11 - Senyum Buat Gue

107K 12.2K 1.1K
                                    

Sumpah sih, harus ngomong berapa kali sih? Vote dan coment sebanyak-banyaknya :(

***

Justin mendorong Zhiva, membuatnya jatuh tersungkur ke lantai. Bertepatan dengan itu Zhiva melihat kaki seseorang berdiri tepat didepannyan. Zhiva terkejut, bahkan Justin lebih terkejut.

"Pria brengsek! "

"Tu-tuan Altas " suara Justin terdengar sangat terkejut.

Ya terkejut karna kedatangan seorang Altas Derandra Arkeno yang notabenya adalah orang yang paling berpengaruh pada perusahaan Dimitri's Company milik keluarga Justin.

Altas menundukkan dirinya, membantu Zhiva untuk berdiri. Dia memeluk gadis itu layaknya seorang ayah, tangis Zhiva pecah. Bahkan ayahnya sendiri tidak pernah sekalipun memeluknya. Jangankan memeluk, tersenyum ke arahnya saja tidak pernah.

"Ini tidak seperti yang anda liat tuan" Justin mencoba menjelaskan, namun wajah Altas tetap menyiratkan amarah.

Dia melepas pelukannya, berjalan mendekat ke arah Justin dan melayangkan tamparan keras tepat dipipinya. Justin hanya diam, tidak berani melawan seorang Altas.

"Dia anakmu! Kenapa kau berbuat kasar padanya?! "

"Dia berbuat salah. "

"Apa kau sudah mendengarkan penjelasan darinya? Apa hanya perkataan jalang itu yang kau dengarkan? "

Justin kicep, ucapan Altas benar-benar tepat. Dia tidak pernah mendengarkan ucapan Zhiva dan hanya memdengarkan ucapan Gigi saja.

Gigi yang merasa ada keributan diluar segera berjalan keluar, dia sama terkejutnya dengan kedatangan Altas. Jika Justin bisa ia bohongi dengan luka yang terbuat dari make up ini tapi tidak dengan Altas, dia pasti akan tau dengan kepalsuan yang dibuat oleh Gigi.

Dia berusaha menetralisir gugupnya, Altas yang melihat itu menatap sinis. Gigi mencoba tersenyum seramah mungkin pada Altas, tapi sama sekali tak drespon olehnya.

"Tu-tuan, ada apa tuan datang ke sini? " tanya Gigi basa-basi.

"Kau perempuan, apa kau tidak merasa kasihan melihat perempuan yang tak lain adalah anak kakakmu sendiri disiksa didepan matamu?! "

"Apa karna kau memang menginginkan itu?! "

Gigi diam, tidak tau harus menjawab apa. Lidahnya terasa kelu mendapat omongan-omongan pedas dari Altas.

"Saya akan putuskan semua kerjasama kita. "

Justin yang mendengar itu menggelengkan kepalanya cepat, jika Altas memutuskan semua kerjasama dengan perusahaannya sudah bisa dipastikan perusahaan Justin akan hancur.

"Apa kalian lupa? Saya sudah memperingatkan kalian untuk memperlakukan Zhiva dengan baik, tapi kalian tidak mendengarkan saya. "

"Saya mohon jangan begitu tuan, saya minta maaf. Saya janji akan memperlakukan Zhiva dengan baik. "

" Cih. "

Altas berdecih, dia itu tau jika Justin hanya berkata tapi tindakannya tidak akan seperti itu.

"Om, jangan om. Zhiva mohonnnn. " Zhiva bersuara, dia tetap membela papahnya.

"Tapi sayang, om tidak mau melihatmu disiksa seperti ini oleh mereka lagi. "

"Zhiva mohonnnn. "

Altas berpikir sejenak, dia tidak bisa menolak permintaan Zhiva yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.

ASTERLIO [SELESAI]Where stories live. Discover now