The Second

By Misscelyunjae

39.8K 8.4K 2K

YunJae / GS / DLDR / No Wars. Jaejoong = Jennifer / I use two name for Jaejoong. More

Prolog
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 8
Bab 9
Bab 10
Bab 11
Bab 12
Bab 13
Bab 14
Bab 15
Bab 16
Bab 17
Bab 18
Bab 19
Bab 20
Bab 22
Bab 23
Bab 24
Bab 25
Bab 27
Bab 28
Bab 29
Bab 30 W
Bab 31
Bab 32
Bab 33
Bab 34
Bab 35
Bab 36
Bab 38
Announce
Bab 40 W
Bab 41
Bab 42
Bab 43
Bab 44
Bab 45
Bab 47
Bab 48
Bab 49
Bab 50 ( WP )

Bab 7

853 210 37
By Misscelyunjae

Jadi, Jennifer memakai dress selutut yang cantik dan pas untuk tubuhnya. Ia juga berdandan dengan cantik dan menyemprot parfum kesukaannya sedikit lebih banyak dari biasa. Lantas, dengan mobilnya Jennifer meluncur ke tempat lokasi yang dikirimkan Yunho untuk mereka bertemu.

Ah, ini pertemuan kedua setelah bisnis berjalan. Entah, apakah Yunho akan membahas bisnis mereka, secara pria itu yang mengajak bertemu. Ia sedikit gugup, tapi berusaha menyembunyikannya. Toh, hal ini biasa ia lakukan ketika di UK, bertemu dengan pria dengan banyak type.

Sebelum turun dari mobil, Jennifer mengecek dandanannya. Ia yakin bahwa semua nampak bagus dan langsung keluar mobil. Memasuki ke dalam tempat coffee, Jennifer mencari-cari keberadaan Yunho. Pria itu melambaikan tangan memberitahu keberadaannya yang dekat dengan jendela, segera Jennifer menghampiri Yunho dan tersenyum melihat penampilan rapi pria itu. Ya, memang Yunho pun rapi kala pertemuan bisnis lalu.

"Kau ingin pesan apa Je?" Yunho langsung menawarkan keinginannya dan mendorong buku menu kearah Jennifer.

"Terima kasih," Jennifer langsung menyambut buku menu dengan membukanya. Ini jelas kedai kopi premium khas kalangan atas. Ada dessert, appertizer, dan main course makanan berat. Bak khas restoran, namun sajian varian kopinya lebih banyak. Ia melihat Yunho pun belum memesan apa-apa, mungkin menunggunya agar memesan bersama-sama. "Boleh aku memesan waffle dan tiramissu coffee?"

"Apa saja yang kau mau, aku tidak keberatan, kau yakin hanya ingin itu saja?" Yunho bertanya dengan serius. Ini sudah masuk lunch, ia sengaja mencari tempat bagus bukan untuk sekedar hidangan kopi yang seperti mereka bicarakan.

"Itu cukup!"

"Kau sedang berdiet?"

Jennifer menggeleng, apa itu diet? Ia tidak kenal kata diet, karena sebanyak apapun ia makan tetap beratnya tidak akan naik. "Tidak, kenapa?"

"Pesan lah menu utama kalau begitu!"

Menggeleng, Jennifer harus mencari simpatik Yunho dengan menunjukan bahwa dirinya bukan wanita memanfaatkan keadaan dan tahu diri. "Tidak, Yun. Terima kasih!"

"Baiklah," Yunho tersenyum dan memanggil waitress yang ada. Ia menyebutkan pesanannya dan Jennifer lalu ketika sang waitress menjauh, Yunho mulai fokus pada wanita cantik di depannya ini.

Benar kata Changmin, Jennifer adalah kandidat kuat menjadi calon menantu sesuai keinginan ibunya. Wanita ini cantik, memiliki body yang bagus, Jennifer bak barbie yang sedang berjalan dikenyataan.

"Kau serius sedang tidak sibuk atau kau memang tidak menyibukan diri karena aku?" Jennifer sengaja menanyakan ini, ia juga mengumbar senyum malu-malu dengan sangat apik.

"Mungkin dua-duanya, aku menjadwalkan pertemuan denganmu juga karena urusan bisnis kita," sahut Yunho dan nyaris tertawa melihat raut muka Jennifer. Wajah wanita itu berubah drastis menjadi masam, jadi benarkah Jennifer menaruh ketertarikan dengannya lebih dahulu? Menarik!

"Ah jadi begitu!" Jennifer menjawab seadanya, jelas wajahnya masam karena nampaknya Yunho tidak menunjukan gerakan umpan, ia harus lebih agresif?

"Untuk bisnis kita, aku memutuskan meninjau sendiri nanti ke tempat pabrik, tentu saja dalam hal ini pihak J-One akan memanduku, iya kan?"

Masih menatap ke arah lain, Jennifer mengangguk pelan, jujur ia belum mempelajari lebih lanjut bisnis dengan perusahaan Yunho, toh dalam pengertiannya asisten sang ayah akan menyelesaikan semuanya. "Ya, nanti akan aku minta Paman Namseok mengurusnya, silahkan berkordinasi dengan asisten Papaku!"

Tersenyum tipis, Yunho jelas melihat sorot mata kekecawaan yang diarahkan ke arah lain itu. "Baiklah, asistenku juga akan mengurusnya," ujar Yunho dan kembali berucap, "Kau sudah berkeliling Seoul?"

"Untuk apa? Aku bukan besar di London. Aku sudah besar ke sana!" sahutan Jennifer sengaja ketus, agar pria itu tahu bahwa ia kecewa!

"Oh, kukira ada beberapa tempat baru yang tidak kau kunjungi selagi kau di UK."

"Mungkin."

Yunho terkekeh, ia memajukan kursinya dan berdeham sejenak. "Tadinya aku ingin mengajak kau ke sana, jika kau tidak keberatan, tapi sepertinya kau tidak tertarik, begitu kan Miss Kim?"

Jennifer segera menoleh, spontan bibirnya dimajukan karena mendengar hal itu, sikap manja yang tiba-tiba keluar. "Aku tidak bilang begitu!"

"Hahaha, jadi kau mau atau tidak, mengingat bahwa kau mengatakan bahwa-"

"Aku mau! Aku belum berkunjung kemana-mana selama aku kembali dari London, kecuali coffee shop, beberapa restoran dan juga butik-butik," Jennifer cukup malu, ia masuk ke dalam jebakan pria ini? Sial sekali!

"Baiklah, bagaimana jika setelah dari sini?"

"Hah?"

"Kenapa?"

"Aku membawa mobil sendiri!"

Terkekeh Yunho berucap dengan santai, "Asistenku akan membawa mobilmu kalau begitu?"

Astaga, ini sungguh spontan. Jennifer bersikap bagaikan ia sedang benar-benar di dekati oleh sang crush! Tapi, ia juga tidak bisa menolak bahwa wajah Yunho adalah type pria kesukaannya. Apakah ia bisa bertahan tanpa suka kepada Yunho? Ugh, sungguh rasanya sulit sekali. Tapi, bagaimana jika ia jadi suka? Pria ini mantan suami Jiyeon, pria brengsek tapi... Tampan sekali.

"Ugh, baiklah."

"Kau terlihat..."

"Apa? Aku hanya bingung saja."

Mengangguk, Yunho kemudian menatap wajah Jennifer, "Apa kau memiliki saudara atau sepupu perempuan? Maaf jika aku lancang, aku sekedar ingin tahu lebih saja tentangmu."

Yunho melancarkan aksinya untuk mengulik hubungan keluarga Jennifer, tentu saja untuk mengetahui tentang Bora.

"Aku tidak punya sepupu atau pun saudara perempuan, Papaku memiliki adik perempuan dan anak Bibiku semua pria. Kenapa? Jangan bilang jika kau ingin minta kenalkan jika aku bilang punya!" Jennifer memasang wajah memberengut dan menatap tak suka kepada Yunho.

Nah, Jennifer membantah. Tapi Yeena sangat yakin dengan mengenalkan diri sebagai seorang Kim, dan Bora dengan yakinnya mengatakan bahwa Namgil adalah pamannya. Sial, ia ditipu oleh wanita itu.

"Tidak, bukan begitu maksudku, hanya sekedar bertanya."

Yunho mungkin sama kasus seperti Kiyong, ia tersenyum tipis dan berucap, "Sebenarnya Papa menikahi seorang wanita atas keinginan orang tuanya, dan wanita itu memiliki seorang anak perempuan, tapi Papa tidak pernah menganggap dia anak Papa, aku tidak mengerti banyak, setahuku Papa dia mengadopsinya, jadi sampai sekarang dia masih memakai marga ayah kandungnya, atau seperti selebritis, mungkin dia mengganti nama sendiri tanpa persetujuan dan dia memiliki sepupu yang sama sekali tidak memiliki hubungan darah denganku dan Papa sedang menumpang di paviliun mansion kami."

Sungguh? Yunho terkejut mendengar penuturan Jennifer. Sudah cukup jelas bahwa yang dikatakan Jennifer adalah Yeena. Tapi ia memastikan dahulu meski terlihat menggebu. "Apa kau kenal dengan Yeena?"

"Lee Yeena? Ah apa dia pernah berkenalan denganmu dan mengatakan bahwa dia Kim Yeena, astaga ini sudah keberapa kalinya Yeena berulah!" Jennifer memasang wajah kesal.

Sudah dipastikan dan terverifikasi dengan jelas. Kim Yeena adalah Lee Yeena, Jennifer sendiri yang mengatakan. Jennifer si wanita yang satu-satunya diakui sebagai putri oleh Kim Namgil sendiri. Ia memang tidak tahu apa masalah keluarga ini dan tidak mengadopsi Yeena menjadi Kim. Tapi, itu urusan mereka sendiri. Lalu Bora? Wanita itu keterlaluan dengan menjual nama pengusaha ternama sebagai pamannya untuk menggaetnya bahkan menggunakan putri palsu Namgil sebagai umpan agar ia percaya.

"Ah, aku hanya sempat kenal dengannya hanya sekedar penasaran saja ketika itu Tuan Kim mengenalkanmu putri satu-satunya."

"Astaga, aku minta maaf atas kebohongan Yeena, meski begitu dia adalah saudara tiriku, aku menjadi malu kepadamu," berdrama, Jennifer memasang wajah sedih, tentu memang tujuan Jennifer membuat Yeena malu dengan identitasnya yang asli.

"Tidak apa-apa, bukan salahmu, Je," ucap Yunho, ia merasa bahwa Jennifer merasa tidak nyaman atas kebohongan yang disebabkan Yeena.

.
.
.

Eyd ga beraturan, typo dimana" no edit.

Rules 30 komentar.

.
.
.

Continue Reading

You'll Also Like

387K 27K 54
1.000 tahun silam bangsa Witch hidup berdampingan dengan kaum Druid hingga manusia menuduh kaum Druid bersekutu dengan para penyihir. Manusia kemudia...
Malais ✔ By .

Fanfiction

57.3K 11.6K 30
[END] [CHANBAEK] [SEMI NON BAKU] "Rumah itu seperti apa? Bagaimana arti pulang yang sesungguhnya? Dan memang benar, utuh adalah segalanya."
222K 19.2K 14
Bagaimana menggambarkan sosoknya? Euhm... Menyebalkan? Bagi sebagian orang atau bahkan semua orang yang bekerja di Geongbok Hospital, dia adalah soso...
9.3K 798 13
Penulis sedang merapikan tulisan Part yang di unpub akan segera dipublish kembali ~Jika kau, itu disebut persahabatan, jika itu aku maka disebut jala...