(2) #18

1.5K 253 115
                                    

HAPPY BIRTHDAY SEVERUS TOBIAS SNAPE-!

Ngantuk anjir mau nunggu jam 12 di Inggris tapi skrg masih jam 2 siang.


Seorang pria dengan rambut klimis panjang sebahu nya duduk di depan danau hitam sekolah Hogwart. Wajah nya terpancar cahaya bulan yang terpantul dari air danau. Tatapan nya kosong ke depan. Pikiran nya sedang berkecemuh. Entahlah, dia hanya memikirkan apakah dia bisa menjaga gadis itu? Atau mungkin mempertahankan perasaan nya hingga akhir hayat nya? Sudah beberapa kejadian mereka lewati, dan Severus dominan untuk berjuang dalam diam, seperti kejadian pertama kali Hela datang, ia membiarkan diri nya di cium oleh gadis itu karena ibu nya mengancam akan menyebarkan rumor yang lebih parah. Lalu saat ia berusaha menemukan gadis yang sangat ia percayai masih hidup, ia berusaha sendirian, mungkin jika ia memberitahu kepala sekolah nya, usaha nya akan lebih mudah. Berbeda dengan gadis itu, dia kuat dan tak takut menyuarakan pendapatnya walau hanya dia yang tidak setuju, dia gadis pemberani yang berusaha terang-terangan.

Dan juga jarak umur mereka. Demi Tuhan, kenapa harus gadis itu yang menjadi cinta nya setelah Lily? Seorang gadis yang bahkan masih di bawah umur.

Severus hanya merasa, dia tidak pantas bersanding dengan nya.

Severus menghela nafas panjang, mencoba istirahat dari pikiran yang melelahkan lalu mengadahkan kepala nya menatap bulan yang tengah bersinar terang. Tunggu, besok tanggal sembilan, bukan? Astaga, dia akan berumur 37 tahun. Waktu berlalu dengan sangat cepat.

Severus mendengus pelan, sebentar lagi gadis itu akan tamat. Mungkin setelah dia mendapatkan pekerjaan, dia bertemu dengan pria yang lebih pantas, yang lebih tampan, yang lebih kaya dan yang lebih muda tentu nya.

Lalu dia akan kembali sendiri, menghabiskan sisa hidup nya di sekolah, menulis buku bernama Aline Xavier, seperti yang ia lakukan saat masih mencintai Lily, dulu. Kemudian mengenang masa-masa yang mereka lewati bersama. Dan saat hari itu tiba, dimana gadis itu akan menikah dengan pria pilihan nya, maka Severus akan menjadi pria yang paling tersenyum lebar. Atau mungkin menjadi yang paling sedih dan muram?

Walau darah ular gadis itu memilih nya, itu hanya masalah waktu. Jika dia menemukan pria lain, maka darah nya akan cepat beralih.

Severus kembali menatap danau dan tersenyum miris, pada akhirnya dia tidak pantas untuk merasakan akhir yang indah.

Severus menatap air yang terguncang perlahan kembali tenang. Kening nya berkerut kala melihat sosok lain di pantulan air tersebut, ia spontan berbalik dan menemukan gadis yang sejak tadi ia pikurkan ada di sini sambil memegang sebuah kue dengan lilin di atas nya.

Aline tersenyum hingga mata nya menyipit berbentuk bulan sabit, "Happy Birthday." bisik nya.

Severus terdiam sebentar lalu ikut tersenyum, "Darimana kau tahu?"

Aline duduk di samping pria itu tanpa mempermasalahkan dress putih nya akan kotor, "Tidak mungkin aku tidak tahu ulang tahun pacar ku sendiri."

Severus terkekeh pelan, "Aku pacar mu, begitu?"

"Tidak juga," Aline mengerutkan kening nya, terlihat berfikir. "Kau tidak melamar ku seperti Cedric lakukan. Tapi darah ku memilih mu. Ini relasi yang rumit."

Severus tersenyum gemas melihat nya lalu mengacak rambut kehitaman gadis itu, "Tidak ada kata yang rumit untuk menjelaskan perasaan ku pada mu,"

"Oh yeah? Apa itu?"

Severus diam lalu memajukan wajah nya hingga mendekat ke telinga Aline, "Aku mencintai mu." bisik nya pelan di tengah sunyi nya malam.

Aline mematung, aliran darah nya seakan berhenti bahkan saat Severus menarik kembali tubuh nya, ia masih terdiam di tempat nya.

That's StudentWhere stories live. Discover now