#3

4K 541 65
                                    

"Jika seseorang menyukai lawan jenis. Ia cenderung akan membuat lawan jenis bahagia dengan membenarkan setiap tingkah nya walaupun itu salah. Dan mencoba untuk merubah diri nya, demi menyenangkan si lawan jenis."

Kalimat itu selalu terngiang di kepala Snape bahkan saat ia sedang di lorong sekolah dan Aline berjalan di belakang nya sambil menenteng seluruh buku pelajaran nya.

Snape terus bertanya-tanya dalam hati. Bagaimana bisa seorang gadis berusia lima belas tahun mengatakan seperti itu pada nya dan membuatnya Overthinking.

Snape masuk ke dalam kelas saat itu juga seluruh perhatian menuju ke arah nya. Tidak, bukan ke arah nya. Tapi ke arah Aline yang menenteng lima buku tebal nya sampai-sampai wajah nya saja tidak terlihat.

Setelah membawa buku itu ke meja guru, Aline langsung duduk di samping Hermonie bahkan tanpa permisi.

"Bagaimana hari pertama mu sebagai Asisten Proffesor Snape?" Hermonie berbisik dengan senyuman manis nya.

Aline memijit tangan nya secara bergantian, "Yah. . . Sedikit merepotkan."

Hermonie terkekeh pelan, "Lalu bagaimana dengan buku panduan yang ku berikan? Apakah itu berhasil?"

"Well," Aline menatap Hermonie, "Seratus persen!" Aline menunjukkan ibu jari nya yang membuat Hermonie tertawa tertahan.

"Ekhem," Deham Snape yang menyadari percakapan mereka. "Nona Granger, Nona Xavier. Jangan ada percakapan apapun selama aku mengajar."

Snape menatap tajam ke arah Hermonie. Namun ketika ia juga menatap tajam ke arah Aline. Ia kembali mematung saat mata itu juga menatap nya tajam. Entahlah, mata itu selalu berubah-ubah. Terkadang, tatapan nya sangat lembut seperti tadi pagi. Namun terkadang juga, tatapan nya bisa menjadi sangat tajam seperti sekarang.

Snape menghela nafas, gadis ini tak bisa di tebak.

"Well, Aline." Hermonie menatap arah Snape, tapi tangan nya menyelipkan sebuah kertas. "Senior kita, Cedric Diggory. Sepertinya ia menyukai mu."

Aline menerima nya kemudian langsung membuka nya.

"Nona Aline Xavier, gadis kesayangan semua orang. Aku menyukai mu. Bisakah kita bertemu di lapangan Quidditch? Hanya untuk memastikan, gadis yang membuat ku tak bisa tidur juga menyukai ku.

Salam Hangat, Diggory."

Aline tersenyum kecil, perut nya seperti terisi kupu-kupu yang memaksa untuk terbang. Entahlah, ia juga sudah lama memperhatikan pria ini.

"Well, bisa aku lihat apa yang membuat mu tak fokus pada pelajaran ku, Aline?"

Tiba-tiba kertas yang di tangan Aline langsung di rampas secara kasar oleh proffesor nya tersebut. Semua orang langsung menatap nya, termasuk Hermonie yang meringis.

Snape membaca nya. Saat itu juga ia ingin membakar kertas itu dan membuat nya merasa sangat kesal. Tak pernah ia merasa sekesal ini.

"Pernyataan cinta dari seorang senior, hm?" Snape melipat kertas itu dan menyembunyikan nya di balik tangan.

"Yes, Sir." Aline balik menatap Snape, terlihat tatapan dingin terlihat dari manik kecoklatan itu. "So, can you return it?"

Snape meremas nya, "No, aku akan menyita ini." Snape berusaha tegas walaupun tatapan itu menganggu perasaan nya. Tidak, ia tidak boleh kehilangan orientasi hidup lama nya.

Snape kembali mengelilingi kelas untuk menghindari tatapan menyeramkan dari Aline. Tanpa sadar itu membuat gadis ini merasa sangat kesal.

******

That's StudentDonde viven las historias. Descúbrelo ahora