47 - I Miss U

51.3K 5.7K 784
                                    

Ayo di vote, coment, dan share. Udah belom?

 Udah belom?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Gimana kak? Aster mau pulang?"

Rora menyeka air mata palsunya, kemudian mengacungkan jempolnya pada Utara. Senyum Utara terbit, nah untung tadi dia sama Tanzil buru-buru ke rumah tuh bayi tirex.

Rora menatap ke arah Tanzil, "Tanzil, jangan lupa ya tadi udah janji loh sama Rora." ucapnya sambil menyelipkan anak rambutnya ke belakang.

"Hm." jawab Tanzil datar, asik Rora pengen teriak rasanya.

"Nah, sekarang gue bisa tenang. Gue numpang tiduran di sini kak." Utara bernapas lega, dia merebahkan tubuhnya disofa.

Sedangkan Rora hanya memutar bola matanya jengah, kalo bukan demi Tanzil, Rora tidak akan mau berbohong pada Aster seperti ini. Bukan tanpa alasan, tapi karna cowok itu bisa sangat marah. Bahkan bisa mendiami Rora sampai berhari-hari, membuat Rora harus merengek supaya cowok itu mau memaafkannya.

"Terus nanti gue bilang gimana?" tanya Rora bingung, "Ya lo tinggal bilang apa aja dah, apa yang bikin lo sakit hari ini." jawab Utara.

Rora mengelus dagunya, berpikir tentang hal paling menyakitkan yang ia alami hari ini. "Tanzil."

Dahi Tanzil mengernyit, kenapa jadi dia lagi yang kena? Perasaan dia diem aja deh. "Gue?" kepala Rora mengangguk lugu, dia menunjukkan line dirinya dengan sang pelaku.

Tanzil lope

Api kecil dari tungku|

Apinya kecil habis kayu|

Sudah lama kutunggu-tunggu|

kapan kamu bilang i love you|

|Gl.

Rora pantun buat calon imam|

|Paan si!

Rora ganggu?|

|Bgt.

Maaf:(|
Gimana biar dimaafin? |

|jgn chat gw lg!

Rora menarik ponselnya kembali, sedangkan Utara sejak tadi dibuat tertawa sampai keluar air matanya. "Trs?" tanya Tanzil acuh.

"Ya abis itu Tanzil blok Rora kan? Itu menyakitkan, rasanya seperti ditusuk beribu-ribu pisau." jawab Rora mendramatisir.

"Mati dong."

ASTERLIO [SELESAI]Where stories live. Discover now