1. me vs om-om

1.8K 221 19
                                    


Sakura itu sudah terbiasa dengan sikap dingin kebangetan pacarnya dari hal sepele kaya jarang membalas chat, kalau ngedate ketemu di tempat tujuan, bahkan kadang sampai ke fase keterlaluan, mana mereka juga kan backstreet, ya tentu yang mau pacaran diem-diem gini juga si pacar, ngga tau deh alesan jelas nya apa, yang sering Sakura denger sih 'ini buat kebaikan kamu,'

Kebaikan apanya coba? Kadang Sakura ngerasa insecure, mungkin pacarnya ini malu punya pacar kaya dia, atau parahnya si Sasuke sialan ini gak mau image keren dia rusak dimata cewe-cewe yang (fans dia di sekolah) kalau mereka tau bahwa SasuSaku tuh pacaran, entah deh Sakura juga gak tau.

Sebenernya sedih sih, tapi dia juga belum siap menyesal kehilangan pacar yang paling ganteng satu sekolah, kapan lagi bisa pacaran sama cowok blsateran surga kaya Sasuke? Gak akan ada lagi woy, satu kali kesempatan dalam sekali hidup.

"Kau pacarnya Sasuke?" kebetulan sekarang gadis berwajah cantik itu sedang duduk di teras rumah Uchiha mansion sambil makan pudding buah, dia terperangah sebentar karena baru melihat orang ini untuk pertama kalinya.

Siapa sih dia? kok mukanya gak asing ya? perasaan seumur-umur Sakura pernah main kesini baru sekarang deh ada orang ganteng selain Sasuke berkeliaran di sekitar sini, biasanya cuman ada asisten, tukang kebun, sama satpam, eh iya bener, ni orang mukanya mirip banget sama Sasuke.

"Eh---gimana ya jawabnya," Sakura bingung, mau bilang iya kan mereka pacaran diem-diem, mau bilang engga takut disangka penyusup atau parahnya malah disangka maling, eh gak mungkin deh kan ini lagi makan puding buah buata si mbok, paling disangka anak si mbok sama si kakak ganteng mirip pacarnya itu.

"Lah, pacarnya bukan?"

"Bentar deh, lagi mikir dulu," sosok itu tertawa lalu duduk disebelah Sakura, lengan besarnya merauk sisa puding yang masih tersisa dua di piring.

"Gemes banget, jadi pacar kakak aja gimana, mau gak?" untung pudingnya sudah tak ada dimulutnya kalau masih pasti Sakura udah keselek deh.

"HEHHH!!" itu suara teriak garang Sasuke tentu saja.

"Apa sih Sasuke, saya lagi metrusin adek manis nih," Sasuke menarik sosok itu untuk menjauh dari Sakura, yang ditarik malah senyam-senyum aja.

"Ganggu aja deh anak kecil, emang dia siapanya kamu?"

"Pacarku, jadi jangan ganggu," Sasuke menatap seram pada sosok itu, melotot aja masih ganteng tuh orang, heran Sakura mah.

"Dih apaaan orang dia aja mikir-mikir pas ditanya kamu pacarnya dia atau bukan, udah deh jangan panasan, dari kecil suka banget ngerebut kesenengan saya,"

"Oy kenapa pake mikir-mikir segala?" Sakura akhirnya masuk juga dalam obrolan tak jelas sosok entah berantah dengan kekasihnya itu.

"Lah kan kamu bilang kita pacaran diem-diem aja, aku bingung dong mau jawab apa," Sasuke menutup mulutnya rapat-rapat, ucapan Sakura ada benernya juga sih, tapi kan maksud Sasuke tuh pacaran diem-diemnya disekolah aja bukan disini woy.

"Aduh cantik begini cuman dijadiin pacar diem-diem, sayang banget, udah sini sama kakak, kamu pasti bakalan seneng,"

"Apaan sih om-om, masuk rumah sana nanti masuk angin," sosok itu memang seperti versi dewasa Sasuke sih, mungkin dia sudah lulus kuliah? atau masih kuliah? gak om-om banget sih menurut persepsi Sakura.

"Yakin mau sama Sasuke aja? dia miskin, uang jajannya dikit, kalau sama kakak kamu mau apa aja kakak beliin," sosok itu mendekat lagi tapi dengan sigap Sasuke menahannya.

"Ini apa sih maksudnya? Kau mau jadi spg? tawar menawar diri gini?" Sebenarnya baru kali ini Sakura melihat sisi lain dari sosok pacarnya, 6 bulan pacaran Sakura baru bisa mendengar kalimat panjang ini keluar dari bibir -seksi, tipis, menggoda, kenyal, dan enak- miliki Sasuke.

"Siapa nama kamu, cantik?"

"Sak----" belum sempat Sakura menjawab sosok yang biasanya cool sangar itu berteriak gemas.

"JANGAAAAN SEBUTIN NAMA KAMU DI DEPAN DIA, AWAS AJA," Sakura ingin tertawa tapi dia tahan, ya ampun dia baru sadar Sasuke segemes ini.

"Yaudah kakak ambil dulu kartu nama kakak di dalem yah, tunggu sebentar ya cantik, nanti kita calling-calling," sosok itu menjauh dari hadapan Sasuke dan tanpa berpikir panjang dia langsung menarik Sakura untuk pergi.

"Hei Sasuke tapi kakak itu mau ngasih-----"

"Kakak apaan, dia om-om Sakura, buka matamu lebar-lebar...." Sakura menurut saja saat lengan itu terus menariknya sampai ke mobil.

"Kita mau kemana?"

"Kuantar kau pulang,"

"Tapi kita kan mau main ps di rumahmu Sasuke,"

"Gak ada lagi kita main ps dirumahku, bahaya ada buaya," Sakura tertawa pada ujungnya, tak tahan dengan kelucuan pacarnya yang makin kesini makin tak bagus untuk jantungnya.

"Btw kalau boleh tau dia siapa sih? AH itu kak Itachi yah? Kakakmu yang kerja di luar negeri itu kan?" Sasuke sudah berhasil meninggalkan rumahnya, ngegas banget langsung melesat ke luar, pengen cepet-cepet pergi sejauh mungkin pokoknya.

"Dih, kak Itachi tuh keren, jangan disamain sama dia, amit-amit,"

"Lah terus dia siapa?"

"Kakak sepupu,"

"Oh pantesan wajah kalian mirip,"

"Hei bodoh, kak Itachi disamain sama dia aja aku marah, apalagi aku yang dimiripin dia," Sakura tersenyum saja, wajah killers Sasuke sudah keluar lagi rupanya, padahal muka lucu menggemaskan membuat ketampanan Sasuke bertambah dua puluh dua juta kali lipat.

"Iya iya, maaf ya, gak mirip kok, gantengan kamu,"

"Yaiyalah, jauh,"

"Narsis deh, tapi dia lumayan juga sih,"

"Kamu mau aku habisin hm?" Sakura dengan cepat menggeleng, gilaaaa gak lagi-lagi dia ngomong aneh, dia belum siap dengan hukuman super seram Sasuke, woy...... waktu itu aja ga berhasil masuk semua.

"Heheh becanda doang elah, kamu nih serius banget deh ah, gak seru,"

"Oh kalau gak seru kenapa kamu dulu malah nolak si Naruto, dia kan seru, humoris,"

"Lah kok jadi Naruto?"

"Katanya aku gak seru,"

"Dih kok marah," Sakura gak mau mikir macem-macem, sumpah biasanya Sasuke gak pernah kaya gini, hei dia kaya cowo yang lagi..... cemburu(?) asli deh aneh banget, ini pasti bukan Sasuke, dia kloningan? atau hantu yang lagi nyamar? ih kok jadi serem, Sasuke yang dia kenal, gak pernah cemburu.

Gak pernah sama sekali.

****

Ini adalah awal dari kisah Haruno Sakura si perempuan yang jadi bisa sabar banget pas udah pacaran sama bintang sekolah, kepribadian gadis itu makin membagus dari hari ke hari, dulu mana bisa dia begini, dulu mana mau dia menurunkan ego demi lelaki.

Berbeda dengan Sakura yang membaik, sosok Sasuke mah sama aja kaya dulu-dulu, masih nyebelin, masih sangar, masih manja kalau mamanya lagi ada dirumah, pokoknya dia merasa bintang dilangit banget deh.

Tapi apakah Sasuke akan tetap merasa menjadi bintang dilangit saat kakak sepupunya ngegebet Sakura?

Yuk kita lihat di chapter berikutnya......

[SasuSaku 'One shot/series' ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt