Enchanté, Ex!

By wiseaweed

4.3M 407K 7.7K

Bertemu kembali dengan mantan, apa yang akan kalian lakukan? Bersembunyi? Pura-pura tidak lihat? Pura-pura ti... More

BAB 1 : Bertemu Mantan (Revised)
BAB 2 : Birthday Lunch (Revised)
BAB 3 : Dua Kali Sehari (Revised)
Bab 4 : Bahan Taruhan (Revised)
BAB 6 : Pertemuan Kedua - 2 (Revised)
BAB 7 : Sekarang Tante Lili?!? (Revised)
BAB 8 : Piring Cantik untuk Nayara (Revised)
BAB 9 : Dasar Tukang Ngambek
BAB 10 : Minta Maaf
BAB 11 : Prom Night - Preparation
BAB 12 : Prom Night - Break Up
BAB 13 : Berteman
BAB 14 : Cerewet
BAB 15 : Pinjam Sebentar
BAB 16 : Hanya Dua Pilihan
BAB 17 : Kak atau Mas
BAB 18 : Ganteng tapi sayang...
BAB 19 : Ngeles aja terus...
BAB 20 : Nepuk Bukan Elus
BAB 21 : Pa..car?? Sa..yang???
Bab 22 : Semuanya Nyebelin
BAB 23 : Interogasi
BAB 24 : Hmmm..
BAB 25 : Jangan Terlalu Menggemaskan
BAB 26 : Alodie Ceysa "Odie"
BAB 27 : Aksi Menghindar
BUKAN UPDATE
BAB 28 : Solusinya, Yah Hadapi..
BAB 29 : Jangan Baper! Gak boleh!!!
BAB 30 : Bukan Siapa-Siapa
BAB 31 : Bertemu Nino
BAB 32 : Genggam atau Rangkul?
BAB 33 : Tunangan dan Saingan
BAB 34 : Sadar
BAB 35 : Boleh Gabung?
BAB 36 : Cemburu dan Suka
BAB 37 : Sudah.. Sudah.. Sudah..
BAB 38 : Maaf, telat..
BAB 39 : Gemesin
BAB 40 : Jahil
BAB 41 : Calon
BAB 42 : Bukan Jahil
BAB 43 : Keputusan
Extra BAB 43 (Karyakarsa)
BAB 44 : Shocking Invitation
BAB 45 : Gak Tega
BAB 46 : Tidak Seburuk Di Dalam Pikiran
BAB 47 : ILANA
BAB 48 : Pertengkaran Pertama
BAB 49 : Kenapa Gak Berpikir Sampai Sana?
BAB 50 : Sibuk
BAB 51 : Menghilang
BAB 52 : "Besok, Nayara"
(Karyakarsa) BAB 52 Nayara's POV : "Besok, Nayara"
BAB 53 : Lega?
BAB 54 : Shit!
Bab 55 : Hati... atau Logika?
BAB 56 : KIRANA BANGSKSJDFBSAT!!!
BAB 57 : Kata Siapa? Tolak!
BAB 58 : So We're Good? Yeah, We're Good..

BAB 5 : Pertemuan Kedua (Revised)

107K 9.3K 30
By wiseaweed

Saat ini Arsen dan Kaila sedang berada di sebuah café setelah mengantar Nadia pulang. Tadi, ketika Arsen bersiap-siap ingin mengantar Nadia pulang, Kaila merengek minta ikut. Katanya, ia ingin ke café langganannya, yang searah dengan rumah Nadia, untuk membeli burnt cheese cake kesukaannya. Lily sudah bilang, Kaila tidak perlu ikut, titip Arsen saja, nanti akan dibelikan ketika jalan pulang, tapi Kaila menolak. Ia bilang ingin sekalian melepas penatnya setelah sekian lama sibuk dengan pekerjaannya sebagai dokter residen.

Suasana di Café Oula!, café langganan Kaila, sangat ramai saat Arsen dan Kaila sampai. Lebih tepatnya café yang bertemakan vintage itu memang selalu ramai dengan pelanggan, baik di hari kerja maupun weekend, seperti malam minggu ini. Selain interior cafenya yang sangat estetik & instagramable, Café Oula! juga terkenal dengan kelezatan cake-cake buatan mereka, terutama burnt cheese cake mereka.

"Kai, mama pesen apa lagi selain cinnamon rolls?" tanya Arsen.

Mereka berdua sedang mengantre di kasir.

"Ada di group bang.. Udah dilist semua sama mama" jawab Kaila.

Selagi mengantre, Kaila mengedarkan pandangannya ke seluruh café. Ia mengamati semua yang ada di dalam café. Sudah lama sejak terakhir kali Kaila menginjakan kaki di café ini. Dikarenakan kesibukannya sebagai dokter residen dan jarak dari rumah sakit tempatnya bekerja ke Café Oula lumayan jauh, Kaila jadi sangat jarang kesini.

Kaila terus melihat ke sepenjuru café sampai seketika pandangannya terpaku pada meja yang berada di sudut café. Di sana duduk seseorang yang sangat ia kenali dan sudah sangat lama tidak bertemu. Kaila menajamkan matanya untuk meyakinkan bahwa ia tidak salah orang.

"Ka Ara?" gumamnya kecil.

Meskipun hanya gumaman kecil, Arsen masih bisa mendengar suara adiknya yang menyebut nama wanita yang baru saja tadi siang tidak sengaja ia temui. Refleks Arsen mengalihkan pandangannya dari ponsel yang ia pegang ke arah adiknya, lalu mengikuti arah pandangan adiknya. Di sana, di sudut café, duduk seorang wanita yang siang tadi tidak sengaja bertemu dengannya.

"Beneran Ka Ara. Bang, aku kesana yah.." ijin Kaila.

Belum sempat dijawab oleh Arsen, Kaila sudah pergi meninggalkannya sendirian di antrean kasir dan berlari kecil ke tempat dimana Nayara duduk. Arsen menghembuskan napasnya pelan melihat adiknya yang menghampiri Nayara. Arsen tidak ingin mengganggu pertemuan Nayara dan teman-temannya. Ia ingin keluar dari antrean dan menahan Kaila tetapi ia tidak bisa. Antrean di depannya hanya tersisa satu orang lagi.

"Selamat siang, selamat datang di Oula!. Mau pesan apa mas?" tanya sang kasir.

Mendengar sapaan sang kasir, Arsen memutuskan pandangannya yang sejak tadi mengarah pada Kaila dan Nayara. Ia merogoh saku celananya, membuka grup chat keluarganya dan mulai menyebutkan semua pesanan yang ada disana. Sang kasir membacakan ulang pesanan Arsen, lalu menyebutkan total harga yang harus dibayar oleh Arsen. Arsen membuka dompetnya dan mengeluarkan satu kartu debit jenis platinum, lalu memberikannya pada sang kasir.

"Mohon ditunggu sebentar yah, mas. Pesanan mas sedang disiapkan. Jika pesanan sudah siap, akan kami panggil kembali. Terima kasih" ucap sang kasir.

Selagi menunggu pesanannya disiapkan, Arsen duduk di kursi kosong yang berada tidak jauh dari kasir. Ia mengambil kursi yang mengarah ke meja Nayara sehingga ia dapat dengan mudahnya melihat mereka. Mereka terlihat sangat asik mengobrol satu sama lain. Ia tidak menyangka akan bertemu Nayara lagi. Apalagi dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.

Tidak butuh waktu lama untuk pelayan Café Oula! menyiapkan pesanannya. Hanya butuh waktu 15 menit sampai namanya dipanggil.

"Atas nama Arsen?"

Arsen bangkit dari kursi yang sedang ia duduki, lalu menghampiri pelayan yang memanggil namanya.

"Mas Arsen?. Ini pesanannya, mas. Silahkan dicek kembali pesanannya. Jika ada pesanan yang belum kami berikan, bisa beritahu kami kembali dengan membawa bukti struk belanjanya. Terima kasih" lanjutnya sambil memberikan sekantong besar paper bag yang berisikan pesanan Arsen.

"Terima kasih" ucap Arsen.

Setelah mengambil dan memeriksa pesanannya, Arsen menuju ke meja adiknya dan Nayara beserta teman-teman Nayara berada. Sesampainya di meja itu, tanpa menyapa siapa pun, Arsen langsung mengajak adiknya pulang.

"Kai, ayo pulang"

Kaila menoleh ke arah Arsen yang berdiri tepat disebelahnya. Kaila baru mau menjawab ucapan Arsen tetapi dipotong oleh Kirana.

"Hai, Ar.. Apa kabar lo? Udah lama yah kita gak ketemu" tanya Kirana.

"Baik. Kai, mama udah nungguin." jawabnya singkat dan kembali mengajak Kaila pulang.

"Duduk dulu kali, Ar. Ngobrol-ngobrol dulu kita. Kaila juga masih mau kangen-kangenan sama Nay. Udah lama mereka gak ketemu" tawar Kirana.

Kaila mengangguk-anggukan kepalanya sambil menatap Arsen dengan tatapan memohon. Arsen bisa saja mengiyakan tawaran Kirana. Toh, memang sudah lama sejak terakhir kali ia bertemu dengan sepupu sahabatnya itu. Dulu, Arsen dan Kirana terbilang cukup dekat. Selain karna fakta bahwa Kirana adalah sepupunya Nino, sahabatnya, Arsen dan Kirana juga berada di organisasi yang sama saat SMA.

Kembali ke topik awal, Arsen bisa saja mengiyakan tawaran Kirana, tapi Arsen tau Nayara tidak ingin ia ada di sini, apalagi duduk satu meja dengannya. Bisa dilihat dari awal kedatangan Arsen ke mejanya, Nayara tidak melihat ke arah Arsen sama sekali. Jangankan melihat, melirik Arsen saja tidak.

"Tuh tarik bangku aja kesini" tambah Kirana.

"Nggak Ki, lain kali aja, terima kasih. Kai, ayo." tolak Arsen halus.

Sejujurnya Kaila masih belum puas mengobrol dengan Nayara. Tapi abangnya itu sulit sekali dibujuk. Alhasil Kaila mau tidak mau menurut. Padahal Kaila yakin mamanya tidak akan marah jika mereka pulang sedikit terlambat.

"Ck. Iyaa. Ka Ara, Ka Kiran, Ka Rey, aku pamit pulang dulu yah.." pamit Kaila dengan muka ditekuk.

"Iya, hati-hati yah, Kai" balas mereka bertiga bergantian.

Arsen tau adiknya sedang dalam mode ngambek. Sepanjang perjalanan menuju rumah, Kaila tidak membuka suara sama sekali dan membuang pandangannya ke arah jalan raya yang padat. Ketika sampai di rumah pun, Kaila langsung turun dari mobil tepat setelah Arsen mematikan mesin mobilnya.

Kaila masuk ke dalam rumah dan segera mencari ibunya. Ia mau mengadukan kelakuan Arsen yang membuatnya sebal. Biasanya jam segini ibunya sedang menonton serial tv favoritnya di ruang santai keluarga. Benar saja tebakan Kaila. Kaila berjalan ke arah sofa, lalu menjatuhkan tubuhnya di sebelah ibunya. Lili yang melihat anak perempuan satu-satunya datang dengan muka ditekuk, mengernyitkan dahinya.

"Kenapa kamu pulang-pulang kok mukanya ditekuk gitu?" tanya Lily.

"Mama tanya aja sama anak sulung mama" jawab Kaila ketus lalu merebut mangkuk popcorn di tangan Lily dan memakannya dengan penuh emosi.

Lily menggeleng-gelengkan kepalanya heran. Anak-anaknya itu sudah pada dewasa tapi masih saja bertengkar karna hal sepele. Tidak lama kemudian, Arsen memasuki ruang santai keluarganya dengan satu kantong paperbag penuh pesanan ibunya.

"Bang, kamu apain adik kamu sampe mukanya ditekuk begini?" tanya Lily.

"Dia gak mau pulang dari café" jawab Arsen.

"Gak mau pulang? Kenapa kamu gak mau pulang? Ada cowok yang kamu taksir di café sampai gak mau pulang?" tanya Lily mengalihkan tatapannya ke arah Kaila.

"Ck. Apaan sih. Aku bukannya gak mau pulang dan gak ada cowok yang aku taksir di café. Aku cuma mau ngobrol sama Ka Ara, tapi abang nyuruh pulang terus" jelas Kaila sambil menatap Arsen sebal.

"Ka Ara?"

Kaila menganggukan kepalanya, "Iya. Tadi kita ketemu Ka Ara di café"

"Ara, Nayara?" tanya Lily lagi memastikan.

"Iya"

"Terus gimana? Nayara apa kabar? Udah lama banget kita gak ketemu Nayara" Lily sudah sepenuhnya mengabaikan serial tv favoritnya di depan sana. Gampanglah nanti bisa nonton siaran ulangnya.

"Ka Ara kabarnya baik. Aku belum sempet ngobrol banyak sama Ka Ara karna abang terus nyuruh pulang, katanya mama udah nungguin. Untungnya aku sempet minta no hp dan alamat toko bunga Ka Ara" adu Kaila.

"Toko bunga?"

"Iya. Sekarang Ka Ara punya toko bunga sendiri"

Jadi dia bukan pegawai tapi pemilik. Hebat..

Melihat Lily dan Kaila yang sibuk bercerita satu sama lain, Arsen mengambil kesempatan itu untuk pergi meninggalkan mereka menuju kamarnya. Sesampainya di kamar, Arsen mengganti pakaiannya dengan piyama tidur, lalu merebahkan badannya di atas kasur. Ia menatap langit-langit kamarnya sambil memikirkan pertemuannya dengan Nayara hari ini.

Kenapa Tuhan mempertemukannya kembali dengan Nayara?. Bahkan dua kali, di hari yang sama, dan secara tidak sengaja. Apakah ini cara Tuhan agar Arsen menebus kesalahannya di masa lalu pada Nayara? Atau ini hanya kebetulan saja?. Pusing dengan segala pertanyaan yang ada di otaknya, Arsen memilih bangkit dari tidurnya dan membuka laptopnya.

"Mending sekarang gw ngecek kerjaan daripada mikirin yang aneh-aneh"

Continue Reading

You'll Also Like

506K 83.6K 34
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
3.8M 29.2K 29
REYNA LARASATI adalah seorang gadis yang memiliki kecantikan yang di idamkan oleh banyak pria ,, dia sangat santun , baik dan juga ramah kepada siap...
4.6M 170K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...
186K 172 15
Seks bebas, gangbang threesome foursome bikin memek basah