AFTER RAIN [48] | {Completed}...

By reevenar

73.2K 6.4K 203

Ini bukan kisah tentang hubungan antara dua anak manusia yang saling mencintai. Bukan pula cerita kehidupan r... More

Prolog
Episode. 1
Episode. 2
Episode. 3
Episode. 4
Episode. 5
Episode. 6
Episode. 7
Episode. 8
Episode. 9
Episode. 10
Episode. 11
Episode. 12
Episode. 13
Episode. 14
Episode. 15
Episode. 16
Episode. 17
Episode. 18
Episode. 19
Episode. 20
Episode. 21
Episode. 22
Episode. 23
Episode. 24
Episode. 25
Episode. 26
Episode. 28
Episode. 29
Episode. 30
Episode. 31
Episode. 32
Episode. 33
Episode. 34
Episode. 35
Episode. 36
Episode. 37
Episode. 38
Episode. 39
Episode. 40
Episode. 41
Episode. 42
Episode. 43
Episode. 44
Episode. 45
Episode. 46
Episode. 47
Episode. 48
Episode. 49
Episode. 50
Episode. 51
Episode. 52
Episode. 53
Episode. 54
Episode. 55
Episode. 56
Episode. 57
Episode. 58
Episode. 59
Episode. 60
Episode. 61
Episode. 62
Episode. 63
Episode. 64
Episode. 65
Episode. 66
Episode. 67
Episode. 68
Episode. 69
Episode. 70
Episode. 71
Episode. 72
Episode. 73
Episode. 74
Episode. 75
Episode. 76
Episode. 77
Episode. 78
Episode. 79
Episode. 80
Episode. 81
Episode. 82
Episode. 83
Episode. 84
Episode. 85
Episode. 86
Episode. 87
Episode. 88
Episode. 89
Episode. 90
Episode. 91
Episode. 92
Episode. 93
Episode. 94
Episode. 95
Episode. 96
Episode. 97
Episode. 98
Episode. 99
Episode. 100

Episode. 27

829 74 0
By reevenar

"Harusnya tadi kita mampir aja nggak, sih." ucap Reva begitu mereka tiba di tempat makan.

"Iya ya, kan bisa makan gratisan, yak." - Ashel.

"Balik lagi aja nggak sih kita ke sana."

"Boleh. Tapi, gue nungguin di mobil aja, ya. Ntar lo gue videoin, deh, biar viral." - Ashel.

"Nggak bisa gitu, dong. Mbaknya harus ikut sama saya. Biar kita sama-sama." - Reva.

"Sama - sama apa? Sama - sama malu maksudnya?" - Ashel.

Reva hanya ketawa menertawakan rencana kocaknya. Bagaimana tidak, sebenarnya tadi mereka mau pergi ke kafenya Anin yang gede itu. Tapi nggak jadi masuk pas salah satu karyawannya bilang kalau kafenya lagi disewa pribadi gitu. Jadi nggak bisa melayani untuk umum. Kecuali buat tamu yang diundang.

Padahal, Reva sama Ashel bisa aja nekat masuk kalau mau. Tapi, harus tanggung risikonya, sih. Yakni malunya. Terus, karena di kafe cabang satunya lagi menunya nggak selengkap di kafe yang sekarang, jadi merekanya pergi ke restoran lain.

"Nggak jelas lu, Del."

"Sama, lo juga nggak jelas ya, Shel."

"Ck, mau makan apaan, nih kita? Mbaknya liatin kita mulu tuh daritadi nggak mesan-mesan."

"Gue mau ini, deh." tunjuk Reva.

"Mbak, yang ini satu dan yang ini satu ya." kata Ashel sambil menunjuk.

"Baik, tunggu sebentar, ya, Kak."

"Iya, makasih." - Ashel.

"Abis ini mau langsung pulang?" tanya Reva.

"Terserah. Kan gue ngikut lo." jawab Ashel.

"Lo masih ada tempat lain atau sesuatu yang mau lo kunjungin, gitu?" - Reva.

"Hmmm... apa ya?" Ashel mikir.

"Atau lo mau jenguk saudara lho dulu gitu?" - Reva.

"Saudara gue mah jauh di China, Del."

"Bukan, maksud gue yang di taman safari."

"Siapa? Monyet maksud lo?"

"Bukan gue yang ngomong lho ya."

"Ish, nyebelin banget, sih." kata Ashel sambil nyubit.

"Ih, kok nyubit, sih. Padahal lo yang ngaku tau."

"Tapi lo sebenarnya juga mau ngomong gitu, kan."

"Enggak. Gue nggak ngomong apa-apa."

"Ah, lo mah! Suka banget bikin gue yang salah."

"Dih, yang nyalahin lo aja nggak ada. Lo aja yang nyolot sendiri."

"Dih! Lo duluan ya, Del. Ngomongnya ngadi-ngadi."

"Ngomong apaan? Orang gue ngomongnya yang bener-bener aja. Lo aja tuh yang suka memperumit pembicaraan. Kesel sendiri kan jadinya."

"Ish, ADELIAA!!" Ashel teriak yang langsung bikin orang-orang sekitar mereka langsung natap ke Ashel. Sedang Reva langsung nunduk biar yang diliatin cuma Ashel doang. Bener-bener emang.

"Awas lo, Del. Abis dari sini gue gebukin lo." Ancam Ashel pada Reva yang ketawa ngakak dalam diam. Dia mati-matian nahan suaranya biar nggak gantian diliatin sama orang-orang.

Sesaat kemudian makanan pesanan mereka pun datang.

Reva sibuk menetralkan tubuhnya yang panas akibat ketawa. Sampai ia tidak sadar kalau Ashel lagi nuangin sambal di kuah basonya. Padahal pas persis didepan matanya sendiri.

Setelah kibas-kibas muka, Reva pun meminum teh lemonnya. Sedang Ashel tersenyum smirk menunggu kejadian apa yang akan terjadi sebentar lagi.

"Ih, mukanya seram amat mbak. Ciyeee, malu yaaaaa? Kalau gue sih bakal langsung pulang digituin." Ledek Reva sambil ketawa-ketawa. Ashel nggak balas. Dia lagi sabar buat nunggu Reva kesurupan sambal mercon sebentar lagi.

"Mau gue tutupin pakai jaket lagi nggak, nih,  mukanya?" tawar Reva. Sampai sini masih bisa ketawa.

Dan...

"HAAARRGGHHH!!!" Mulutnya langsung kebakar sesaat menyuapkan baso yang keliatan seperti belum dikasih sambal. Dan reaksi pedasnya emang secepat itu.

Gantian. Giliran Reva sekarang yang malu. Terus Ashel yang nunduk sambil ngakak.

"Impas sekarang kita, Del" ucapnya disela-sela ketawa. Sedang Reva sibuk nyekokin minuman sampai minuman punya Ashel pun diambil. Ashel nggak masalah, lagian dia nggak terlalu haus juga.

_________________

Plak!

Tiba-tiba Ashel menggeplak muka Reva yang lagi diam doang liatin keluar jendela mobil yang belum jalan.

"Shel, lo sekali lagi berulah, asli gue tinggalin lo disini. Benaran, dah. Sumpah." katanya dengan kesal.

"Gapapa, turunin aja gue sekarang. Gue bisa mesen ojol, kok." sahut Ashel dengan santai.

"Beneran, ya? Gue bukain nih pintunya."

"Bukain aja sekarang. Cepet."

Alih-alih membuka pintu, Reva justru menjalankan mobilnya keluar dari area halaman restoran.

"Nggak berani, kan, lo nurunin gue." cibir Ashel.

"Berani lah. Masa nggak berani." sahut Reva.

"Halah, ngomong doang. Buktinya ini dibawa jalan lagi."

"Gue cuman nggak mau aja ya pas pulang gue ditanyain sama papa gue anterin temannya sampai rumah apa nggak, dan gue nggak bisa boong sama papa gue." Jelas Reva sambil fokus liat ke depan.

"Enaknya yang masih ada yang nanyain." sindir Ashel.

Reva nggak nyahutin. Soalnya gelap banget. Padahal masih sore.

"Biasanya lo kalau pergi sama teman-teman lo kemana aja, sih? Sama ngapain aja?" tanya Ashel memecah kesunyian.

"Gue jarang, sih, ngumpul sama mereka. Biasanya mereka berempat tuh yang sering main bareng. Gue diajakin sih sebenarnya. Cuma... gue lagi... yah, gitu deh pokoknya." - Reva.

"Lo berantem ya sama mereka?" tanya Ashel.

"Enggak. Akur-akur aja kita mah. Jangan sembarangan menggiring opini, deh, lo." - Reva.

"Yakan gue nanya, Del."

"Hari ini tadi padahal mereka ngajakin gue karaokean tau."

"Lah? Tapi kok lo malah jalan sama gue, sih?"

"Iya ya, kenapa gue milihnya lo, ya."

"Oh, jadi lo nyesel, nih, jalan sama gue."

"Nggak gitu. Gue kan ngajakin lo jalan karena rasa bersalah gue waktu itu. Sampai bikin lo ganti mobil kan kasusnya."

"Oh, jadi ntar pas gue udah pakai mobil baru lo nggak mau ajakin gue jalan lagi gitu?"

"Itu, sih, tergantung. Lo nya masih mau apa nggak."

"Dih, gitu."

"Ya kan gue nggak mau asal ngajakin anak orang, Shel."

"Gitu, ya. Tapi btw, rumah gue udah kelewatan tau, Del."

"Hah!?"

"Udah jauh banget deh kayaknya." kata Ashel lagi.

"Yaudah, deh. Sekalian aja kita ke restoran Korea dekat sini. Kebetulan gue masih laper." ujar Reva dengan santainya.

"Gue nggak ikut makan, deh, kali ini."

"Kecanduan ngabisin sisaan punya gue, ya?" tanya Reva dengan menyengir.

"Candu candu. Mubazir tau makanan dibuang-buang. Ada banyak orang diluar sana yang kesusahan buat makan, Del. Lagian lo beneran lapar apa cuma lagi buang malu doang, sih? Kalau cuma malu mending puter balik aja masih bisa, kok." - Ashel.

"Iya iya, maaf. Nggak, gue beneran masih lapar, kok. Soalnya tadi lebih banyak makan udangnya doang, kan." Dan Reva pun mengarahkan mobilnya melalui jalur menuju jalan besar hingga tak berapa lama restoran yang dituju pun sampai.

•••














Ditulis 6 Juli 2022

Continue Reading

You'll Also Like

19.9K 2.6K 13
Orang bilang jika kekasihmu adalah seorang seniman maka kamu akan hidup selamanya di karya itu. Karya yang cantik dengan elokan badan di lukisan memb...
82.8K 5.2K 26
JANGAN NORAK INI CERITA FIKSI JANGAN DIBAWA KE REAL LIFE!!!!!!
450K 32.1K 79
Mending lo buang jauh jauh mimpi lo biar gue bisa sayang sama lo, karna itu gak akan terjadi, paham!! • • • • Aku salah apa kak, kenapa kakak gabisa...
1.3K 210 11
"jalani, bertahan dan tetap tenang pada prosesnya, karena hidup terus berjalan dan didalamnya hanya tentang bertahan dan terus bertahan, jangan jatuh...