Bab 37 : Who is him?

71.3K 3.8K 150
                                    


Andrew berseringut kesal menjawab panggilan yang mengganggu moment-nya. Ia menggeser tombol hijau untuk menjawab telepon yang ternyata dari Finnick.

“Ya, ada apa?” Andrew bertanya dan mengobrol ditelepon, tapi matanya tidak pernah lepas dari Resya yang masih berdiri ditempatnya.

Hallo, Drew?” sapa seseorang dari seberang.

“Cepat katakan! Kau sudah mengganggu moment-ku.” tukas Andrew dengan suara yang ditekan.

Ini aku, Finnick.” ucap pria diseberang telepon untuk meyakinkan.

“Sial! Aku sudah tau. Katakan, ada apa? Jika kau hanya akan mengatakan hal yang tidak penting, aku pastikan besok, hanya akan tersisa namamu saja.” ujar Andrew begitu tajam, membuat gadis didepannya heran akibat kemarahan Andrew yang sangat gampang untuk tersulut.

Gadis itu sangat kaget dengan ucapan Andrew. Apa yang sebenarnya pria itu maksud mengenai 'tersisa nama saja'.

Oke, oke. Jadi, ini soal Jimmy. Apa kau masih  ingat saat setelah polisi yang dibawa Jimmy sudah pergi dan kau meneleponku?”

“Ya.”

Jika kau ingin melenyapkannya, aku menyarankan untuk secepat mungkin. Aku rasa dia sudah menyiapkan pengacara untuk bersekongkol memasukanmu ke dalam penjara.”

Mendengar pembicaraan Finnick yang mulai mengarah kepada hal yang serius, Andrew semakin menatap Resya dengan lekat.

Pria itu seakan tidak mau jika sampai Resya mengetahui akan dirinya yang berjiwa pembunuh.

Andrew mengecup bibir gadis didepannya sekilas, “Masuklah, kau perlu istirahat.” ujar pria itu masih dengan ponsel yang menempel ditelinganya.

Seketika, jantung Resya seakan berhenti berdetak saat pria itu tiba-tiba mengecupnya. Ia masih bengong menatap Andrew seolah meyakinkan dirinya sendiri jika hal yang tadi dilakukan pria itu hanya ilusi belaka dan tidak pernah terjadi.

Apa maksudmu, Drew? Aku sedang didalam kamar. Kenapa menyuruhku untuk masuk? Maksudmu masuk kemana? Dan tumben sekali kau perhatian menyuruhku untuk segera istirahat” oceh Finnick. Pria itu mengira jika Andrew berbicara padanya.

Andrew tidak menjawab ocehan Finnick yang merasa percaya diri dengan yang ia katakan, padahal ia salah menduga jika Andrew berbicara padanya.

Resya masih membeku.

“Mau masuk atau aku—“

“Ah, ya... aku akan segera masuk.” Potong Resya dengan segera. Ia takut jika pria itu kembali mencuri ciumannya.

Melihat Resya yang langsung masuk dengan terburu-buru ke dalam rumah, membuat Andrew terkekeh dan menggelengkan kepalanya.

Aku sudah ada didalam, Drew. Percayalah!”

“Kau mau main-main? Cepat katakan, aku sedang tidak bercanda.” ucap Andrew menekan perkataannya.

Kau yang main-main, dari tadi kau terus mengancamku untuk masuk. Maksudmu apa?” jawab Finnick yang tidak mau kalah.

“Dasar bodoh! Tadi, aku sedang tidak berbicara padamu.”

Tidak ada sahutan diseberang telepon, mungkin Finnick merasa malu. Andrew berdehem membuat pria itu kembali tersadar.

Hehe, aku kira kau berbicara padaku. Aku langsung saja, oke?”

“Ya.”

Jimmy sekarang sedang mencari pengacara profesional untuk menjebloskanmu kedalam penjara. Bagaimanapun, ia tidak akan rela begitu saja atas kematian Jesse. Karena jelas-jelas, kaulah pria yang dekat dengannya sekaligus orang terakhir yang menemuinya.”

My Psychopath Boss ✔Where stories live. Discover now