AFTER RAIN [48] | {Completed}...

By reevenar

73.3K 6.4K 203

Ini bukan kisah tentang hubungan antara dua anak manusia yang saling mencintai. Bukan pula cerita kehidupan r... More

Prolog
Episode. 1
Episode. 2
Episode. 3
Episode. 4
Episode. 5
Episode. 6
Episode. 7
Episode. 8
Episode. 9
Episode. 10
Episode. 11
Episode. 12
Episode. 13
Episode. 14
Episode. 15
Episode. 16
Episode. 17
Episode. 18
Episode. 19
Episode. 20
Episode. 21
Episode. 22
Episode. 23
Episode. 24
Episode. 25
Episode. 26
Episode. 27
Episode. 28
Episode. 29
Episode. 30
Episode. 31
Episode. 32
Episode. 33
Episode. 34
Episode. 35
Episode. 36
Episode. 37
Episode. 38
Episode. 39
Episode. 40
Episode. 41
Episode. 42
Episode. 43
Episode. 44
Episode. 45
Episode. 46
Episode. 47
Episode. 48
Episode. 49
Episode. 50
Episode. 51
Episode. 52
Episode. 53
Episode. 54
Episode. 55
Episode. 56
Episode. 57
Episode. 58
Episode. 59
Episode. 60
Episode. 61
Episode. 62
Episode. 63
Episode. 64
Episode. 65
Episode. 66
Episode. 67
Episode. 68
Episode. 69
Episode. 70
Episode. 72
Episode. 73
Episode. 74
Episode. 75
Episode. 76
Episode. 77
Episode. 78
Episode. 79
Episode. 80
Episode. 81
Episode. 82
Episode. 83
Episode. 84
Episode. 85
Episode. 86
Episode. 87
Episode. 88
Episode. 89
Episode. 90
Episode. 91
Episode. 92
Episode. 93
Episode. 94
Episode. 95
Episode. 96
Episode. 97
Episode. 98
Episode. 99
Episode. 100

Episode. 71

381 37 3
By reevenar


Semenjak membuka kembali kasus yang pernah dilakukan oleh sang adik atas perbuatannya sepuluh tahun silam ---dan sempat dihentikan penyelidikannya atas permintaan Gistavo. Kini status Haruto telah berubah menjadi buronan kembali. Meski satuan kepolisian telah banyak dikerahkan untuk mencari tempat persembunyiannya, Haruto tetap saja sulit ditemukan, mengingat ia yang sudah lama bersembunyi dan pastinya sudah cukup mahir dalam berkamuflase.

Aksi penangkapan Haruto pun belum dimasukkan ke dalam berita mengingat kejadian sebelumnya yang mana Haruto dapat mengetahui titik keberadaan polisi yang mengintainya. Hingga akhirnya ia berhasil kabur.

Dan sekarang, orang yang tengah dicari itu sedang berada disalah satu gudang penyimpanan hasil jagung dan tebu yang habis dipanen. Ia tengah mengendap mencari-cari karung yang ada hasil jahenya. Merasa tak mendapatkan hasil dari apa yang ia minta kemarin pada Jesslyn mengenai surat terakhir Lucas, Haruto akhirnya secara impulsif memutuskan untuk mencuri hasil kebun jahe tersebut.

Sebenarnya bukan tanpa alasan Haruto begitu sangat mengincar surat terakhir Lucas. Karena dulu, sehari sebelum peristiwa itu terjadi ---Lucas di temukan gantung diri di kabin kapalnya yang lain setelah beberapa minggu berhasil kabur dari tragedi karamnya kapal pesiar yang dibawanya waktu itu. Lucas meminta Haruto untuk melindungi kebun jahe-nya sebagai balasan jika ia berhasil menenggelamkan satu keluarga tersebut. Tak hanya itu, ia juga merekam isi percakapan keduanya ke dalam sebuah swatch record. Yang mana isinya juga terdapat sebuah pengakuan Haruto yang mengancam dan menyuruh Lucas untuk menuruti perintahnya. Lalu kemudian, keduanya pun membuat surat perjanjian tertulis serta alibi yang nantinya akan dirangkai oleh Lucas pada tim penyidik yang mengusut kasusnya secara tertutup. Jika Lucas berhasil mengecoh kasus itu sampai Haruto tiba ke tempat pelariannya di Selandia Baru, maka kebun jahe serta anak dan istri Lucas akan dijamin keamanan serta keselamatannya. Tapi, jika terjadi sebaliknya, maka Haruto berhak untuk mengambil alih kepemilikan perkebunan tersebut. Dan sekarang, surat mengenai kepemilikan itulah, yang kini tengah diincar oleh Haruto.

Selain sinting dan tempramental, Haruto juga manusia yang sangat serakah!

Mengingat apa yang sudah dilakukan Haruto pada keluarganya selama ini. Sebenarnya Jesslyn bisa saja melaporkan Haruto atas perbuatannya. Karena sebenarnya, Jesslyn pun sudah mengetahui semuanya. Mengenai suaminya yang frustrasi akibat kasus yang berusaha ia sembunyikan. Padahal, pada saat itu, Gistavo telah membungkam seluruh media dan kepolisian untuk tidak melanjutkan penyelidikan. Sayangnya hal itu terlambat. Sebab, Lucas lebih dulu mengakhiri hidupnya. Jesslyn tahu semua itu melalui pesan terakhir yang dikirim Lucas pada satu jam sebelum kematiannya.

Dan sekarang, bagaimana dengan nasib kebun jahe yang ditinggalkan Lucas untuknya jika ia nekat melaporkan Haruto? Pula, tidak hanya kasus Haruto yang terkuak ke media. Bahkan dirinya pun juga pasti akan terseret. Lalu, bagaimana dengan nasib anaknya, Marsha? Memikirkan hal itu saja membuat aliran darah Jesslyn semakin berdesir. Ia tidak sanggup memikirkan apa yang dirasakan Marsha jika ia tahu siapa sebenarnya orangtuanya.

Kali ini, Gistavo tanpa ditemani anak buahnya, tengah menuju lokasi yang dikirimkan Suga melalui chat. Suga kembali menemukan titik keberadaan Haruto.

Suga tidak ikut bersama Gistavo karena ia diminta untuk mencari tahu tentang asrama Hejan yang diceritakan oleh anak kecil bernama Kahfi yang kemarin sempat ditemui oleh bosnya. Kahfi kini sudah dibawa ke tempat yang aman atas permintaan Gistavo.

Sebenarnya, Gistavo tak benar-benar sendirian. Ia juga didampingi oleh belasan mobil yang berisi pasukan brimob dan juga tentara lainnya. Mereka tengah menuju ladang petani jagung. Suasananya sepi. Tak ada satupun petani yang sedang bekerja. Begitu sampai, mereka semua pun menebar.

Sejauh mata memandang dengan penampakan tanaman jagung dan tebu yang sudah dipanen, siapa yang dapat menyangka dari lahan seluas 20 hektar itu terdapat ratusan tananam jahe di tengah - tengahnya? Siapapun pasti tidak akan menyadari keberadaan kebun jahe mini tersebut jika tidak benar-benar menyisiri ladang.

Sementara beberapa polisi lainnya telah menemukan Haruto yang dalam keadaan setengah sadar tengah asik mengunyah beberapa helai daun jahe. Entah apa yang tengah dipikirkannya saat itu. Yang jelas, aksinya itu justru membuat polisi memiliki peluang besar untuk menangkapnya.

Entah kemana sosoknya yang selama ini begitu piawai dalam mengamuflasekan diri. Apakah Haruto sengaja melakukannya? Atau ada sesuatu hal lain yang sudah ia rencanakan?

_______________

Jesslyn yang tengah merapikan kamar Marsha yang berantakan karena habis diinapi sama tiga temannya tadi malam, mendadak merasakan ada hal yang tidak beres dalam dadanya. Ditambah ketika ia baru saja hendak mengelap cermin yang habis disemprot dengan pembersih kaca, tiba-tiba saja cermin itu pecah dengan sendirinya. Alih-alih berpikir negatif layaknya orang Indonesia pada umumnya, Jesslyn justru langsung kepikiran sama kebun jahenya. Ia seketika sadar, kalau suatu saat, hal seperti itu pasti akan terjadi menimpa dirinya. Tapi ia tak pernah siap jika sampai hal itu sungguhan terjadi sekarang. Apalagi mengingat semuanya sudah berjalan sejauh ini dan tanpa adanya kendala sedikit pun. Tidak, kalau saja orang yang bernama Haruto itu tidak kembali mengusik hidupnya. Semenjak Haruto muncul lagi, hidup Jesslyn tak lagi benar-benar aman. Perasaan cemas lebih sering mendominasi pikirannya.

Brak!!
Pintu kamar Marsha yang tidak dikunci tiba-tiba saja didobrak.

"Kami dari satresnarkoba! Menemukan adanya ladang ganja di area lahan pertanian jagung milik saudari. Mohon saudari ikut kami untuk menjelaskan di kantor guna penyelidikan lebih lanjut." ujar salah satu polisi dengan menodongkan pistolnya membuat Jesslyn refleks angkat tangan.

Maafkan mama Marsha.

Di dalam mobil polisi, sudah ada Haruto yang tersenyum senang menatap kepasrahan Jesslyn yang sedang digiring untuk masuk di mobil polisi satunya.

___________________________________

"Uhuk! Uhuk! Uhuk!" Marsha tiba-tiba batuk saat sedang mengunyah makanan yang ada di kafetaria sekolah. Ia tengah bersama teman-teman sekelasnya, plus kaka kelas yang suka nimbrung.

"Pelan-pelan aja, Sha, makannya. Gue nggak bakal ambil juga, kok." tegur Lulu.

Marsha tak menyahut seraya meminum es tehnya dengan perasaan aneh. Seketika selera makannya hilang detik itu juga.

"Aku ke kelas duluan, ya." ucapnya dengan berdiri.

"Tapi makanan lo belum habis, Sha! Mubazir!" seru Kathrina.

Marsha hanya memberikan gestur tidak mau makan lagi dan bergegas meninggalkan kantin.

"Gue susulin dia, ya." kata Ashel dengan ikut berdiri.

Yang lain hanya mengangguk saja lantaran yang sudah selesai makan cuma Ashel doang.

_________________

"Girl, apa yang membuatmu tampak tersenyum senang seperti itu saat menatap layar tab? Apa kau baru saja bermain - main dengan bazoka milikmu?" tegur Jihop pada Celine yang tengah sibuk membaca forum berita di tab miliknya. Mereka saat ini tengah melakukan sambungan video telpon. Sejak dua hari yang lalu, Celine sudah berangkat dari Kanada ke Jakarta tanpa memberitahu Ashel. Sehingga dari tadi malam ia masih di hotel tempatnya beristirahat sebelum nanti benar-benar pulang ke rumah. Bukan tanpa alasan sebenarnya kenapa Celine lebih memilih tiba di hotel dibanding ke rumah. Karena ia tidak ingin saat bertemu dengan adiknya nanti ia justru diserang jetlag sehingga bukannya memanfaatkan waktu bersama malah ia justru numpang tidur saja di rumah. Makanya ia lebih memilih istirahatnya di hotel, sebelum nanti sore rencananya akan chek out untuk sungguhan pulang ke rumah.

Celine tak menjawab tanya Jihop, ia hanya memperlihatkan forum berita dari BIN (Badan Intelijen Negara) yang menyatakan bahwa, Haruto kini telah ditangkap atas kasus pembunuhan berencananya pada kapal karam yang terjadi saat malam tahun baru sepuluh tahun silam. Berita itu sebenarnya belum rilis secara publik, tapi berkat kemampuan Jihop, Celine dapat menyelinap masuk tanpa khawatir ketahuan.

"Baguslah. Apa itu artinya dendammu sudah terbayar walau kau belum menyentuhnya?" tanya Jihop dengan menaikan satu alisnya.

"Tentu saja belum." - Celine.

"Kau masih tetap akan melakukan rencana itu?"

Celine hanya tersenyum simpul sebagai jawabannya.

____________________

"Marsha!" panggil Azizi saat Marsha keluar dari area tangga menuju depan sekolah. Tadinya Marsha pikir Azizi tidak akan menunggunya lagi semenjak kejadian waktu itu.

"Kamu kenapa, Sha? Kok, kayak nggak bersemangat gitu?" tanyanya penuh menyelidik.

"Marsha kayaknya lagi capek deh, Zoy. Mending kamu buruan anterin dia pulang sekarang." kata Gracia yang berjalan di belakangnya bersama Shani, Callie, dan Ella.

"Ayo, Sha." ajaknya dengan menggandeng tangan Marsha menuju mobil. Marsha tak menyahut dan hanya menurut saja.

Sampai mobil berjalan di jalan besar pun Marsha tetap tak bersuara. Ia hanya diam dan menatap keluar jendela. Perasaannya seperti diremas oleh sesuatu yang tak kasat mata. Rasanya ia ingin menangis saat itu juga. Ditambah hujan mulai turun membasahi kaca membuat suasana semakin bertambah dramatis.

"Kalau mau nangis nangis aja, Sha. Aku janji nggak akan ngomong apa-apa selagi kamu nangis." kata Azizi masih dengan mata menatap lurus ke depan.

Satu.

Dua..

Tiga....

"Hueeeeeeeeggggghhhh!!!!" Azizi sempat kaget, tapi sebisa mungkin ia normalkan kembali sikapnya. Sementara disebelahnya Marsha tengah menangis dengan kejer. Azizi lantas menyodorkan tisu tanpa suara.

Karena dirasa Marsha masih ingin lama menangis, Azizi pun melewati komplek perumahan Marsha begitu saja dan menuju bukit tempat adiknya kemarin sempat healing dadakan.

•••











Ditulis, 24 Agustus 2022
Re-edited 11 September 2022

Continue Reading

You'll Also Like

33K 3.1K 20
Hubungan yang dijalani suami istri biasanya terjadi di dalam suatu rumah tangga, bagaimana jika hubungan suami istri dijalani dengan Long Distance Re...
450K 32.1K 79
Mending lo buang jauh jauh mimpi lo biar gue bisa sayang sama lo, karna itu gak akan terjadi, paham!! • • • • Aku salah apa kak, kenapa kakak gabisa...
6.9K 683 24
start:4 april 2023 end:24 november 2023
197K 5.7K 50
[Budayakan VOTE Sebelum Membaca] The Billionaire Prison [Love is Difficult] Sungai Thames, London. 📌 "Bersihkan semua, jangan sampai ada yang tertin...