2. I See You

3.1K 346 15
                                    

- cupid genk 2.0 -

.


.

"Sasuke hm, tipenya cewek pinter nih?"

"Ah, kau berniat berkencan sambil mengerjakan tugas sekolah ya? Romantis sekali, ku pikir itu hanya ada dalam drama saja," tapi Sasuke terus melanjutkan langkahnya, entah sejak kapan dia merasa tak nyaman lagi pergi ke kelasnya.

"Lihat, Sasuke sudah datang tuh..." kali ini adalah teman sebangkunya, sosok pertama yang membuat gosip tak jelas ini menyebar, gara-gara pria berambut kuning itu semuanya terjadi, memang awalnya hanya kelas ini saja yang melakukan hal menjijikan begini, lalu tak lama kelas sebelah ikut-ikutan dan gosip terus menyebar bak panen beras yang sukses besar, adik kelas mereka, kelas sepuluh dan sebelas juga menyumbangkan suara fals untuk sekedar bicara :ehem, kak Sasuke, pacaran dengan kak Sakura ya?:

Kenal saja tidak, bicara sambil berjabat tangan juga tak pernah, bagaimana bisa pacaran sih?

"Sasuke, Sakura nanyain tuh tadi," dia selalu lupa tentang membawa headset ke sekolah, dia selalu lupa hal-hal begini akan terjadi setiap harinya, Sasuke mencoba untuk tetap diam, kalau bereaksi macam-macam pasti deh heboh lagi seperti hari-hari sebelumnya.

"Kau jahat sekali sih, dia kan suka padamu Sas," kini Naruto mulai mendekatinya dengan seringai khas, sosok berbahaya yang juga adalah teman sebangkunya ini cukup membuat lengan Sasuke gatal.

"Setelah semua yang terjadi kau bilang begitu? Ku rasa kau lebih jahat daripada aku," bagaimana tidak? gosip murahan ini pasti membuat Sakura atau siapapun lah namanya tak nyaman juga.

"Kalau tentangku sih ku rasa dia senang-senang saja tuh,"

"Terserah,"

"Dingin sekali, seperti biasanya," ucap Naruto lagi tanpa kenal lelah.

"Nanti pulang sekolah dia mengajak bertemu, sempatkan lah, kau tidak jahat 'kan?" Sasuke menoleh sebentar, menatap mata biru Naruto yang hari ini entah mengapa terlihat lebih menyebalkan.

"Terserah,"

"Nah gitu dong," Naruto mengeluarkan ponsel keluaran terbaru hasil merengek pada pamannya, bukan niat sombong kok, dia hanya menjalankan tugas saja.

'Hey Ino, Sasuke sudah.... Fix,'

Pagi yang cerah itu, tertutup tiba-tiba oleh awan hitam, hey kenapa tiba-tiba jadi hujan?

****

"Sakura bagaimana?" tanya Naruto sambil melahap bakpao gratis yang barusan Ino beli secara susah payah, kantin tetap ramai walaupun tanah yang mereka pijak basah, untung saja hujan sudah selesai di jam istirahat.

"Dia belum memberikan respon, biasalah cewek itu gengsinya tinggi,"

"Yah, padahal Sasuke sudah setuju loh," ucap Naruto lagi, sudah empat kali dia mengucapkan ini berulang-ulang, sampai Ino merasa kesal.

"Kan bisa ku paksa," jawab Ino sambil menatap sepatunya yang kotor akibat perbuatan Naruto, gara-gara berhasil membuat Sasuke mau ikut, dia meminta bakpao hits di sekolah, untung saja dia dapat.

"Sakura tuh," ucap Naruto lagi tapi tak Ino respon, ternyata gadis yang tadi duduk di dekatnya sudah terlebih dahulu pergi dan mendekati Sakura yang tampak kebingungan.

"Kau dengan Naruto? Serius?" Ino dengan cepat menggeleng, bagaimana bisa Sakura berpikir seperti itu, jelas-jelas Ino menyukai Sai sejak bayi, bagaimana bisa dia berpaling pada sosok Naruto yang tidak ada apa-apanya?

[SasuSaku 'One shot/series' ]Where stories live. Discover now