1. seven

1.5K 209 27
                                    

"Hei, mau kemana sih?"

"Sudah malam Sasuke, ayo antarkan aku pulang,"

"Jangan Sakura, jangan tinggalkan aku,"

****

Ingatan-ingatan itu cukup membuat hari kelabu Sakura sedikit menemukan warna yang lain, warna yang tak begitu cerah memang, tapi membuat dia sedikit mengecap perasaan bahagia, hari-hari dimasa lalu, saat Sasuke menjadi kekasih terbaik, kekasih yang dia inginkan, dia begitu perhatian, meluangkan banyak waktu, juga tak pernah mengeluh, berbeda dengan sekarang, berbeda sekali.

"Aku mengganggumu ya Sasuke?" lelaki itu menggelengkan kepala sambil sibuk dengan laptopnya, Sakura tau betul bahwa apa yang Sasuke kerjakan sekarang adalah omong kosong, tugasnya sudah selesai sejak tadi, lelaki itu hanya terus membaca semuanya dari awal, seolah mencari kesibukan untuk menghindari Sakura, perempuan itu tau, tapi dia dia memilih diam, tak berani menuntut apapun lagi.

"Yasudah, aku pulang deh sudah malam juga,"

"Aku antar," Sakura mengangguk, sedikit tersenyum karena lelaki itu masih mau peduli padanya, ya walaupun hanya sedikit, tidak apa-apa, Sakura tetap senang.

"Kalau kau sebegitu sibuknya aku tidak apa-apa kok sendiri, bisa naik taksi juga," mereka berjalan beriringan menuju garasi, tapi melihat Sasuke dengan tatapan dingin begini, sedikit sisa semangat Sakura jadi hilang juga.

"Kau itu...bisa tidak sih jangan berpikiran yang tidak-tidak terus?" Sasuke menghela napas lalu tak lama masuk ke dalam mobilnya dengan raut wajah lelah, hari ini dia sudah melakukan banyak hal, pergi ke universitas dari pagi sampai sore, membantu orangtuanya di toko, mengerjakan tugas yang tak juga selesai, dan sekarang ....Sakura pun membuat emosinya mencuat sampai puncak, dia hanya butuh menepi sebentar saja, apa sesulit itu?

"Aku tidak memikirkan yang tidak-tidak, kau saja yang terus berpikiran buruk tentangku,"

"Oke ini salahku, maaf," Sasuke melajukan mobilnya, wajahnya datar, binarnya hilang, dia yang sudah penuh sesak berada di dalam hati sejak lama, dalam sekejap menjelma menjadi orang asing, Sakura benci mendengar intonasi suara ini, Sakura benci mata kosong ini, Sakura benci sosok tegap tanpa gairah hidup ini.

"Jangan ucapkan kata maaf lagi Sasuke please,"

"Lalu aku harus berbicara apa? Kalau aku salah, aku harus meminta maaf 'kan?" mobil yang kini mereka tumpangi tak melaju terlalu cepat, lelaki itu mengendarainya dengan tempo yang bagus, lelaki itu ternyata masih sama, dia tak pernah terbawa emosi berlebihan, ya hanya itu saja yang sepenuhnya sama, karena sisanya... Tidak.

"Oke, oke, tidak apa-apa," pada akhirnya Sakura memilih untuk menjalani peran yang sama seperti yang ia lakukan empat bulan ini, lebih memilih diam, agar tak ada keributan yang tercipta, ya ini terbaik, meskipun tak menjadi diri sendiri setidaknya mereka berdua masih tetap utuh.

"Oh iya kelupaan, besok kau senggang 'kan?" Sasuke terdiam sebentar, sama sekali tak berminat untuk menoleh pada sumber suara, tak masalah sebenarnya, Sasuke kan sedang menyetir jadi tak boleh kehilangan konsentrasi, meskipun jalanan ini sepi, tak apa-apa, keselamatan adalah nomor satu.

"Hm, besok aku ada kelas tambahan, kurasa aku juga tak bisa menjemputmu, tidak apa-apa 'kan?" Sakura menganggukan kepala sambil berusaha membentuk senyum meskipun tak simetris, dia rasa ini cukup oke untuk ditunjukan.

"Ah tidak masalah, aku bisa pulang dengan Hinata," lalu tak ada suara lagi, semuanya berlalu begitu saja, terasa sangat cepat sekali padahal jarak rumah mereka lumayan jauh, Sakura menghembuskan napas berat saat melihat rumahnya sudah semakin mendekat saja, padahal bersama dengan Sasuke pun sama rasanya dengan sendirian di kamar, sunyi dan dingin.

"Sudah sampai," ucap Sasuke mengingatkan, padahal tanpa lelaki itu bicara pun Sakura sudah tau, toh mobil itu sudah sepenuhnya terhenti.

"Tidak mau cium dulu?" tanpa menunggu lama Sasuke membunuh jarak diantara mereka, menempelkan bibirnya yang dingin pada bibir wanita itu, yah hanya kecupan ringan tapi Sakura rasa itu sudah cukup. setelah bibir itu menjauh Sakura tersenyum perih, lalu keluar dari mobil itu dengan perasaan yang berat, berat sekali.

"Hati-hati Sasuke," lelaki itu hanya mengacungkan jempol, lalu pergi begitu saja tanpa mengucapkan apapun lagi, meninggalkan Sakura yang termenung sendiri, merasakan bahwa ciuman mereka sudah tak berefek apapun, terasa sangat kosong, tak ada cinta disana, hanya sebuah keharusan, sebuah keterpaksaan.

Sasuke ...besok.
Anniversary kita yang ke tujuh tahun.

Kau boleh melupakan jam berapa aku pulang dari kerja part time, kau boleh melupakan perhatian-perhatian yang sering kau berikan saat dulu, kau boleh melupakan tentang aku yang tak suka perubahan, kau boleh lupa menelpon dan memberiku kabar, tapi untuk besok ....apa kau benar-benar ingin melupakannya?

****

Hubungan yang makin mendingin itu memang terasa menyakitkan, Sakura sudah menyadari hal ini cukup lama, bukannya dia tak kuat tapi entah mengapa semakin hari semakin berat saja rasanya, dulu Sasuke adalah sosok lelaki yang sangat baik, selalu mengerti, meluangkan banyak waktu untuknya, tersenyum dengan tulus, mengucapkan i love you setiap hari dengan mata yang berbinar, lelaki itu nyaris sempurna, sampai-sampai Sakura rela memberikan seluruh perasaannya tanpa sisa untuk lelaki itu, bahkan sampai sekarang pun tak ada yang berbeda, tapi mungkin Sasuke tak merasakan hal yang sama, dia malah menjadi sosok asing, memang, sebelum hari abu-abu ini menerpa, lelaki itu berbicara bahwa perasaannya sudah kosong, sudah hambar, tapi Sakura meyakini itu hanya sesaat, yang Sasuke rasakan itu wajar apalagi hubungan mereka sudah menginjak tahun ke enam, tapi ternyata apa yang Sasuke ucapkan saat itu adalah yang sebenarnya, dia sudah tak bisa, tapi Sakura yang masih saja egois, tetap menginginkan lelaki itu, ingin mereka tetap bersama, dia yakin dia bisa menahan semuanya, menunggu luka Sasuke sembuh. jadi sekarang dia harus terus berusaha, mengembalikan Sasuke-nya, senyum Sasuke-nya, cinta Sasuke-nya kembali.

Hei, kau ingat? dulu kau selalu memintaku untuk tak meninggalkanmu? Aku melakukannya, aku menurutimu.

Tapi ternyata, sekarang.... malah kau yang ingin pergi ya?

to be continued.

*****

hola berjumpa lagi nih kita, oh iya aku mau nanya nih, silahkan di pilih ya.

a. happy ending
b. sad ending.
c. gantung.

soalnya aku punya tiga ending berbeda untuk cerita ini, dan aku ambil dr jawaban terbanyak aja *cari aman soalnya* wkwk.

[SasuSaku 'One shot/series' ]Where stories live. Discover now