#20

2.5K 416 366
                                    

"Berani-berani nya kau melukai manis ku!"

Kaki Aline menggantung di udara, Aline merasakan nafas nya tersekat, pria ini benar-benar mencekik nya. Semua orang tak berani menolong nya hingga sampai Draco mendorong tubuh Flich dengan kuat dan melepaskan cekikan nya pada Aline.

"Jauhkan tangan kotor mu, Squib sialan!"

Aline terduduk di bawah sambil terbatuk-batuk dan memegangi leher nya yang terasa panas. Draco berlutut di depan nya sambil menatap khawatir, "Kau baik-baik saja?"

Aline terbatuk, "Bodoh, leher ku di cekik dan kau tanya aku baik-baik saja?"

Draco mengangkat kedua bahu nya, "Setidaknya aku menolong mu."

"Apa yang terjadi di sini?!"

Semua menoleh dan menemukan Dumbledore dan Mcgonagall berdiri tak jauh dari mereka. Flich langsung berdiri dan menghampiri mereka.

"Headmaster! Xavier telah melukai Miss Norris!" adu Flich.

Draco berdiri lalu menghela nafas, "Apa sebuah kegiatan favorit menuduh sepupu ku?!"

"Nyata nya, sepupu mu memang gadis iblis, Draco!" teriak Hela.

"Aku tidak bertanya pada mu, gadis sialan."

Hela kembali diam sambil mengepalkan tangan nya kuat, kenapa ia selalu kalah adu mulut dengan pria ini?!

Dumbledore menatap Aline yang masih terduduk sambil memegangi leher nya lalu kembali menatap penjaga sekolah itu. "Apa kau punya bukti nya?"

"Ini!" Flich mengeluarkan sebuah cincin berwarna hitam dan berbentuk tengkorak, "Ini terletak di samping Miss Norris!"

"Yes!" teriak Hela, "Aku yang pertama kali melihat cincin itu!"

Dumbledore mengambil nya lalu menatap Aline, "Apa ini milik mu?"

Aline terdiam, mata hijau nya terhenti di cincin itu. Draco mengerutkan kening nya kala merasa tak asing dengan cincin itu lalu menatap sepupu nya penuh penuntutan.

"Uncle, apa aku boleh minta sesuatu?"

"Yes, of course."

"Apa aku boleh meminta cincin mu yang ini?" Aline menunjuk jari tengah Lucius.

Lucius langsung melepaskan nya, "Sure, take it."

Aline diam sejenak lalu menghela nafas, "Yes, sir."

Semua menahan nafas nya dan menganga tidak percaya. Selama ini mereka yakin Aline tidak mungkin melakukan kejahatan yang telah terjadi beberapa hari ini. Namun kali ini, itu menggoyahkan semua keyakinan mereka.

Dumbledore menghela nafas kasar, "Aline Xavier, dengan beberapa kerusuhan yang kau ciptakan. Aku menjatuhi mu hukuman," Dumbledore membuang tatapan nya, "Tidak akan mendapatkan jatah makanan selama satu minggu."

Di antara semua wajah protes para murid dapat Aline lihat satu orang yang tengah tersenyum lebar, seakan menang dari permainan ini.

"Hah!" kesal Draco, "Omong kosong—"

Aline berdiri lalu mengangguk samar, "Aku menerima hukuman ku dengan senang hati, Professor."

Semua menutup mulut nya saking tak percaya nya. Murid-murid terbagi menjadi tiga kubu. Kubu yang benar-benar yakin Aline pelaku nya. Kubu yang masih memegang kepercayaan bahwa Aline tidak bersalah. Dan satu lagi adalah kubu para murid yang masih bimbang.

Dumbledore dan Mcgonagall berbalik lalu berjalan meninggalkan mereka semua termasuk para siswa yang berkumpul mulai membubarkan diri. Aline tersenyum kecil menanggapi tatapan tajam mister Flich. Senyuman nya hilang kala gadis bernama Hela menabrak bahu nya kuat.

That's StudentWhere stories live. Discover now