Bab 27 : Jesse Rothwell

74.8K 4.3K 45
                                    


"Hai. Kamu datang? Syukurlah, aku kira kamu mengingkari janji."

Jesse menyambut kedatangan Andrew dengan girang. Wanita itu menghampiri Andrew dengan setengah berlari dan memeluknya.

"Kau menunggu, hm?" tanya Andrew dengan menyeringai.

"Tentu. Aku sangat rindu, sayang." ucap Jesse dengan nada manja.

Andrew melepaskan pelukan wanita itu, dan beralih menatap Finnick yang berada dibelakangnya.

"Aku datang bersama sahabatku."

"Oh, kamu mengajak Finnick?" tanya Jesse yang memang baru menyadari kehadiran pria itu karena terlalu fokus menyambut Andrew.

Jesse tahu jelas jika Finnick ini adalah sahabatnya sejak dia mengenal Andrew. Tidak mungkin jika ia tidak mengenal sahabat Andrew yang notabene nya adalah kekasihnya sendiri. Ia mengenal Finnick sejak 1 tahun lalu ketika mulai menjalin hubungan dengan Andrew.

Jesse menjalin hubungan bersama Andrew sudah lama. Andrew sendiri menunggu waktu yang tepat untuk membunuhnya, dan mungkin inilah saatnya.

"Apa kau keberatan?" tanya Finnick sambil menjabat tangan Jesse. Rupanya, wanita itu belum mau melepaskan tangan Andrew yang masih setia digenggamnya.

"Tidak Fin, masuklah. Aku senang Andrew mengajakmu. Itu tandanya dia mau memeperkenalkanku kepada orang-orang dekatnya, bukan?" ucap Jesse sambil tertawa riang. Wanita itu mengajak mereka masuk kedalam rumahnya sembari menggandeng tangan Andrew.

Mengenalkan kepada orang terdekat? Dia akan membunuhmu Jess, kau terlalu percaya diri. Wanita ini sangat tergila-gila pada Andrew. Lihatlah, bahkan ia tidak mau melepaskan tangannya. Oceh batin Finnick sambil menatap jengah punggung Andrew.

Finnick mendesah malas karena ia harus mengekori mereka, sesekali ia melihat ekspresi Andrew yang selalu datar tanpa ekspresi.

Mereka berjalan menuju ruang makan yang telah dihias seindah mungkin. Ada banyak makanan yang terhidang disana. Jesse sengaja menyiapkan semuanya untuk Andrew, sehingga semua makanan diatas meja berisikan semua makanan favorit pria nya.

"Kau, mau makan apa, Fin? Aku tidak tahu jika Andrew akan mengajakmu. Jadi, aku hanya mempersiapkan makanan kesukaan Andrew saja." ujar Jesse.

"Tidak perlu repot, aku makan seadanya saja." jawab Finnick sambil duduk disalah satu kursi dan memulai mengambil makanan yang tersaji begitu rapi dan penuhi dengan hiasan lilin.

Finnick memperhatikan Jesse yang tengah sibuk melayani Andrew, ia menarik salah satu kursi untuk mempersilahkan Andrew duduk disana. Tidak lupa, ia mengambil piring dan mengisinya dengan makanan hidangan.

"Kau mau yang mana sayang?" tanya jesse kemudian, kepada Andrew.

"Apa saja." jawab Andrew sambil menunjukkan senyum manisnya.

"Baiklah." Jesse mencium pipi Andrew dengan gemas lalu ikut duduk disebelahnya.

Andrew terlihat tidak suka dengan perlakuan wanita itu. Tapi, ia harus menahan amarahnya cuma karena tidak ingin disentuh oleh sembarangan orang. Bagaimanapun, sekarang adalah misi, yang terpenting.

Jesse menyuapi Andrew dengan mesra selama acara makan dimulai.

"Kamu gak makan?" tanya Andrew disela-sela suapan Jesse.

"Aku sudah makan sebelum kamu datang."

"Kamu harus makan juga, ini 'kan acara kita." Andrew mengambil garpu diatas meja dan mulai menggulung spageti itu untuk disuapkan kepada Jesse. Wanita itu tampak senang dan membuka mulutnya saat tangan Andrew menyuapinya.

My Psychopath Boss ✔Kde žijí příběhy. Začni objevovat