5. mami 😡😤😩😘

1.6K 209 23
                                    

Hari minggu begini biasanya Sasuke akan main golf di kebun belakang rumah atau memberi makan ikan kadang main gokart juga pokoknya melakukan apa saja agar tak bosan, karena sang kekasih setiap minggu harus membantu orangtuanya di toko, tapi untuk minggu kali ini sejak pagi dia benar-benar tak mood untuk sekadar keluar kamar, bukan karena kegiatan-kegiatan itu membosankan tapi dia malas kalau harus ketemu sama si om-om, enek aja gitu sejak dulu apalagi sekarang, setelah dia dengan percaya dirinya akan merebut Sakura.

"Adek ayo makan sayang, dessert nya kesukaan adek nih," suara si mbok menggema, tapi Sasuke benar-benar tak lapar walaupun belum makan sejak pagi.

"Aku makannya nanti aja,"

"Tapi adek belum makan dari pagi, kalau perutnya sakit gimana? Nanti disuntik lagi loh kaya waktu itu," Sasuke terdiam sebentar membayangkan betapa seramnya benda itu, tapi ya gimana dia benar-benar gak mood.

"Kenapa sih mbok? Gak mau makan tuh anak?" ada suara lain diluar sana yang berhasil Sasuke dengar, dia ingat betul suara sialan ini, suara yang membuat dia kehilangan nafsu makan dan nafsu hidup.

"Iya tuan, adek belum makan dari pagi,"

"Heh anak manja, makan tuh, udah dibikinin sama si mbok juga," kini ada suara ketukan, ah Sasuke benar-benar ingin marah.

"Siapa yang kau sebut manja heh?"

"Yang semalem minum obat pusing merk inzana,"

"Mau keluar gak? Atau mau dirusak pintunya? biar saya tarik secara paksa, saya suapin kamu pake sendok semen," Sasuke pun beranjak, masih ingat dalam ingatan dulu saat dia sekolah Izuna pernah mendobrak pintunya saat dia mogok makan karena tidak dibelikan mobil-mobilan hot wheels keluaran terbaru.

"Bawel deh ah orang tua," Sasuke pun membuka pintu itu dan terkejut saat ada ponsel yang menghadangnya tepat 10 senti di depan wajah.

"Liat nih Sakura, ada yang mogok makan sama masih minum obat bayi gara-gara obat orang gede pait, nih orangnya nih....." Sasuke refleks menyingkirkan benda kotak itu dari hadapannya.

"Kau punya nomor Sakura?" orang itu terdiam sebentar lalu tersenyum.

"Belum punya sih, gak tau deh kalau besok,"

"Gak laku banget emang?" Sasuke belum sempat meneruskan ucapannya saat ia merasa lengannya di tarik oleh si mbok.

"Makan dulu ya adek, nanti capek melotot-melotot gitu kalau gak makan dulu," Sasuke menghela napas, mencoba untuk tak emosi saat mendengar Izuna tertawa keras sekali sedetik setelah si mbok berbicara.

"Mbok apaan deh pake tarik-tarik segala, urusanku sama tu orang tua belum selesai,"

"Yaudah saya tungguin deh anak kecil makan kalau udah selesai kita lanjut," ternyata sosok yang biasanya memakai jas serba rapi itu mengikutinya dan duduk tepat di dekatnya.

"Maumu apa sih hah?"

"Adek makan dulu," si mbok mengingatkan kembali tapi tentu saja Sasuke tak peduli dan malah menatap Izuna dengan garang.

"Tuh udah diingetin mbok, makan dulu anak manis, anak baik, anak jagoan," ledek Izuna lagi, membuat Sasuke tambah kesal.

"Om-om tuh harusnya banyak istirahat, jangan gangguin orang lain terus,"

"Kok adek ngomongnya gitu sih sama kaka Juna?" itu bukan suara si mbok tentu saja, Sasuke baru sadar ada maminya, mungkin karena sedari tadi dia hanya fokus pada si om menyebalkan ini.

"Eh tante Miko, kapan dateng?" Sasuke melihat maminya mendekat lalu memeluk Izuna lalu memeluk Sasuke juga.

"Ini baru sampe, kemarin ada yang ngambek, jadi tante pulang aja deh daripada dia jadi biksu," Sasuke diam saja, sama sekali tak mengeluarkan rajukan seperti biasanya.

[SasuSaku 'One shot/series' ]Where stories live. Discover now