My Cool Enemy (END)

Par IchiraSherry

212K 12.2K 4.2K

[Follow Dulu Sebelum Membaca] "Baiklah, persiapkan diri kalian, dua hari lagi kalian menikah!" "APA?" "APA?" ... Plus

1. Blue Devil
2. Clarisa Anastasia
3. Cast
4. Numpang
5. Tentang Revan
6. Masih tentang Revan
7. Kesialan Risa
8. Rindi dan Revan
9. Es Krim
10. Kemarahan Revan
11. Teman Baru
12. Menemukan Fakta (1)
13. Perubahan Revan
14. Menemukan Fakta (2)
15. Sebelum Liburan (1)
16. Sebelum Liburan (2)
17. Liburan
18. Malam Kita
19. Malam yang Panjang
20. Satu Kamar
21. Jalan-Jalan
22. Penguntit?
23. Kembali ke Rutinitas
24. Suka
25. Dismenorea
26. Perut
27. Ricuh
28. Gosip lagi
29. Kepo
30. Kejadian tak Terduga
31. Janji Revan
32. Pernikahan Kilat
33. First Night
34. Pindahan
35. Bertemu Alfa
36. Nasi Goreng
37. Alfaroz dan Gerion
38. Kagum
39. Bertengkar
40. Salah paham
41. Menjauh
42. Ketahuan
43. Jujur
44. Bodoh?
45. Ulah Gerion
46. Strategi (17+)
47. Misi Pertama
48. Misi Kedua
49. Musnahkan Gerion
50. Galau
51. Bioskop
53. Kebenaran Terungkap
54. Karma
55. Hamil?
56. Kecewa & Khawatir
57. Mencari Revan
58. Don't Cry
59. I Love You
60. Kembali Sekolah
61. Posesif
62. Ngambek
63. Kencan
64. Papa?
65. Sarga
66. Marmut Dan Es Batu
67. Ngidam Ala Risa
68. Hukuman
69. Bingung
70. Hilang?
71. Untuk Sarga
72. Sebuah Keputusan
73. Lulus
74. Makasih Risa (END)
75. Extra Part 1
76. Extra Part 2
Tambahan
Judul Baru

52. Apartemen Kevin

2.1K 145 40
Par IchiraSherry

🍃🍃

Sepanjang film di putar, Risa menunduk sambil mendengarkan lagu. Ia tak berani mengangkat wajahnya. Risa melirik ke samping kanannya, Revan menonton film dengan tenang tanpa perubahan gerakan apapun.

Timbul rasa penasaran, Risa mencoba mengangkat wajahnya untuk melihat layar besar di depan. Adegan di layar yang terpampang adalah seorang wanita tengah berdiri dan meoleh ke belakang, kemudian muncul makhluk berambut panjang penuh darah dengan kepala hampir putus. Risa menutup matanya dan menenggelamkan wajahnya pada lengan suaminya. Revan terkejut, ia menoleh ke kiri.

"Udah tau takut masih aja lihat!" ucap Revan.

"Gak sengaja." Risa masih setia menenggelamkan wajahnya di lengan Revan.

"Pengen di peluk bilang aja!" Revan terkekeh geli.

"Apaan sih." Risa mengangkat wajahnya dan memukul lengan suaminya itu.

Risa menutup matanya kemudian menunduk lagi. Revan gemas sekali degan istrinya itu, tapi ia tidak bisa berbuat apapun. Revan melirik ke kanan. Ia melihat pasangan kekasih disampingnya sedang bermesraan dengan pegangan tangan dan Vanya yang menyenderkan kepalanya di bahu Deo. Revan menghela napas panjang, kapan ia dan Risa bisa terbuka dengan hubungan mereka? Revan melirik Risa dan mengusap rambutnya, membuat Risa mendongak menatap Revan.

"Kenapa?"

"Gakpapa." Revan tersenyum dan kembali melihat film.

Risa mengerucutkan bibirnya kemudian kembali menunduk. Entah kenapa Risa merinding mengingat adegan di film tadi. Ia merasa ada sesuatu di belakangnya. Risa menelan ludahnya kasar. Jantungnya berpacu cepat dan terasa melonjak saat ia merasakan sesuatu menyentuh pundaknya.

"Revaan takut." Risa memeluk suaminya dari samping. Teriakan Risa cukup keras membuat kelima sahabatnya menoleh padanya, termasuk Revan.

"Anjir, kalian pelukan?" tanya Deo ternganga.

"Pemandangan langka." Daffa ikut ternganga. Sementara Vanya dan Kevin terkekeh geli.

Risa segera melepaskan pelukannya dan menjauh, "Reflek, gue kaget, sorry."

Risa malu dan Revan hanya diam.

"Nya, sini ku peluk." Deo merentangkan tangannya hendak memeluk Vanya.

"Jangan macem-macem, tendang nih!" Vanya menyilangkan tangannya di dada.

Risa, Revan, Kevin dan Daffa tertawa pelan melihat kekonyolan pasangan baru itu.

"Hust, jangan berisik, ini bioskop," ucap Kevin.

Semua terdiam dan kembali fokus ke depan. Deo mengumpat tidak jadi memeluk Vanya, membuat gadis itu terkekeh geli.

Film selesai, Risa bernapas lega. Seumur-umur baru kali ini Risa menonton film horor di Bioskop, bukan menonton lebih tepatnya, karena sepanjang film di putar Risa lebih banyak menunduk.

"Udah jam segini, jadi karaokean?" tanya Kevin.

"Anjir lo berdua, jiwa kejombloan gue meronta." Daffa melihat dua pasangan yang biasanya bertengkar kini bermesraan.

"Makanya lo cari pacar sana Daff, tangan lo udah lama nganggur tuh, biar ada yang gandeng." Deo tertawa.

"Biasanya juga lo kali De yang gandeng, sombong amat udah punya cewek," ucap Kevin.

"Bener Kev, anak durhaka emang!"

Deo menghampiri ketiga sahabatnya dan memeluk mereka erat.

"Heh, lo gila apa?" ucap Daffa.

"Apasih, gue kan terharu, gue mah sayang kalian."

"Gak gini juga elah, jijik tau!" Kevin berusaha melepaskan tangan Deo.

"Lepas De, gue tendang nih!" Revan menatap tajam Deo yang masih gelayutan memeluk ketiga sahabatnya. Pemandangan yang sangat absurd.

"Hehe, sorry, kebawa suasana gue mah." Deo melepaskan tangannya. Ia cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Risa dan Vanya terkekeh geli melihat tingkah konyol Blue Devil. Dulu setiap bertemu dengan Blue Devil hanya ada emosi, pertengkaran dan saling mengejek. Sekarang, tanpa diduga mereka bisa sedekat ini dan tertawa bersama. Memang benar jika terlalu benci bisa jadi terlalu cinta. Risa dan Vanya saling pandang, kemudian tertawa. Mungkin keduanya memikirkan hal yang sama.

"Kev, udah malam, gak usah karaokean." Revan menepuk pundak Kevin.

"Baru jam 10 Van, besok kan minggu."

"Yaudah gini aja, kita beli makanan aja trus ke apartemen gue, kita karaokean di apartemen gue, kalau kemalaman kan bisa nginap," ucap Kevin.

Kevin tinggal di apartemen sendiri. Kedua orang tuanya bekerja di luar negeri. Sebenarnya Kevin di titipkan ke pamannya. Namun, Kevin memilih untuk tinggal sendiri agar dia bisa lebih mandiri dan bertanggung jawab. Selama ini Blue Devil sering ke apartemen Kevin dan menginap disana.

Semua setuju, akhirnya mereka memutuskan untuk karaokean di apartemen Kevin.

"Nya, ijin dulu ke calon mertua," ucap Deo sambil mengacak rambut gadis itu.

"Iya, aku telepon dulu ya."

"Bilangin Nya ke orang tua lo, yang sabar punya calon menantu model kek Deo, biar bego-bego bakal berbakti kok!" Daffa dan Kevin tertawa.

"Sialan lo pada." Deo melotot pada kedua sahabatnya. Sementara Vanya hanya terkekeh lalu menelepon orang tuanya.

"Ris, lo juga ijin ke orang tua lo," ucap Daffa.

"Hah? Oh iya, yaudah gue telepon dulu ya, hahaha." Risa pura-pura mengambil handphone dan menelepon orang tuanya.

🍃🍃

Mereka sampai di apartemen Kevin. Risa dan Vanya takjub melihat suasana di dalam apartemen. Kevin sangat rapi dan memperhatikan kebersihan. Furniture tersusun rapi tanpa ada sampah atau kotoran lainnya berserakan.

"Anggap rumah sendiri Ris, Nya, kalau mereka mah udah biasa kesini dan bikin berantakan." Risa dan vanya mengangguk.

Risa memperhatikan sekitar, pandangannya tertuju pada benda disebelah lemari. Gitar.

"Gue pinjam gitar ya Kev," dibalas anggukan, Risa langsung mengambil gitar itu.

Yang lain sedang memakan cemilan di sofa. Kevin sedang di dapur membuat minuman. Risa menuju sofa membawa gitar.

"Lo bisa main gitar Ris?" tanya Daffa.

"Bisa dikit Daf."

"Keren lo Ris," sahut Deo.

"Ya jelas, sahabat gue mah keren." Vanya merangkul Risa.

"Pacar gue juga keren kok." Deo menarik turunkan alisnya.

"Ah masa?" Vanya tersenyum malu membuat lainnya berlagak ingin muntah.

"Eh Ris main gitar dong, biar Revan nyanyi." Deo melirik Revan yang langsung melotot padanya, membuatnya tekekeh geli.

"Ogah!"

"Ayolah Van kan Risa yang main gitarnya." bujuk Daffa.

"Lo aja sana!"

"Kenapa gak mau Van?" tanya Risa.

"Hm, itu.." Revan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Itu apa?" Risa menatap penasaran.

"Fals, suara gu.. gue jelek." Revan malu, ia memalingkan muka membuat lainnya tertawa keras.

"Yaudah, nyanyi bareng-bareng yuk, biar rame," ajak Risa.

Risa memainkan gitarnya dan semuanya ikut bernyanyi. Awalnya Revan tidak mau, tapi lama-lama terbawa suasana juga. Sungguh kebersamaan yang indah.

Kegiatan menyanyi selesai, mereka istirahat sambil menonton televisi dan memakan cemilan.

"Nginep disini aja ya, kan ada dua kamar, Risa dan Vanya tidur dikamar tamu aja." Dibalas anggukan, Kevin langsung menunjukkan kamar tamu kepada Risa dan Vanya.

Risa dan Vanya mencuci muka dan bersiap tidur, sementara para coeok masih ngobrol dan bercanda di ruang keluarga.

"Gue seneng tau Nya, lo kelihatan bahagia dan nyaman sama Deo." Risa tersenyum pada sahabatnya itu.

"Gue juga gak nyangka Ris, bisa sesuka itu sama Deo, kalau bayangin dulu mah, ya ampun tiap hari bertengkar mulu." Vanya terkekeh.

"Eh lo gimana sama Revan?"

"Gaktau gue Nya, rasanya rumit." Risa tersenyum miris.

"Lo harus kuat ya, gue harap kalian bisa sama-sama terus. Gue tau lo cinta sama Revan."

"Aamiin. Yaudah ayo tidur, biarlah para cowok itu masih On." Risa membaringkan tubuhnya begitu pula Vanya.

****

Risa membuka matanya. Ia melihat handphone nya, pukul 03.00. Risa merasa haus, ia segera keluar kamar. Ia melihat Revan dan lainnya tidur di ruang keluarga. Dengan hati-hati Risa berjalan melewati mereka dan menuju dapur. Ia mengambil air dan meminumnya disana.

Risa hendak kembali ke kamar, ia terkejut Revan menariknya ke balkon, untung saja Risa tidak berteriak.

"Kok lo bangun?" tanya Risa.

"Gak bisa tidur."

"Oh, ngapain ngajak kesini?" Risa melirik Revan.

"Gue kangen sama lo."

"Hah? Kesambet?" Risa heran.

"Maaf ya Ris, gue beneran belum siap cerita ke lo." Revan menatap sendu istrinya.

"Segitunya banget ya gak bisa jujur ke gue?"

"Maaf."

"Yaudah terserah lo aja, Van." Risa memalingkan muka.

Revan berjalan ke belakang Risa dan memeluk istrinya dari belakang.

"Van, lo ngapain sih? Kalau ada yang lihat gimana?"

"Siapa? Yang lain kalau tidur pada kayak kebo kok! gue kangen sama lo."

"Orang tiap hari ketemu, kangen apaan?" Risa tersenyum.

"Kangen itu."

"Hah? Itu apa? Jangan mesum!" ucap Risa membuat Revan terkekeh. Revan membalik tubuh Risa agar menghadapnya.

"Dari tadi udah gemes banget sama lo."

"Emang gue nggemesin kok." Risa tersenyum menampilkan gigi putihnya yang rapi.

"Hm, Ris?" Revan menatap intens Risa.

"Apa?"

"Balas dan nikmati!" Revan mendekatkan bibirnya pada bibir Risa. Ia mengecup kemudian melumat bibir istrinya itu, dengan perlahan Risa mulai membalas ciuman Revan.







Tbc

Continuer la Lecture

Vous Aimerez Aussi

5.8M 207K 64
[Sebagian part telah dihapus] Kisah dua anak manusia yang harus menikah diusia 17 tahun karena perjodohan. Menentang, tentu saja itu yang mereka ingi...
74.6K 2.9K 27
assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.. salam untuk para pembaca yang di rahmati Allah SWT. Di sini ada kata kata Al-Qur'an serta Hadits. Semog...
435K 8.2K 13
Shut, diem-diem aja ya. Frontal & 18/21+ area. Homophobic, sensitif harshwords DNI.
1.6M 101K 37
[SEQUEL KETOS IS MY HUSBAND] ADELIO ORLANDO DIRGANTARA Siapa yang tak kenal dia the most wanted SMA Angkasa plus cowok paling playboy yang terkenal k...