(2) #5

1.5K 291 96
                                    

Kurang baik apa aku ngasih Double up huh?!

Aline berjalan melewati para rak buku, tangan nya menyentuh para buku tersebut seiring dia berjalan. Ia tidak tahu kemana pria ini membawa nya, tapi yang jelas, ini sangat berbeda dengan perpustakaan yang sering dia kunjungi bersama Ayah nya, apalagi saat ia melihat buku-buku itu berterbangan seakan ada tali di atas nya yang membuat nya melayang. Jika di fikir secara logika, ini sudah pasti sangat tidak mungkin.

Aline terdiam di tempat nya kala melihat sebuah buku berwarna hijau lumut melayang ke arah nya. Tangan nya terangkat dan menggapai nya.

Story of Xavier.

Aline mengerutkan kening nya kala membawa judul buku tersebut lalu membuka halaman pertama nya.

Aline Xavier.

"Buku itu adalah milik keturunan mu, Aline."

Gadis itu berbalik dan menemukan pria yang membawa nya kabur dari rumah sementara sang Ayah pergi untuk perjalanan bisnis nya.

"Dia akan menceritakan kisah si pemegang buku, dengan syarat," Severus diam sejenak, "Yang memegang nya adalah Xavier."

"Buku itu akan menjelaskan," Severus berjalan mendekat, "Betapa kau sangat mencintai ku di dunia sihir."

Aline menaikkan satu alis nya, "Apa maksud mu dunia sihir? Apa ada dunia lain selain di sini? Dan apa maksud mu aku sangat mencintai mu, apa kita pernah bertemu sebelum nya. Apa kita—"

Omongan Aline terpotong kala pria itu tiba-tiba memajukan wajah nya dan mempertemukan bibir mereka, menghapus jarak di antara kedua nya. Severus perlahan melepaskan nya lalu menatap manik hijau itu dalam jarak yang sangat dekat, "Biarkan darah ular mu yang memberitahu."

*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*

Aline mengerutkan kening nya kala melihat seorang pria berambut acak-acakan dengan kacamata bulat dan bekas luka berbentuk petir di dahi nya. Ia merasa tak asing. Demi Tuhan, kenapa ia tak asing pada tempat yang bahkan belum pernah ia kunjungi sebelum nya.

Aline mulai melangkahkan kaki nya terfokus pada pria yang memesan minuman di kasir. Dan mulut nya spontan berucap,

"Harry Potter?"

Sang empunya berbalik untuk melihat siapa yang memanggil nya. Namun seketika ia mematung, ia seperti melihat mayat hidup. Bahkan Aline yakin pria ini menahan nafas nya. Memang nya ada apa dengan nya? Entahlah, dia sendiri merasa aneh sejak jatuh pingsan saat baru membaca lima halaman buku yang di berikan pria tua itu.

Aline menaikkan satu alis nya heran lalu menggelengkan kepala nya samar, "Maaf menganggu, aku hanya seperti mengenalmu. Maaf sekali lagi."

Aline menunduk sedikit lalu berbalik dan hendak pergi jika saja pria itu tidak mencekal tangan nya lalu menarik nya ke dalam dekapan nya.

Aline tersentak, keterkejutan nya menambah kala merasakan punggung pria ini bergetar. Apa dia menangis?

"ALINE! KAU HIDUP!"

Aline mengerutkan kening nya, "Kau mengenalku?"

"Tentu saja, Nona! Aku merindukan mu!" Harry menarik kepala nya dan menatap gadis itu penuh haru, "Tidak, semua orang merindukan mu. Terlebih Draco! Demi Tuhan, Aline. Dia sangat kacau setelah kehilangan mu. Kau harus—"

"Sorry," Aline menyela omongan Harry kala kening nya semakin berkerut, "Who's Draco?"

Harry kembali terdiam, ia bahkan juga merasakan darah nya berhenti mengalir kala mendengar ucapan tak terduga gadis ini.

That's StudentWhere stories live. Discover now