BAB 10 : Minta Maaf

89.6K 8.5K 54
                                    

"Nad, kamu diantar Arsen yah pulangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nad, kamu diantar Arsen yah pulangnya. Tadi kamu kesini gak bawa mobil kan karna tadi bareng Arsen" usul Lily pada Nadia.

Saat ini Nayara dan Nadia sedang bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing. Nadia yang tidak membawa mobil, karna tadi datang bersama Arsen, menjadi sasaran Lily agar bersedia diantar pulang oleh Arsen. Nayara sangat bersyukur tadi bertemu Lily ketika ia sedang membawa mobilnya. Ia sangat, sangat tidak mau diantar pulang sama Arsen.

"Gak usah, Tante. Aku pulang naik taxi aja, gak apa-apa kok" tolak Nadia halus.

"Udah malam banget ini Nad. Diantar Arsen aja yah. Gak baik perempuan pulang sendirian malam-malam" Lily masih tidak menyerah.

"Aku udah biasa kok Tante pulang sendiri naik taksi. Kasian Arsen nanti kecapekan kalau harus nganterin aku pulang".

Ditengah-tengah percakapan Nadia dan Lily, tiba-tiba Kaila mencetuskan sebuah ide yang membuat mata Nayara ingin keluar dari tempatnya.

"Mah, kenapa gak nebeng mobil Ka Ara aja. Nanti biar Bang Arsen yang nyetir. Jadi sekalian anterin Ka Ara pulang juga. Kasian Ka Ara harus nyetir sendiri malam-malam. Nah pas pulangnya biar Bang Arsen naik taksi aja"

Gak boleh. Arsen gak boleh anter gw pulang dan GW GAK MAU DIANTER PULANG DIAAAA~!!!

Nayara menatap Kaila dengan ekspresi "KAI! KENAPA KAMU USUL KAYAK GITUU?!?!". Sayangnya Kaila tidak mengerti arti dari tatapan itu, sehingga Kaila hanya membalasnya dengan menaikkan kedua alisnya, bertanya, "Kenapa?".

Belum sempat Nayara menolak usulan ide gila dari Kaila, Lily sudah berbicara lebih dahulu.

"Oh iya, ide bagus. Kenapa Mama gak kepikiran yah? Gimana Ar menurut kamu?" tanya Lily pada Arsen.

ITU IDE BURUK, SANGAT BURUK, DAN LUAR BIASA BURUK YANG PERNAH AKU DENGAR TANTEE~!!!

Sebelum Arsen menjawab pertanyaan Lily, Nayara sudah memotongnya terlebih dahulu. Nayara tidak mau diantar pulang sama Arsen. Sudah cukup pertemuannya dengan Arsen hari ini dan ia tidak mau memperpanjang durasi pertemuan mereka dengan diantarkan pulang.

"T-tante, aku gak perlu diantar pulang. Aku udah biasa kok pulang sendiri. Lagian ini masih jam 9 belum terlalu malam. Biar Mba Nadia aja yang diantar pulang. Kasian Kak Arsen nanti kecapekan kalau harus nganterin aku juga"

Nayara berdoa semoga Lily menerima alasannya dan membiarkan Nayara pulang sendiri ke apartemennya. Tepat saat Lily akan menjawab, Arsen yang sejak tadi diam mengeluarkan suaranya.

"Gak akan"

Nayara menolehkan kepalanya dan menatap ke arah Arsen. Ia tidak mengerti maksud ucapan Arsen, lalu balik bertanya, "Hah?".

"Saya gak akan kecapekan kalau cuma nganterin kamu dan Nadia. Jadi berikan kunci mobil kamu" jelas Arsen sambil menadahkan tangan kanannya.

"Kak, apartemen aku dan rumah Mba Nadia gak searah. Kakak antar Mba Nadia aja. Kalau harus nganterin kita berdua pulang, kakak bakal sampai di rumah lagi hampir tengah malam" kekeuh Nayara.

Enchanté, Ex!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang