Bagian 19 - Lubuak Paraku

144 23 1
                                    

Cobalah belajar buat bikin cewek lain cemburu sama cewekmu,

bukan malah bikin cewekmu cemburu sama cewek lain.

---

Setelah beberapa hari puas mengelilingi daerah Solok Selatan, akhirnya kami kembali ke rumah Damara. Pada saat hari terakhir aku dan Mama di rumah Damara untuk besoknya kembali ke Banjarmasin, rencanaku adalah cuman ngehabisin waktu di rumah Damara sedangkan Mama dan Mandeh mencari oleh-oleh khas Minang. Jadi, hanya ada aku, Damara, dan orang yang membantu-bantu rumah Damara.

"Anin, karaokean yuk di lantai dua," ajak Damara ke aku yang lagi ngerapiin Kasur kamar.

"Masih pagi ini," kataku.

"Kalo gitu mau main PS ga?" ajaknya lagi.

*PS=Playstation

"Gas!" kataku. Kami pun main PS pagi-pagi. Pas lagi asik main PS, tiba-tiba ada yang menekan bel rumah Damara. Damara beranjak buat membukakan pintu rumahnya. Setelah Damara membukakan pintu rumahnya, aku mendengar suara keributan dari luar. Segera aku berjalan ke luar untuk mastiin apa yang sedang terjadi. Ternyata, teman-teman Damara yaitu Kak Ega dan Kak Radit datang ke rumah Damar untuk menginap tapi mereka gak diundang sama sekali oleh Damara.

"Manga ang ka siko? Pagi-pagi lo tu!" kata Damara.

(Ngapain lu pada ke sini? Mana pagi-pagi lagi!)

"Yo nginap lah, manga lo lai!" kata Kak Radit lalu langsung masuk ke rumah Damara tanpa permisi.

(Ya ngineplah, ngapain lagi!)

"Emang rumah den kos-kosan!"

(Emang rumah gua kos-kosan!)

"Emang rumah ang kos-kosan! Tapi untuak awak se, yo ndak, Ga? Xixixi."

(Emang iya rumah lu kos-kosan, tapi cuman buat kita doang, yakan Ga? Xixixi.)

"Iyo anjir, ndak bantuak biaso ang do, biaso e tarimo-tarimo se kalau kami ka siko," bela Kak Ega ke Kak Radit.

(Iya anjir gak biasanya lu kayak gini deh, biasanya terima-terima aja kalo kita ke sini.)

"Aduh. Pergi deh gua lagi sibuk gak nerima tamu hari ini!" Aku yang baru sampai langsung nanya ke Damara buat mastiin perihal apa yang terjadi.

"Ada apa ribut-ribut?" tanyaku ke Damara.

"OHHH... JADI INI KESIBUKANNYA, PAK?" Kak Radit dan Kak Ega langsung heboh setelah melihatku.

"Iyalah. Besok dia mau pulang, jadi hari ini gua mau ngabisin waktu sama dia."

"YA AMPUN ANIN KOK UDAH MAU PULANG AJA? BERARTI HARI INI AKU SAMA EGA WAJIB NGABISIN WAKTU SAMA KAMU JUGA, DONG!" kata Kak Radit ke aku.

"Udah woi, gas aja lah hari ini main bareng berempat sama Anin!" seru Kak Ega.

"Boleh!" kataku. Kayaknya seru juga kalo main sama mereka. Lagian aku gak perlu khawatir karena kalo umpamanya terjadi apa-apa, Damara bakalan siap menebas kepala mereka untuk melindungiku.

"Onde mande..." tanpa disuruh Damara, Kak Radit dan Kak Ega langsung berjalan menuju ke ruang tengah. Akhirnya Damara mengalah dan mengikuti mereka.

~~~

"Jadi sekarang kita mau apa?" tanya Damara di ruang tengah.

"Gua belum makan. Harusnya tamu tuh disuguhin makanan apa kek. Emang tuan rumahnya kurang ajar, nih!" kata Kak Radit tanpa malu.

Tentang Kamu dan Rindu ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang