1. to my beloved

1K 185 18
                                    

tw// ⚠️ angst, major character death, skizofrenia ⚠️

"Mereka bener-bener keterlaluan Ra," ucap sang lelaki sambil masih tiduran di paha sang gadis yang disebut "Ra" itu.

"Keterlaluan gimana?" sang gadis mengelus-elus rambut lelaki itu dengan lembut, sama seperti biasanya, sama seperti dulu, rasanya nyaman. Sasuke - sang lelaki - benar-benar suka jika gadis itu melakukan hal ini padanya.

"Mereka bilang kamu udah mati, padahal kamu masih di sini, kamu selalu ada di sini...." tempat itu tiba-tiba menjadi sunyi, sang gadis hanya bisa tersenyum saja sementara Sasuke pun hanya bisa menatap wajah cantik itu lekat-lekat, bagaimana bisa Sakura mati sementara mereka masih saling menyayangi begini? Bagaimana bisa Sakura mati kalau mereka masih saling tatap begini? Itu hal yang mustahil, Sasuke tidak akan mungkin bisa jika hal itu sampai terjadi.

"Kamu gak mungkin ninggalin aku, kamu gak mungkin pergi dari hidup aku, kita bakalan bareng-bareng selamanya, mereka pasti iri karena gak bisa kaya kita, iya kan Ra?" gadis itu mengangguk, Sasuke tersenyum sangat lama lalu terlelap tidur karena rasanya benar-benar nyaman jika dia sedang berada di samping sang belahan jiwa yang sudah menemaninya bertahun-tahun.

****

Sama seperti biasanya rumah Sasuke dan Sakura tidak terlalu ramai, mereka adalah pasangan yang berpacaran cukup lama tapi baru-baru ini menikah dan memutuskan untuk menunda memiliki anak karena ingin menghabiskan waktu berdua saja, jadi setiap pagi begini hanya ada penampakan kepulan asap dari air yang mendidih atau bahkan suara kecil Sakura yang menyanyi-nyanyi sambil mencuci sayur dan buah, dia adalah nyawa di rumah ini, rasanya kalau Sakura sedang sakit atau pergi jalan-jalan bersama temannya rumah ini akan terasa kosong dan gelap, beruntunglah Sasuke memiliki warna cerah itu di hidupnya yang hampa.

"Ada yang ngetuk pintu tuh Sas, buka gih..." suara gadis itu kembali mencuri atensi, tapi Sasuke benar-benar tidak mau membuka pintu, tidak pernah mau lagi.

"Gak ah, entar juga capek dia ngetuk kalau gak di buka,"

"Dih buka cepetan, berisik banget dari tadi," mana bisa Sasuke menolaknya? Mana bisa Sasuke tak menurutinya? dengan langkah malas akhirnya dia berhasil mendekati pintu, sebelum membukanya Sasuke mengintip terlebih dahulu, ternyata dugaannya meleset, Sasuke pikir itu adalah ibu dan ayahnya yang setiap harinya selalu datang, tapi kali ini berbeda, yang ada di depan pintunya adalah Itachi, kakak Sasuke yang selama ini tak banyak ikut campur.

"Kakak....." dia langsung membukanya, tatapan matanya kosong, melihat itu Itachi merasa hatinya dirusak paksa oleh keadaan.

"Kakak boleh masuk?"

"Boleh, kebetulan Sakura lagi masak, kakak pasti suka deh, masakan dia kan enak." sekali lagi Itachi merasa hatinya dihancurkan, dia sudah menduga dari awal kalau dia tak akan kuat, tapi dia juga tak bisa membiarkan kedua orangtuanya terus-terusan merasa sedih melihat Sasuke begini.

"Sas......" Itachi melihat dengan jelas, kedua lengan Sasuke basah dan ada potongan kecil daun sayur menempel di jarinya.

"Makannya nanti aja yuk, gimana kalau sekarang ikut kakak aja ke toko, beliin bahan-bahan masak buat Sakura," Itachi belum sepenuhnya duduk di kursi mungil ruang tamu milik adiknya itu tapi dia sudah bisa mendengar kalimat menyakitkan keluar dari mulut sang adik.

"Wah aku kira kakak gak bakalan sama kaya ayah sama ibu, kakak mau masukin aku ke rumah sakit juga ya pake ngeles bilang ke toko segala? kakak liat aja deh sendiri ke dapur, ada Sakura di sana, dia masih hidup dia sehat," Itachi merasa ulu hatinya benar-benar terluka saat lengan kurus Sasuke menariknya ke dapur, menunjuk ke salah satu sudut dapur yang kosong, tidak ada siapapun di sana, tidak ada adik iparnya, tidak ada Uchiha Sakura di sana, tidak ada....

Tidak ada apapun...

"Ra.... Masa kakak juga gak percaya kalau kamu ..." sosok itu tiba-tiba kehilangan kesadaran diri saat Itachi membekapnya memakai sapu tangan yang sudah diberi obat bius dari rumah sakit, kakaknya itu sudah benar-benar tak kuat lagi melihat keadaan sang adik yang semakin terpuruk, lalu tak lama Itachi menelpon orang diluar yang sudah menunggu mereka di mobil untuk segera membawa Sasuke pergi dari sini.

"Maaf ya Sas, maaf banget, tapi hidup kamu harus terus berjalan, kamu harus bisa nerima keadaan," dan mereka pun pergi meninggalkan rumah yang terasa kosong dan hampa itu, meninggalkan bayangan Sakura yang masih belum bisa Sasuke lakukan sendiri, meninggalkan potongan sayur di dapur tanpa penyelesaian.

****

ada yg tau sasuke kenapa? :)))
aku lanjut lg nanti kalau moodnya bagus wkwk

[SasuSaku 'One shot/series' ]Where stories live. Discover now