Aline duduk di kamar nya, lebih tepat nya di rumah pria itu. Mata nya terfokus pada satu objek, sebuah buku. Buku Lily.

Pria itu yang menulis nya. Aline menemukan buku ini saat pertama kali datang kemari, karena penasaran Aline langsung membaca nya tanpa babibu.

Aline menghela nafas bersandar ke punggung kursi, kaki nya naik ke atas meja. Ia mengigit pelan jari nya, "Lily itu ibu Potter bukan?" Aline terdiam sejenak, "Lalu kenapa ia terlihat sangat membenci anak itu? Apa karena tidak bisa menikah dengan ibu nya?"

Aline bermonolog sendiri. Ia sangat suka berbicara dengan diri nya sendiri. Seakan diri nya akan menjawab pertanyaan nya.

Aline teringat dengan tugas terakhir nya sebagai asisten sebelum liburan. Ia memetik sebuah bunga Asphodel, bunga Lily. Pantas saja ia terlihat terkejut ketika melihat ia membawa bunga itu.

"Apa dia masih mencintai nya?" tanya Aline pada diri sendiri, "Tapi itu sudah lama sekali, Potter saja sudah berumur Lima belas tahun. Apa mungkin—"

"Xavier, apa kau melihat buku—" Severus masuk tanpa permisi ke kamar gadis itu dan terdiam ketika melihat kaki Aline yang naik ke atas meja. Severus menatap nya tajam, "Apa kau pernah di ajarkan bahwa meja bukan lah tempat menyangga kaki mu, Nona?"

Aline tersenyum, "Lalu apa anda pernah di ajarkan bahwa masuk tanpa permisi ke kamar seorang gadis tidaklah sopan, Professor?"

Severus terdiam mendengar kalimat balasan gadis ini. Perlahan ia menarik nafas, "Aku ingin bertanya sesuatu."

"Apa itu, Professor?" Aline mamangku dagu nya menatap pria itu.

Severus menelan ludah nya pelan, "Saat pertama kali kau tidur di rumah ku. Buku apa saja yang ada di sini?"

Aline diam sejenak menatap langit seakan berfikir, "Hm, Half Blood Prince, Deathly Halllow, dan beberapa buku ramuan lain nya. Kenapa?"

Severus tampak sedikit panik, "Aku kehilangan satu buku."

"Oh yeah? Apa judul nya?" Aline menurunkan kaki nya ke lantai dan menatap pria itu serius, tanda dia mulai menyukai percakapan ini.

Severus menelan ludah nya kasar, "Aku tak bisa memberitahu judul nya. Tapi ia berwarna merah, merah darah."

"Buku Sectusempra mu juga berwarna merah darah, Sir." balas Aline cepat, ia menunggu pria ini menyebutkan nama nya. "Dan beberapa yang lain juga sama."

Severus tampak mulai panik, "Dia sedikit tebal–"

"Tinggal sebutkan saja nama nya." pancing Aline lagi. Ia semakin menatap manik kehitaman itu dengan intens.

Pria itu memejamkan mata nya sejenak lalu menghela nafas berat, "Alright. Lily. Lily Evans."

"I Got You!" Aline tersenyum puas sambil menyandarkan kembali tubuh nya ke punggung kursi. Ia terkekeh pelan melihat wajah kebingungan pria itu.

"Xavier, what—"

"It's here, Professor." Aline menggeser buku itu sampai ke pinggir meja belajar nya. "Terselip di antara buku pelajaran ku."

Severus langsung meraih buku itu cepat dan menyembunyikan nya di balik jubah sihir nya. Ia tampak sedikit salah tingkah, "Apa kau membaca nya?"

"Aku membaca semua nya." ucapan Aline membuat Severus tersentak setengah mati. "Kecuali itu, yeah," Aline mengangguk samar, "Aku tak punya waktu untuk membaca nya."

Severus bernafas lega mendengar nya namun tatapan nya kembali tajam. "Headmaster memanggil semua murid yang tidak pulang untuk ke Aula malam ini." setelah mengatakan hal itu, ia langsung berbalik hendak pergi.

That's StudentWhere stories live. Discover now