#9

3.1K 441 127
                                    

Aline terbangun dari tidur panjang nya, ia menarik nafas lalu bangkit dan duduk di pinggir kasur. Ia menoleh ke samping, ke jendela lebih tepat nya. Matahari baru muncul dan suara-suara burung terdengar di antara sisa-sisa hujan badai semalam.

Kepala nya memutar memori saat pria ini menggendong nya menaiki tangga lalu menidurkan nya di atas kasur. Aline tersenyum kecil, lalu segera ia berjalan turun ke bawah.

Di sana, ia menemukan pria itu sedang menaruh semangkuk mie pangsit ke atas meja. Lali ia menoleh ke arah dapur, dan itu sedikit berantakan, yang artinya, pria ini memasak untuk nya.

"Well, Professor." suara Aline menarik perhatian pria itu, "Aku sedang berfikir, siapa asisten sebenarnya nya di sini."

Severus terlihat salah tingkah namun segera ia menutupi nya dan bertingkah seperti biasa nya. "Jika kau tidak ingin memakan nya—"

"Siapa bilang?" Aline langsung berjalan menuju kursi nya dan duduk, "Masakan mu selalu menjadi Favorit ku, sir."

Severus menahan senyum nya kala mendengar hal itu. Damn it, Aline. Kau membuat pria dingin tak berperasaan ini menjadi pria labil.

Aline segera mengambil sendok dan garpu nya lalu melahap makanan di depan nya. Dia lapar, tentu saja. Perut nya sudah berbunyi sejak tadi

Severus hanya diam memperhatikan gadis itu mengunyah makanan nya. Bahkan ia tak menyentuh makanan nya sama sekali. Mata nya hanya terfokus pada objek di depan nya.

"Apa wajah ku terlihat seperti makanan bagi mu, Professor?" tanya Aline tanpa mengalihkan tatapan nya.

Severus tertarik oleh kenyataan karena perkataan gadis ini. Ia menarik nafas dan menjadi sedikit salah tingkah. Ia lalu mengambil sendok nya dan mulai memakan makanan di depan nya.

Hanya suara sendok yang beradu dengan piring yang terdengar untuk beberapa saat. Hingga akhirnya Aline menatap pria itu.

"Sir, Apa kau sudah punya pacar?"

UHUK.

Severus tersedak mendengar pertanyaan gadis ini, ia langsung mengambil gelas nya dan meminum air putih hingga habis. Ia menarik nafas sejenak lalu menatap Aline yang menatap nya polos, "Kenapa kau bertanya?"

"Tidak ada," Aline mengangkat bahu nya acuh. "Aku hanya membayangkan apa pacar mu tahan dengan sifat labil mu."

"Aku, labil?" ucap Severus tak percaya.

Aline mengangguk samar, "Terkadang kau menjadi pria yang sangat lembut seperti semalam, saat kau memeluk ku." Aline tersenyum membuat pria di depan nya terdiam akan senyuman nya. "Aku sangat suka di peluk oleh mu, by the way."

Severus menunduk, menatap makanan nya daripada ia harus menahan senyum nya karena wajah gadis ini.

"Tapi terkadang kau sangat dingin, aku benci sifat mu itu."

Severus spontan kembali mengangkat kepala nya untuk menatap gadis itu lalu terdiam melihat tatapan lembut nya. Severus menelan ludah nya kasar, "Semua murid di Hogwart juga tahu aku pria dingin, Aline."

Aline diam sejenak, lalu memangku dagu nya agar bisa menatap wajah pria itu. Aline tersenyum, "Lalu apa semua murid di Hogwart juga tahu bahwa kau bisa bersikap manis, Professor?"

Severus merasakan jantung nya berdegub kencang, sangat kencang hingga rasa nya gadis itu bisa mendengar nya. Severus berdeham, "Berhenti bicara dan habiskan makanan mu."

Aline meminum air putih nya, "Aku punya janji dengan pacar ku di Diagon Alley, sir." ia memakai sweater nya dan melilitkan syal di leher nya karena hari ini cuaca lumayan dingin. "See You Later."

That's StudentDär berättelser lever. Upptäck nu