Bab 32 : Andrew?

73.8K 4.2K 94
                                    


Resya telah selesai mandi dan berpakaian rapi, ia sudah siap untuk pergi ke kantor. Gadis itu sedikit ragu untuk pergi bekerja dikarenakan ini sudah lebih dari terlambat. Tapi, Andrew menyuruhnya tetap pergi bekerja bersamanya.

Seorang pelayan memanggil Resya agar ia segera turun, karena Andrew sudah menunggunya dibawah, diruang makan.

"Nona, Tuan Andrew sudah menunggu anda dibawah, ia bilang agar anda segera turun." ujar pelayan wanita bernama Helenia-yang dipanggil akrab dengan Helen itu.

"Baiklah." jawab Resya dan segera melenggang keluar kamar.

Saat ia sudah sampai dibawah, Resya melihat Andrew sedang duduk dimeja makan yang sedang menyantap sarapannya.

Pria itu menoleh ke arah Resya, tanpa tersenyum apalagi menyapanya, pria itu kembali menyantap makanannya dan mengacuhkan Resya.

Dengan amat ragu, Resya duduk dimeja makan diseberang Andrew. Ia memperhatikan pria itu, Resya merasa geli melihat Andrew yang tengah menyuapkan makanannya ke dalam mulut.

Entah apa yang membuatnya merasa seperti itu, tapi bagi Resya, pria ini tampak lucu ketika sedang makan.

Resya masih belum menyentuh apapun dimeja sana, ia hanya duduk menatap Bos nya sambil tersenyum geli. Gadis itu belum mengalihkan perhatiannya sama sekali dari wajah Andrew, dia hanya diam dan duduk dengan rapi.

Menyadari Resya yang tidak terdengar aktifitas di piringnya membuat Andrew berhenti sejenak saat ia akan memasukan satu suapannya, pria itu menyadari jika Resya hanya diam. Ia bisa melihatnya tanpa harus menoleh.

"Makanlah, kau belum makan dari semalam. Kau juga pingsan semalaman, aku tidak mau hal itu terjadi lagi. Jangan membuatku khawatir dan membuatku marah." tukas Andrew.

Resya membuang muka ke piring makannya, ia sangat kaget sekaligus malu ketika Andrew menangkap basah saat sedang memperhatikannya dengan diam-diam. Ia segera mengangguk dan tersenyum mendengar perintah pria itu.

Kemudian, gadis itu mengambil satu lapis roti, mengolesnya dengan selai coklat dan segera menyuapkannya ke dalam mulut.

Gadis itu menyantap rotinya dengan lahap karena lapar, bahkan ia menghabiskan lima lapis roti dengan tidak sadar.

Melihat Resya yang begitu lahap membuat Andrew tersenyum manis karena tingkah laku gadis itu.
..................

Waktu yang ditempuh untuk sampai ke kantor dari rumah Andrew hanya memerlukan waktu 25 menit saja. Saat di perjalanan, mereka hanya sibuk dengan pikiran masing-masing tanpa mau memulai pembicaraan.

Andrew melirik Resya, "jangan mencoba untuk pergi lagi dariku tanpa izin atau sepengetahuanku. Dengarkan ini baik-baik, aku tidak akan mengulanginya. Kau sudah berhasil mempunyai peran penting dalam hidupku. Jadi, jangan coba-coba untuk lari atau menghindar jika kau tidak mau menanggung resikonya nanti." Jelas Andrew yang kembali fokus mengemudi.

Gadis itu menautkan alisnya, "ma-maaf, sir tapi-"

"Andrew, panggil aku Andrew. Jika kau mengulanginya aku akan memberimu sesuatu yang tidak akan pernah kau duga sebelumnya." Potong Andrew dengan penuh penekanan dan ancaman.

"Maaf, aku kurang paham dengan yang kamu katakan, Drew. Aku tidak mencoba menghindar, waktu malam aku ke rumah sakit untuk menemui temanku karena dia mengalami kecelakaan." Jelas Resya.

"Kau tau? Karena kesalahan kecil itulah, kau sudah membuat nyawa orang lain hampir melayang. Sudah aku bilang, jangan ceroboh atau membuat kesalahan."

Resya menyela perkataan Bosnya, ia sangat tidak mengerti arah pembicaraan Andrew.

"Katakan dengan jelas, Drew. Aku tidak mengerti, apa maksudmu tentang nyawa yang hampir melayang hanya karena aku mengunjungi sahabatku, apa itu salah?" tanya Resya yang semakin merasa penasaran.

My Psychopath Boss ✔Where stories live. Discover now