(2) #10

1.4K 276 177
                                    

Jangan lupa mampir ke new story, Light Of My Life. Another story about Severus Snape. God, i love him so bad.

"

Permen nya kabur,"

"Apa kau sadar Icecream nya mencair?"

"Di bawah oleh semut besar,"

"Apa icecream nya enak?"

"Hingga penjaga nya sendiri tidak sadar."

Aline menatap manik pria tampan namun menyeramkan ini dengan nafas tersenggal, ia baru saja di tarik melalui lorong udara dan kini ia berkeringat membuat baju kehitaman nya basah, walau itu tersamarkan.

"Barty?"

Pria itu tersenyum, "Yes ma'am."

"Dia terobsesi pada mu. . .,"

Aline menoleh ke kanan dan ke kiri namun tak menemukan siapapun, suara nya terdengar sangat pelan namun ia yakin pria ini pasti juga mendengar nya. Atau, hanya diri nya saja?

Aline menelan ludah nya kasar saat pria itu menarik kursi lain hingga duduk tepat di depan nya yang masih diam dengan nafas tersenggal.

"Dua tahun tak bertemu, kau tetap cantik."

"Dia bergantung pada mu. . ."

Lagi-lagi Aline mendengar suara tanpa pemilik vital nya. Kemudian fikiran gila Aline mengatakan bahwa,

Itu adalah suara darah yang mengalir dalam tubuh nya. Yang benar saja, itu adalah hal paling gila yang pernah di pikirkan oleh nya.

"Dia akan melakukan yang kau minta. . .,"

Aline kembali menatap pria yang masih setia memperhatikan wajah nya dengan intens dan penuh rasa kagum. Aline menatap nya ragu-ragu hingga akhirnya ia membuka mulut, "Aku ingin air."

Barty menaikkan kedua alis nya sejenak, menatap manik hijau itu sambil tersenyum lalu berdiri kemudian keluar dari kamar nya kemudian kembali dengan secangkir gelas di tangan kanan nya.

"Ini."

Aline mengerutkan kening nya heran, kenapa pria ini— Aline meraih gelas itu lalu meminum nya perlahan, ia masih ragu-ragu dengan suara yang di dengar nya tadi.

"Tolong sedikit menjauh."

Barty yang ingin duduk kembali tertahan dan menatap wajah gadis ini penuh penjelasan. Aline membalas tatapan nya tanpa rasa takut sedikit pun, mata hijau nya menatap pria itu dengan intens dan dingin. Seperti seorang Ratu yang memberikan perintah pada budak nya.

Tanpa di sangka, pria itu benar-benar memundurkan kursi nya hingga sejauh lima meter dari tempat gadis itu duduk.

Aline menghembuskan nafas sekali sambil tersenyum kecil. Pria itu benar-benar terobsesi pada nya?

"Jadi," Barty melipat tangan nya di depan dada, "Sudah sekuat mungkin aku menghadang pria itu untuk menemui mu, dia tetap saja berhasil, ya?"

Aline menaikkan satu alis nya kala menangkap maksud pria ini, "Oh yeah, tentu saja. Dia adalah pria yang akan mencintai ku sampai mati."

Barty menggertakkan gigi nya kuat mendengar ucapan gadis ini lalu menghela nafas sambil memainkan kuku-kuku jari nya. "Kenapa kau sangat yakin dia akan melakukan nya?"

"Melakukan apa?"

"Mencintai mu hingga mati?"

"Tentu saja, aku sangat yakin."

That's StudentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang