END

2.1K 163 95
                                    

Play the music

Hari yang cerah seakan menunjukkan kebahagiaan nya terhadap pernikahan dua insan ini. Seorang gadis di balut gaun putih nya yang menjuntai ke bawah dengan untaian daun dan bunga di atas kepala, ia terlihat seperti peri cantik sedangkan pria di hadapan nya memakai Jas hitam dan Tuksedo yang serasi menambah ketampanan nya hari ini. Mereka adalah pasangan yang serasi bagi anak-anak yang tidak tahu apa-apa namun mereka adalah identitas kesedihan bagi mereka yang tahu kisah hidup nya.

"Aku bersedia."

Semua orang yang hadir pada pernikahan Xavier bertepuk tangan meriah terlebih lagi orang-orang kementrian, mereka merasa berhasil menyelamatkan dunia sihir dari ancaman kepunahan kecuali tujuh orang yaitu sang Ayah, Draco, Lucius, Collin, Dumbledore, Narcissa, Hermione dan Astoria, mereka tidak bertepuk tangan seperti yang lain karena mereka tahu, ini bukan pernikahan yang membahagiakan bagi Aline.

"Kalian sudah menjadi pasangan di hadapan Tuhan, semoga Merlin memberkati kalian berdua."

Kedua nya hanya saling senyum dan menunduk pelan juga hanya saling berpegangan tangan.

"Tunggu apa lagi?" Tetua menatap mereka berdua heran lalu memukul pundak Kyan, "Ayo, cium dia!"

Kyan tersenyum canggung lalu menatap Aline yang juga menatap nya canggung. Ia di dorong oleh Tetua hingga akhirnya tubuh mereka saling berdekatan, Kyan menarik nafas kecil lalu menatap wajah gadis yang sudah sah menjadi istri nya itu kemudian mencium kening nya sebentar namun lembut.

"Sudah, tuan." Kyan menatap Tetua dengan senyum nya agar ia tak di paksa lagi. Tetua hanya geleng-geleng kepala melihat pasangan baru ini.

Sedangkan Aline?

Mungkin dia tersenyum, namun jauh di lubuk hati nya ia merasa hancur. Yang berdiri di hadapan nya bukan pria itu, yang mengikat janji suci bersama nya bukan pria itu, yang mencium kening nya bukan pria itu. Dan yang akan menemani nya menghabiskan waktu di dunia yang sama,

Aline menatap Kyan.

Bukan pria itu.

Para tamu mulai datang menyalami mereka dan mengucapkan selamat, kebanyakan murid-murid Hogwart dan kementrian juga tebak, Cedric datang bersama Cho Chang yang sedang hamil. Bahkan kebahagiaan menyertai mantan kekasih nya.

Aline menggandeng tangan Kyan dan merapatkan tubuh nya saat para jurnalis hendak mengambil poto mereka.

Mereka menikah di halaman Hogwart, ini pilihan Aline, agar dia punya alasan kenapa ia membenci tempat ini dan tak mau mendatangi nya di kemudian hari dengan begitu, ia tidak akan mengingat pria itu karena setiap sudut sekolah ini memiliki kenangan bersama nya.

"Nyonya Aline, harap lebih dekat lagi."

Aline mengulum bibir nya sejenak kemudian menurut, tangan kiri Kyan menepuk lembut tangan Aline yang menggandeng nya kemudian berbisik. "Kau terlihat cantik hari ini."

Aline tersenyum kecil membalas nya, "Kau juga, terlihat lebih tampan dan gagah dengan Jas ini."

Kyan menoleh, "Tak heran banyak yang mengatakan kita pasangan yang sempurna, bukan?"

Aline mengadahkan kepala nya menatap Kyan yang lebih tinggi satu kepala dari nya, "Tak banyak pula yang meringis sedih melihat kita."

"Kita harus bahagia, Aline." Kyan mengalihkan pandangan nya ke depan, "Karena kau adalah teman ku hingga akhir hidup ku nanti."

Aline menatap wajah Kyan dalam waktu yang cukup lama sebelum akhirnya ia ikut mengalihkan pandangan nya ke depan, menuju kamera.

Ia teringat pada Collin, pria kecil yang suka memfoto nya diam-diam dan memberikan nya pada pria yang menyukai diri nya.

That's StudentWhere stories live. Discover now