pergi, gue akan bunuh lo!"

Suster itu meneguk ludahnya takut, dia cukup paham jika Aster tidak main-main dengan ucapannya. "Tap—"

"Biarin gue pergi." ucap Aster masih berusaha sabar.

ASTERLIO [SELESAI]Место, где живут истории. Откройте их для себя