2. shit

1.4K 226 23
                                    

Faktanya adalah Sasuke benci banget sama kakak sepupunya, sejak kecil, sejak dia sadar dia hidup di bumi, sejak dia tau kalau dia adalah cucu terakhir di keluarga, karena yaa hampir semua sepupunya yang lain selalu memanjakannya, selalu menyayanginya, membelikan hadiah kalau dapat rangking di tk, berbeda dengan sosok tua bangka satu itu, si Izuna itu, ih Sasuke jadi tiba-tiba flashback gini pas liat Sakura dikelas lagi nulis tugas, kejadian kemarin benar-benar membuat dia trauma luar dalam.

"Sas, ngelamun aja, lagi tipes?" itu suara Kiba, salah satu temannya yang kalau ngomong kenceng banget, Sasuke jadi kaget tapi dia berusaha buat tetep stay cool.

"Kib, kalau ada orang yang lebih segalanya dari kita terus mau deketin pacar kita, enaknya gimana ya?" Kiba terdiam sejenak, memikirkan jawaban tapi belum juga menemukan jawaban dia menyadari hal ganjil.

"Bentar--bentar, bilang apa kau tadi? kau punya pacar? siapa tuh? kok aku gak tau?" menyadari ada percecokan di bangku yang tak jauh dari tempat duduknya Sakura pun melirik sedikit, sudah ia duga, pasti Kiba deh.

"Kau mengerti kata kalau tidak sih?" Sakura kembali sibuk pada buku dan pulpennya, lalu tak lama suara dua orang itu menghilang, sudah pergi ternyata.

"AAAAA sasuke gila banget, pelajaran terakhir saja wajahnya masih ganteng ya? gak ada kusut-kusutnya," Sakura mendengar itu dengan jelas, lalu tersenyum sendiri, mereka tidak tau saja saat merajuk wajah Sasuke itu jauh lebih tampan, wajah dia yang sekarang mah masih level satu doang, gak ada apa-apanya dibanding yang kemarin, pas teriak, pas cemburu aaah rasanya Sakura mau ikut jadi fangirl Sasuke deh kapan-kapan, mau jadi member, biar bisa ikut-ikutan teriak kalau Sasuke lagi main bola, tapi sedihnya Sasuke ngelarang Sakura ikutan grup itu, hiks.

"Sak, mau jadi penunggu sekolah?" lamunannya berakhir, dunianya kembali, dia baru sadar kalau sekarang sudah jam pulang.

"Hehe iya ayo pulang,"

"Ngelamun terus, terpesona sama Sasuke sampe segitunya hah?"

"Iya kenapa emangnya? Gak boleh?"

"Dih, ya kita sama, hadeh musibah banget ya sekelas sama cowok terganteng sesekolah, sesek napas mulu tiap detik," ucap Karin, teman sebangku Sakura, teman pulangnya naik bus.

"Padahal dulu pas tau sekelas sama dia kita heboh banget gak sih?" tanya Sakura masih tak menyadari di depannya ada sosok itu, sosok kakak sepupu Sasuke, datang ke sekolah di jam pulang pakai setelan jas hitam dan rapi, pas di lapangan lagi banyak orang hei..... bawa sebuket bunga mawar merah gede banget.

"Hai----Sakura?" jangan tanya reaksi Karin kaya gimana dia kejang jantung, yang dia liat di depan matanya adalah sosok seksi, wajahnya tegas, ganteng juga, mirip konglomerat, dia bertanya-tanya dalam hati, sejak kapan Sakura punya sugar daddy se-hot ini?

"Suka bunga 'kan?"

"Ehhhhh---suka," Sakura juga terkejut, tangannya tremor pas nerima buket bunga itu, ngeri-ngeri sedap kalau ada pacar diam-diamnya, waduh repot nih urusan, semoga aja Sasuke udah pulang.

"Syukur deh kalau kamu suka," Sakura terdiam, Karin terdiam, banyak orang juga ikut terdiam menonton adegan asing yang tampaknya mengasyikan untuk dijadikan gosip di akun sekolah, malah ditengah kecanggungan itu ada beberapa tangan jahil sudah mengambil gambar, gosip baru woy, harus diabadikan, Sakura kan salah satu cewek yang dulu banyak di crush-in sama kakak kelas yang sekarang udah pada lulus.

"Hei, disekolah anak kecil ingusan itu gak akan ganggu kan? kalian kan pacaran diem-diem, iya gak?" ucap lelaki itu berbisik tapi Sakura bisa mendengarnya dengan jelas, aduh bingung banget Sakura, mau nolak bunganya juga gak bisa, dia kan saudara Sasuke, Sakura harus punya image yang bagus.

"Pulang bareng yuk? Kakak anterin," tiba-tiba saja, seperti ada angin tornado lewat, Sasuke ada disana, di dekat Sakura, kejadiannya mirip sama seperti kemarin lengannya ditarik, buket bunga itu pun menghilang dari lengannya, dikembalikan oleh Sasuke pada kakak sepupunya.

"Dia pulang denganku,"

"Wow, macan kecil siap siaga juga," Sakura menarik lengannya, berusaha melepaskan diri tapi tak bisa, dia berusaha mengingatkan Sasuke kalau ini di sekolah tapi gagal, sosok itu tampak seperti tak mau melepaskan lengan Sakura lalu pergi menjauh dari lapangan tanpa menjawab ucapan kakak sepupunya.

"Hei Sasuke sadar---sadar--- kita lagi di sekolah," ucap Sakura panik, walaupun dia tak pernah tau alasan kenapa Sasuke ingin merahasiakan hubungan mereka tapi Sakura tau lelaki itu pasti memiliki alasan.

"Ya kata siapa lagi dikebun binatang," mereka masuk ke mobil Sasuke, lalu terdiam bersama, sibuk dengan pemikiran masing-masing.

"Sakura?"

"Apa?" lelaki itu menatap Sakura dengan serakah, kejadian tadi membuat dia tambah ketakutan lalu dengan lembut Sasuke menarik kepala Sakura, menciumi rambutnya, mengelusnya juga.

"Besok aku beliin buket bunga yang lebih gede,"

"Gak usah Sasuke, buat apa coba?"

"Kamu suka bunganya 'kan?"

"Ya suka tapi aku gak perlu, dipake buat keperluan kamu aja, ini tanggal tua loh, uang jajan kamu dikit lagi," Sasuke menggeleng, kalau cuman buat bunga dia masih sanggup beli kok.

"Udah gak usah, daripada mikirin bunga, tadi kamu sadar gak anak-anak heboh banget loh pas kamu megang tangan aku," sejujurnya Sasuke tadi benar-benar tak memikirkan apapun, tak menyadari apapun, yang dia harus pikirkan adalah Sakura, Sakuranya yang diberi bunga oleh om-om, selebihnya tak ada, ah sial, semuanya yang sudah ia jaga selama 6 bulan hancur hanya gara-gara eksistensi om-om sialan yang ngegas banget ngegebet pacarnya, sialan.

"Aku pikirin lagi besok deh caranya biar kita ga ketauan anak-anak," Sakura mengangguk saja, walaupun dulu sering bertanya-tanya kenapa Sasuke sebegitu kekeuhnya rahasiain mereka, pas udah ada difase ini jadi ikut panik juga.

"Oke deh, semoga bisa dihandle," Sasuke mengangguk lalu dengan gerakan malas memutar kunci, mengemudikan mobilnya dengan tenang lalu meninggalkan area parkiran, ingatan lelaki itu jadi kembali pada masa dia belum kenal Sakura (Sakura adalah anak pindahan). dulu saat kelas sepuluh, Sasuke pernah berpacaran juga, sayang lah lumayan sama dia anaknya juga manis, tapi itu gak lama, karena si cewek ini diganggu oleh oknum fans gak jelas Sasuke, dan cewek ini milih nyerah, Sasuke udah bilang bisa jaga dia, tapi tetep aja cewek itu akhirnya milih udahan aja.

Ya makanya sekarang, dia gak mau kejadian kaya gitu keulang lagi, dia udah sayang banget sama Sakura, gak mau ditinggalin, tapi gara-gara si tua bangka bau apek itu, semua usahanya buat ngejaga Sakura 6 bulan  hancur gitu aja hanya dalam hitungan detik.

Awas aja.
Sasuke mau ngadu sama mami.

****

note : Sasuke dikasih jajan perbulan gitu, jadi kalau tanggal tua harus rada irit wkwk.

[SasuSaku 'One shot/series' ]Where stories live. Discover now