4. Finally

3.1K 333 36
                                    

- cupid genk : 4.0 -


"Sakura, tuh Sasuke lewat, cieee..." ini bukan hal baru, Sakura hanya menghela napas menahan amarahnya untuk tak mencuat, walaupun kesal pada Ino dia tak seharusnya melampiaskan rasa sakit hatinya pada orang lain.

"Bisa berhenti tidak main jodoh-jodohannya?"

"Eh maksudmu?"

"Aku sudah tau, jadi jangan coba-coba lagi," pagi ini raut wajah Sakura kurang enak dilihat tapi Ino sih santai, malah dia terlihat penasaran sekali.

"Yah tapi tidak masalah 'kan? Sasuke itu pintar, tampan, dia juga termasuk salah satu lelaki idaman para wanita kecuali aku ya, terus dia juga-----"

"Aku tau, tak perlu repot-repot memberitahuku lagi,"

"Kau kenapa sih?"

"Aku suka pada dia, puas?" Ino mengangguk dengan wajah yang sumringah, mendengar ini terasa begitu menyenangkan dibanding melihat keringat di kening Sai yang sudah bertanding basket.

"Tentu saja aku puas, puas sekali, kalau begini sih tinggal satu langkah lagi aku dan cupid-----"

"Tapi dia tak suka aku, dia suka pada Hinata, jadi tolong jangan buat suasana yang tak nyaman, aku tak mau terluka, kau mengerti maksudku kan?" senyum sumringah Ino sudah sepenuhnya menghilang, ucapan Sakura yang tanpa emosi dan penuh penekanan membuat dia sadar akan sesuatu, mana bisa dia berhenti begitu saja, kalau salah satu sudah terinfeksi sih malah bagus, tinggal membuat bakteri untuk yang satunya, Ino juga tak peduli alasan Sakura menyukai lelaki itu, apa dia baru sadar pesona Sasuke eh?

"Kalau Sasuke dengan Hinata memang kau tak terluka?"

"Perasaan seperti ini bisa hilang kapan saja, kurasa tak masalah,"

"Ah yakin nih? Aku sih tak yakin,"

"Awas saja kau macam-macam,"

"Tidak kok, aku tak akan macam-macam," Ino tersenyum menyakinkan lalu beranjak pergi ke bangkunya. --tapi kalau cupid genk sih tidak janji ya Sak---

****

Waktu berlalu begitu saja, cupid genk juga sudah tak begitu mengganggu sang target, Sakura sih merasa begitu, dia bisa pulang aman sekarang tanpa harus kabur-kaburan, mungkin Sasuke pun begitu, dia terus saja berjalan dan melihat sosok yang beberapa saat lalu masuk dalam pikirannya, laki-laki itu sedang berdiri berdua dengan Hinata, itu jelas sekali, Sakura yakin, dia masih melihat ke arah sana sampai satu menit penuh dan terkejut sendiri saat tatapan Sasuke beralih padanya, dan kenapa? kenapa dia memilih untuk berlari sekarang? Bodoh sekali.

"Hei,"

Sosok itu, lelaki itu, kenapa mengikutinya sih?

"Apa?"

"Kenapa lari?" Sakura tampak berpikir sebentar lalu saat menemukan jawaban dia langsung menyuarakannya begitu saja.

"Kebelet,"

"Bohong,"

"Kenapa aku harus bohong?" dia menghentikan langkahnya sekarang, tak mau menatap kebelakang, perasaannya sungguh berantakan, ini begitu tak adil, mereka bebas mau melakukan apa saja, tapi kenapa Sakura harus melihatnya langsung saat perasaan dia begitu banyak untuk Sasuke, bisakah nanti saja? Dia tak mau terluka, dia tak bisa.

"Kau sudah tak pernah ke toko buku,"

"Kau mau Shikamaru dan yang lainnya melihat kita?" Sakura mendengar langkah Sasuke yang terus mendekat, kenapa sih dia? ini bukan sesuatu yang harus dia ikuti kan?

[SasuSaku 'One shot/series' ]Where stories live. Discover now