[ jangan menyerah, 495. ]

1.3K 168 8
                                    

Sasuke kini kembali menangis, tapi dengan perasaan yang berbeda, jika dulu ini adalah tentang rasa sakit, maka sekarang adalah tentang bahagia.

*****

"Kita gak bisa ngelanjutin ini lagi Ra," ucapnya dengan nada suara tercekat, suasana dingin ruangan menambah atmosfer tak enak untuk kedua manusia yang di dera rasa kalut luar biasa itu.

"Tapi tinggal seminggu lagi Sasuke, jangan bercanda," ya betul, tujuh hari dari sekarang harusnya akan ada pasangan yang disatukan dalam pernikahan oleh semesta, tapi tiba-tiba sang cucu Adam ingin membatalkannya, membuat sosok wanita cantik itu pusing bukan kepalang.

"Justru karena tinggal seminggu, kita masih punya waktu untuk mengakhiri semuanya," Sakura menggeleng, masih tak mempercayai ucapan Sasuke yang begitu kejam.

"Sas, dari kemarin aku udah bilang kan, aku mau tetep nikah sama kamu meskipun perusahaan kamu tiba-tiba bangkrut, kenapa sekarang kamu malah kaya gini?" lelaki itu masih duduk dengan kurang nyaman di bangkunya, lalu dengan gerakan kaku mengambil gelas berisi teh manis dan menyeruputnya perlahan, percakapan ini akan membutuhkan waktu yang banyak, dia tau itu, Sakura tidak akan menerima kenyataan ini dengan mudah.

"Sakura, kamu itu punya masa depan dan aku enggak, dengan kita akhirin ini sebelum terlalu jauh kamu bisa cari kebahagiaan, bahagia itu gak harus aku kan?" itu adalah ucapan terpanjang yang pernah Sakura dengar dari mulut dingin Sasuke, biasanya lelaki itu tak begini, biasanya mulut itu tak akan pernah bisa mengucapkan kata sejahat ini.

"Terus kebahagiaan kamu gimana Sas?"

"Aku bahagia kalau kamu bahagia Ra, jadi jangan maksain diri kamu untuk terus sama aku, karena aku gak bisa kasih kamu apa-apa,"

"Kamu gak akan bahagia kalau gitu, karena bahagia aku itu pas barengan sama kamu Sas, please..... Ngertiin maunya aku juga, kalau kita pisah terus aku gak bahagia, ya buat apa?" Sasuke kembali menggeleng, lelaki itu yakin kesedihan hari ini tak akan bertahan selamanya, bisa terlupakan suatu saat nanti, mereka hanya perlu waktu untuk menyesuaikan saja.

"Jangan nyerah begitu cepat Sas, kita gak akan pernah tau kedepannya kalau kita gak nyoba, please, aku gak mau pisah sama kamu, aku cuman mau nikah sama kamu aja, please Sasuke kasih aku kesempatan, sekali ini aja, kita coba dulu...." akhirnya air mata itu turun juga, menambah kesan kelam ruang tamu rumah Sakura yang dingin, rumah yang selalu kosong karena orangtuanya bercerai dan dia memilih untuk tinggal sendiri, perempuan yang dulu tak pernah mau mengenal komitmen karena trauma, perempuan yang akhirnya luluh dan bersedia menikah dengannya karena percaya pada Sasuke bisa membuat ruang yang kosong dihatinya terisi, dan kini perempuan itu...

Sekali lagi....

Harus terluka....

Lihat Sasuke lihat, dia memohon padamu.
Lihat Sasuke lihat, dia memintamu untuk memberinya kesempatan, padahal seharusnya kamu lah yang memohon, seharusnya kamulah yang meminta, kamu yang seharusnya menangis, bukan dia.

"Jangan nyerah Sasuke.... ayo kita coba, aku mohon sama kamu, jangan pergi, ayo nikah," Sasuke menghapus airmata yang sudah luruh dari kedua mata cantik milik Sakura, ditatapnya gadis itu dengan teliti, membuat keyakinan Sasuke untuk pergi hancur seketika.

"Oke... tapi kamu bebas pergi kalau kamu ngerasa aku ga becus, kamu bebas pergi kalau aku gak bahagiain kamu, janji?"

"Janji," dan untuk kali pertama dalam berminggu-minggu, mereka saling tersenyum untuk satu sama lain.

****

Bertahun-tahun mereka bersama, tapi janji untuk pergi itu belum pernah terpikirkan sama sekali, Sasuke yang terus mencoba, dan Sakura yang dengan setia menemani, mendengarkan keluh kesah sang suami, memberi saran, mengatur uang dengan bijaksana, memberi Sasuke sokongan semangat tanpa henti, hingga hari besar itu tiba......

Sasuke kembali berjalan di jejak langkahnya yang dulu, meskipun tak besar, meskipun keuntungannya belum banyak, tapi mereka berdua sungguh menikmati semua proses itu dengan hati yang lapang, kini Sasuke bisa membelikan barang yang Sakura mau, Sasuke bisa memikirkan tentang buah hati yang sejak dulu mereka tunda, Sasuke bisa mencapai keinginannya satu persatu.

"Sakura sini deh....."

"Apa?" perempuan itu sedang sibuk dengan tepung dan telur, tapi tetap menuruti keinginan Sasuke untuk mendekat ke ruang tengah setelah mencuci tangan.

"Nih buka deh amplopnya,"

"Wah uang ya? seru juga akhir-akhir ini dapat jatah terus," Sakura terkekeh sambil merobek amplop putih yang diberikan suaminya.

"Bukan uang Ra..."

"Waw tiket liburan, ini kan tempat yang kita impiin buat bulan madu, ya ampun makasih banget Sasuke-kuuuu," perempuan itu memeluknya erat, masih tak mempercayai tulisan di kertas itu.

"Gak usah bilang makasih, ini semua juga gara-gara kamu Ra, coba kalau kamu ga minta aku buat nyerah, aku juga ga yakin bisa diposisi ini sekarang," Sakura melepaskan pelukannya lalu memilih untuk duduk dengan kaki terlipat di samping Sasuke.

"Usaha kamu tau Sas,"

"Gak, ini karena kamu, udah deh iyain aja biar suami seneng,"

"Iya deh iya gara-gara aku, seneng gak?"

"Seneng," Sakura memeluknya lagi, lebih erat daripada tadi, sampai dia tak menyadari ada setetes air mata yang jatuh, suaminya menangis.

"Makasih ya Ra, kamu juga gak nyerah waktu itu,"

"Ya kan kita emang jangan buru-buru nyerah sebelum nyoba, kita gak tau masa depan kaya apa, jadi aku gak pernah mau nyerah Sas, apalagi tentang kamu...."

"Makasih sayang,"

"Sama-sama ganteng," harusnya mereka tertawa riang karena akan liburan kan? kenapa malah jadi melow-melowan gini? tapi gapapa ini adalah melow-melow bahagia.

TAMAT.

****

tulisan ini terbuat karena aku lg happy udah 495 follower dan tema cerita ini diambil dari salah satu komen status wp yg tadi aku buat, maaf aku ga ijin dulu, tbtb kepikiran aja, kalau keberatan nanti foto+ tagnya ku hapus :)

tulisan ini terbuat karena aku lg happy udah 495 follower dan tema cerita ini diambil dari salah satu komen status wp yg tadi aku buat, maaf aku ga ijin dulu, tbtb kepikiran aja, kalau keberatan nanti foto+ tagnya ku hapus :)

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

komen pertama © @sasusakun ❤️
inti permasalahan : jangan menyerah dengan cepat hihi thank u ya udah memberi aku ide, btw jadi inget sm dm jahat yg dulu pernah bikin aku nyaris tutup akun :'(

dan 3 komen lainnya aku akan bikin jg sesuai komen mereka....

good night semuanya❤️

[SasuSaku 'One shot/series' ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt