The Second

By Misscelyunjae

39.8K 8.4K 2K

YunJae / GS / DLDR / No Wars. Jaejoong = Jennifer / I use two name for Jaejoong. More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30 W
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 38
Announce
Bab 40 W
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50 ( WP )

Bab 12

786 194 53
By Misscelyunjae


Berada di acara formal rekan bisnis sang ayah bersama kedua kakak serta ayah mereka. Jennifer tidak terlalu suka. Acara formal tentu jamuan pun formal. Mereka selalu tepat dalam pembagian acara. Setelah berbincang singkat di hall, mereka kemudian dibawa ke restoran di gedung yang sama, semua tamu makan bersama. Jujur saja Jennifer tidak memiliki nafsu makan, karena kabar Yunho belum juga ia terima.

Ia hanya menyendok beberapa suap makanan yang tersaji. Dan memandang secara acak agar tidak terlihat nelangsa. Tanpa ia duga, pandangannya menangkap sosok pria itu tengah duduk di sebuah meja bersama Changmin serta seorang wanita. Dada Jennifer rasanya diremas dan ia sungguh merasa panas. Tangannya seketika tergenggam erat dan nyaris saja ia berdiri andai panggilan Hyunbin tidak menyadarkannya.

"Jae..."

Ia segera menoleh menatap sang kakak pertama dan dengan polos menjawab, "Iya Hyung?!"

"Oppa JaeJae, ada Papa!" bisik Seonho mengingatkan.

Karena terbiasa bawaan Seonho memanggil Hyunbin Hyung, maka dari itu Jennifer pun memanggil sama ke kedua kakaknya. Ia sudah terbiasa dan lagi trend anak jaman sekarang suka memanggil Hyung kepada orang yang sangat akrab. Seperti bercanda.

"Ah iya maksudku Oppa?" Jennifer segera membenarkan dan tersenyum tipis.

"Ini pertama kali kau ke acara formal yang berbau bisnis, Oppa peringatkan jangan mengambil wine atau pun minuman beralkohol lainnya nanti, ada orange juice, ambil itu saja!"

Apa? Jennifer memandang bingung kepada Hyunbin tetapi pernyataan sang kakak didukung oleh ayahnya dengan anggukan. Sungguh? Ia sudah legal untuk sebuah wine, di UK pun ia sudah sering merasakan wine terutama jika musim dingin agar tubuhnya tetap hangat dan di sini, ia tidak di perbolehkan. Wah, sungguh luar biasa.

Namun, dari pada berdebat, Jennifer mengangguk saja. Ia sedang tidak mood untuk melakukan apa-apa mungkin ketika kembali ke hall pun untuk dessert terbuka dan perbincangan santai lainnya, ia akan diam saja. Ini benar-benar membosannya acara pertunangan formal dengan motif bisnis. Ugh, ia tidak ingin menggelar acara seperti ini nanti.

Kembali tatapan Jennifer tertuju kepada Yunho, pria itu terlihat asik-asik saja dan berbincang dengan wanita yang satu meja dengannya. Hatinya semakin memanas ketika wanita itu berbisik di telinga Yunho dan dengan santainya Yunho tertawa. Sungguh, ingin rasanya ia menyepak tulang kering pria itu. Atau menampar wajahnya, ia sangat marah dengan pria brengsek. Ah, ia lah yang lupa bahwa Yunho memang pria brengsek yang mencampakkan Jiyeon. Sial, ia terbawa perasaan dalam misi bodoh itu.

Jennifer berdecak, ia ingin segera kembali ke rumah tapi tentu saja keluarganya tidak akan mengizinkan untuk itu. Jadi, ia hanya harus menjauhkan diri dari pria brengsek itu dan menghapus kontaknya di ponsel.

———

Kembali ke hall, Jennifer meminta izin kepada ayahnya untuk mengambil beberapa buah dan juga orange juice. Ia berdiri di depan meja panjang berisi dessert menggiurkan, mengambil garpu kecil Jennifer menusuk buah apel dan langsung mengunyahnya, tidak berselera makan membuat ia lapar juga. Ia pun mengambil beberapa buah yang sudah dipotong ke dalam piring kecil memilih strawberry, Jennifer pun langsung melahap buah itu.

"Hai Cantik!"

Sapaan itu membuat Jennifer sedikit terjengit. Ia spontan menoleh ke samping dan wajahnya langsung dibuat masam oleh keberadaan Yunho. Untuk apa pria ini menghampirinya? Tidak menyahut, Jennifer kembali memilih buah dan bergegas hendak pergi. Namun, lengannya di tahan oleh Yunho. Ia kembali menoleh dan meletakan piring ke sisi meja. "Apa maumu?!" tanya Jennifer dengan ketus.

Sebelah alis Yunho terangkat. Mengapa Jennifer ketus sekali. Apakah wanita itu marah dengannya? Ia terkekeh dan menarik lengan Jennifer menjauh dari meja.

"Uugh lepaskan aku, aku bisa teriak jika kau menyeretku seperti ini!" Jennifer mengancam, Yunho bertindak kasar! Pria itu menariknya dan ia marah sekali.

"Kau marah padaku?"

"What for?"

"Aku tahu kesalahanku, tapi itu beralasan."

"I don't care!" Jennifer membuang wajah ke arah lain dan ia terkejut ketika Yunho menggenggam tangannya dan membawanya menjauh dari banyak orang, Yunho membuka pintu hall dan ia terkejut pria itu membawanya ke lorong mendekat kamar kecil. Ia melepaskan tangannya yang digenggam Yunho, tetapi entah bagaimana itu terjadi. Yunho mendorongnya ke dinding lalu mengunci dirinya dengan tubuh pria itu. Terkejut sekali, Jennifer benar-benar menempelkan tubuh ke dinding agar meminimalkan bersentuhan dengan pria brengsek ini.

"Dengarkan aku baik-baik Je," ucap Yunho dan memandang wajah Jennifer, telak wanita ini marah padanya. Wajar saja dan ia pun mengaku salah. "Ponselku rusak, jatuh ketika aku di bandara hendak ke Jepang. Aku baru tiba dan langsung menghadiri undangan ini. Changmin, ketika tiba di Seoul langsung mengurus ponselku untuk diperbaiki, layarnya retak dan tidak bisa menyala sama sekali."

Alasan saja, Jennifer tidak percaya. Ia berdecih dan tiba-tiba dagunya dipegang Yunho, pria itu menghadapkan wajah Jennifer ke wajahnya. Jarak wajah mereka dekat sekali, dan Jennifer merasa gugup sekaligus marah. "Aku tidak peduli!"

"Aku bisa saja membeli ponsel baru, tapi aku sedang di Jepang, dan lagi ponsel itu penting ada banyak photomu di sana, aku minta maaf tidak memberimu kabar apa-apa, karena aku tidak menghapal nomor ponselmu, aku tidak bisa meneleponmu."

"Kau bisa menelepon kantor!"

Nah, mengapa Jennifer seperti terlihat memang mengharapkan pria itu. Sial, mulutnya berkhianat dengan sikap yang seharusnya ia ambil.

"Bisa saja, tapi percakapan telepon kantor tidak bisa leluasa. Maafkan aku karena tidak mengambil langkah itu, apa kau menunggu telepon dan pesan dariku?"

"Memangnya kau siapa?" masih dengan ketus Jennifer menjawab, pandangannya dan Yunho bertemu. Tatapan Jennifer nampak sekali berani, dan Yunho mempertahankan tatapan lembutnya.

"Entah, aku pun tidak tahu aku ini siapa bagimu, mungkin tidak terlalu penting, maaf," Yunho melepas kuncian pada tubuh Jennifer dan memperlihatkan pandangan terluka pada wanita itu.

Melihat hal itu, Jennifer merasa sedikit iba. Apa ia terlalu keras tapi alasan Yunho tentang ponselnya sangat klise. Ia marah sekali. Dan selama beberapa saat mereka hanya diam.

"Aku tidak percaya bahwa ponselmu rusak. Kau saja dengan enjoy berbicara dengan wanita satu meja denganmu bahkan berbisik mesra," Jennifer melirik, ia perlu tahu siapa wanita itu.

"Berbisik mesra?" Yunho bergumam pelan dan segera menggeleng. "Tidak, dia adalah sepupuku, Jung Yumi. Bukan seperti dugaanmu, kau ingin aku memperkenalkanmu dengannya?"

Tantangan Yunho harus Jennifer ambil dengan baik. Jangan kira ia seperti wanita lain yang jika dikatakan demikian maka akan percaya. "Iya, kau harus mengenalkan sepupumu itu."

"Astaga, aku yakin kau tidak percaya."

"Kau yang menawarkan mengenalkannya padaku!"

Mengangguk Yunho tidak keberatan semua ucapannya benar. "Setelah itu berjanji tidak marah lagi denganku? Aku akan membeli ponsel baru dan tinggalkan nomor ponselmu lagi."

Nampaknya Yunho serius dengan ponselnya yang rusak. Ia menatap pria itu, pandangan Yunho masih sama saja. Teduh dan membuat ia merasa spesial, sangat lembut. "Uungh jika kau tidak bohong bahwa ponselmu rusak."

"Astaga iya, aku akan meminta Changmin menunjukan nota ponselku yang sedang diperbaiki. Bagaimana?"

Jennifer sebenarnya sudah mulai luluh, ia mencebil dan mengangguk pelan. Lalu, sejurus kemudian Yunho menggenggam tangannya lagi dan membawanya masuk ke dalam hall. Pria itu mencari sosok wanita tadi dan menemukannya, Jennifer sebenarnya merasa malu dan takut karena Yunho terus menggenggam tangannya.

"Yumi Noona, karena kita satu meja tadi, Nona ini merasa bahwa aku sedang menduakannya, bisa kau jelaskan bagaimana status kita?"

Ucapan Yunho membuat Jennifer terkejut sekali. Apa maksud pria itu ia merasa diduakan? Mereka belum berkencan sama sekali. Tetapi, ia pun menyadari bahwa hal itu memang benar adanya. Ia merasa Yunho pria brengsek!

Jung Yumi pun terkejut dengan pernyataan Yunho, ia memandang Jennifer dan tersenyum lebar. Sepertinya sepupunya sudah menemukan wanita yang benar. "Oh Cantik, kau salah paham. Aku dan Yunho bersepupu, namaku Jung Yumi."

Yumi mengulurkan tangannya dan dengan sedikit ragu Jennifer menyambut uluran tangan itu. Ia merasa kikuk dan tersenyum tipis. "Kim Jaejoong."

Yunho terkekeh, "Sudah jelaskan?"

Tidak mengatakan sepatah kata pun, Jennifer hanya menunduk.

"Dia grogi Yun, kau jahat jangan dengan calon iparku. Bibi pasti akan senang sekali mendengar kabar kekasihmu ini."

"Terima kasih Noona, tapi dia belum mau untuk diresmikan," Yunho tertawa dan mengangguk pelan sebelum menarik Jennifer menjauh dari Yumi.

Lagi-lagi Jennifer terkejut dengan tarikan tangan Yunho. Pria itu membawanya ke meja dessert dan piring miliknya tadi masih ada di sana. Yunho mengambilnya dan mengganti piringnya dengan yang lebih besar, bibir Jennifer membulat seperti huruf O karena pria itu mengambil satu slice cake, dua cookies, dan menambahkan buah-buahan lebih banyak ke sana.

"Apa-apaan ini?" Jennifer bertanya dengan heran melihat piring itu nyaris penuh.

"Kau tidak makan dengan benar tadi, makan lah. Aku akan menunggumu hingga menghabiskan makanan ini!"

Jennifer tidak percaya, apakah pria itu juga memperhatikannya. Ia memicingkan mata dan Yunho tersenyum.

"Sejak aku melihatmu tiba di sini, pandangan mataku tidak bisa lepas darimu. Aku tahu kau sedang memperhatikanku tadi. Maaf, tidak langsung menghampiri karena acara sudah dimulai."

Terbelalak, Jennifer merasa malu sekali, jadi ia ketahuan Yunho memperhatikan pria itu? Ugh, pipinya seketika memerah dan ia menunduk karena rasa malu dengan penuh menguasainya.

.
.
.

Eyd ga beraturan typo dimana".

Rules ya 35 Komentar.

.
.
.

Continue Reading

You'll Also Like

1K 134 5
Second chance romance
150K 18.3K 15
Chanyeol atau pria bermarga Park adalah Guard khusus yang dipekerjakan untuk menjaga putri seorang duta besar Korea selatan untuk Inggris bernama Byu...
172K 13.5K 26
Bagaimana bisa Chanyeol jatuh hati kepada Antifan nya sendiri? Rating : T
2.4K 383 10
"Untuk sementara jangan beritahu Gemma jika kita tinggal bersama" - Jian (Jungwoo) "Tolong pergi dulu kemana saja, aku dan Aster akan tiba di apartem...