2. it will rain?

950 143 28
                                    


tw// ⚠️ toxic relationship ⚠️

****

Sejauh yang kuingat, sepuluh tahun yang lalu aku bertemu dengan gadis luar biasa, dia pintar, dia melihatku sebagai sosok biasa tanpa embel-embel tampan dan anak seorang pengusaha, dia hanya melihatku sebagai Sasuke, sosok lelaki lemah yang hidup sendiri karena orangtuanya sibuk, aku bahkan merasa sangat beruntung saat itu karena berhasil menemukannya di dunia penuh kepalsuan ini. Awalnya kami bahagia, awalnya kami bertumpu pada satu sama lain, dulu dia begitu sempurna dimataku, gadis yang penuh kasih sayang dan bisa memahami segala kondisiku, tapi kebahagiaanku itu ternyata tak bertahan lama, semakin aku mengenalnya, luka ku pun semakin terasa perih, dia selalu bilang kalau dia berasal dari keluarga berantakan hingga sulit untuknya mengekspresikan perasaannya, dia tak bisa terus-terusan memakai topeng jika bersamaku, hingga pada akhirnya aku tau, Sakuraku ternyata tak sempurna.

"Tidak apa-apa, aku temenin Sak, aku bantu kamu buat sembuh, ayo kita mulai hari yang baru tanpa harus ada yang ditutupin lagi,"

Beratus-ratus kali aku berbicara hal sejenis ini padanya, bahkan sampai tahun terus berganti, musim pun begitu, tapi Sakura tetaplah sama dan kesabaranku pun habis.

Ternyata aku gak berhasil nyembuhin dia, yang ada malah aku yang ikutan sakit.

****

"Udah sarapan Sas?"

"Udah, pagi banget berangkatnya tumben," biasanya Sakura akan berangkat pukul sembilan tapi hari ini jam baru menunjukan angka tujuh dan dia sudah sangat rapi.

"Dibilang aku bikin kesalahan di kerjaan,"

"Oh oke deh,"

"Cewek itu udah pulang?"

"Ra, kapan sih aku ngijinin oranglain buat nginep? itu kamar kita kan?"

"Udah bukan lagi,"

"Gak usah berlaga kaya paling disakiti deh, kamu juga sering bawa lelaki ke rumah ini Sak," setelah sekian lama, kami ternyata harus bertemu dengan kejadian seperti ini lagi, padahal dari awal kami sudah sepakat, untuk tidak menganggu privasi masing-masing, kenapa pagi ini Sakura terlihat.... marah?

"Bukan gitu maksud aku,"

"Ya terus apa? Aku udah kirim pesan juga, udah ijin sama kamu sesuai kesepakatan,"

"Oke oke ini salahku, maaf, aku berangkat sekarang ya takut telat, kayanya aku juga pulang agak malem, kuncinya lepas ya biar gampang bukanya," tidak biasanya, dia memasang ekspresi wajah seperti itu, hei.... ada apa?

"Oke," dan sama seperti saat itu, aku tak pernah bisa untuk menggapainya, dia seperti terlalu menjaga diri, seolah tak pernah bisa percaya padaku.

Delapan tahun kami bersama tapi kebahagiaan yang kurasakan bahkan tak sampai satu tahun, semenjak aku tau dia, semenjak dia jujur padaku, kami hanya seperti dua orang yang saling menggenggam tangan erat sambil berjalan diatas jalanan penuh duri.

Kami hanya bertahan untuk alasan egois, saling posesif, seolah bumi hanya berputar dikehidupan kami saja, bahkan kami bisa sampai bertengkar hebat hanya karena hal sepele, aku juga merasa harga diriku sebagai lelaki tak ada lagi, semakin lama kami benar-benar tumbuh menjadi sosok yang sama, aku pun tak menyangka, aku yang awalnya hanyalah sosok simple, yang bisa menahan amarah, yang bisa mengalah, pada akhirnya harus mengikuti arus, hilang arah dan buta.

Tapi semenjak kami memilih untuk berpisah dua tahun lalu, semua memori buruk itu berhasil terkubur sedikit demi sedikit, aku merasa kami lebih baik seperti ini saja, bebas dengan pilihan hidup masing-masing, tanpa harus ada yang jadi korban lagi.

Jika harus jujur aku masih menyayanginya sama seperti dulu, tak pernah ada yang berubah sedikit pun, tapi jika kami memulai sekali lagi, jika kami berusaha untuk bersama lagi, endingnya pasti akan sama, kami akan saling menyakiti, sekuat apapun kami mencoba untuk berubah.

Aku sudah begitu menyerah, kadang jika sudah terlalu sakit, aku hanya akan menunggu Sakura untuk pergi, karena jika aku yang pergi, aku pasti akan langsung mencari dia keesokan harinya.

Meskipun aku tau, jika kita sedang kehausan jangan asal meminum air, karena bisa saja air itu adalah racun.

Tapi mau bagaimana lagi? aku sudah terlanjur meminumnya.....

****

Semenjak kami memiliki kesepakatan meskipun tanpa ada hitam diatas putih, sejatinya kami benar-benar seperti sudah berdamai dengan masa lalu, tapi ternyata aku  memang salah duga, ekspresi sedih Sakura saat pagi itu ternyata memang memiliki maksud yang lain.

Sejak dulu, separah apapun kami bermain dengan oranglain, kami pasti akan pulang ke rumah ini, tapi sudah seminggu ini....

Sakura tidak pulang.

****

sejauh ini kamu team mana nih?
a. sasuke
b. sakura

jawaban terbanyak akan menentukan ending hehe.

[SasuSaku 'One shot/series' ]Where stories live. Discover now