Bab 36 : Beautiful Tonight

86K 4.1K 83
                                    

Andrew membawa Resya ke tempat yang lumayan jauh. Saat diperjalanan, mereka sesekali mengorol dan tertawa. Seperti tidak ada lagi rasa canggung di antara keduanya.

Resya baru sadar, ia kini melihat sisi lain dari seorang Andrew yang selalu angkuh, aneh, temperament, dan kasar. Malam ini, ia melihat sosok pria itu tampak lebih lembut dan hidup.

Entah keyakinan dari mana, rasa takut yang selalu Resya rasakan seperti hilang ditelan bumi. Malam ini juga, ia merasa menjadi gadis yang paling beruntung karena dapat jalan bersama presdir perusahaan.

"Jadi, kau baru jalan dengan satu wanita saja seumur hidupmu?" tanya Resya masih dengan sisa tawanya.

"Iya, aku rasa seperti itu. Kenapa?" ujar Andrew sambil sesekali melirik Resya disela sibuk memperhatikan jalan.

"Haha, ayolah, aku tidak percaya akan hal itu."

Andrew terkekeh menatap Resya dan menggelengkan kepalanya,"kau tidak percaya?"

"Sudah aku bilang, dan jawabannya adalah tidak sama sekali." ucap gadis itu dengan mantap sambil memperhatikan Andrew yang serius dengan kemudinya, membuat pria itu semakin tampan saat diterka sinar lampu jalan yang ramai dengan roda empat serta orang yang berlalu lalang dijalanan.

"Kenapa begitu yakin?"

Jlebbb

Mendengar itu, Resya seakan merasa ditantang akan pengakuan perasaannya.

Apa yang harus gadis itu jawab, sekarang? Apa ia berani mengakui tentang sisi pandangnya pada Andrew? Apa ia berani mengatakan jika pria ini sangat tampan juga mapan? Itulah hal yang bagi Resya sangat tidak mungkin jika Andrew hanya pernah jalan dengan satu perempuan saja.

"Hm, melamun lagi?" tukas Andrew yang membuat lamunan gadis itu buyar dalam sekejap.

"Ah, tidak."

"Kau belum menjawab pertanyaanku." ucap Andrew sambil menoleh gadis itu dengan tatapan serius.

Menyadari situasi yang mulai terasa tegang, Resya berusaha menghilangkan ketegangan itu kembali dengan menampilkan sikap biasanya.

"Apa itu sangat penting?" tanya Resya dengan gamblang.

"Tentu," Andrew menjawabnya tanpa menoleh. Sepertinya, tempat yang ia tuju sudah dekat, "jawablah."

"Kau bisa menjawabnya sendiri, Drew. Itu tidaklah sulit." jawab gadis itu yang terdengar ingin segera mengalihkan topik pembicaraan.

Resya masih belum berani untuk mengakui segala yang melekat pada diri Andrew, apalagi jika harus dihadapannya secara langsung.

"Baiklah. kita lihat saja, dalam beberapa jam lagi kau akan mengatakannya." Andrew mengerlingkan matanya kearah Resya sekilas, sambil tersenyum dengan penuh kemenangan yang akan segera ia dapatkan.

Entah kenapa, ucapan itu terdengar seperti menjanjikan ditelinga Resya. Pria itu seperti sudah tahu bahwa tantangan dan ucapannya akan terjadi.

Tamaran lampu yang dilewati sepanjang jalan menjadi saksi malam itu. Saat dimana kedua hati dipertemukan dengan kepribadian yang saling bertolak belakang. Dua hati yang mulai merasakan keterikatan juga kenyamanan.

Andrew yang begitu dingin dan bahkan beku, ia hidup seperti mayat berjalan, dengan hati dan jiwa yang kosong.

Entah apa yang Tuhan rencanakan kepadanya hingga kini ia dipertemukan dengan seorang gadis lugu, seorang gadis yang selalu membuat amarahnya naik, seorang gadis yang harus membuat Andrew memendam hasrat untuk membunuhnya. Dan sekarang? Ia merasa hatinya penuh, tanpa ada kehampaan dihidupnya, membuat ia mengerti arti yang bernama cinta, membuat ia tahu mengenai alasan serta tujuan untuk hidup.

My Psychopath Boss ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang