Epilog

83 14 0
                                    

***

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

***

"Dingin nggak, Na?" Rio menolehkan kepalanya ke samping, menatap Luna yang pandangannya fokus ke jalanan.

"Biasa aja," jawab gadis itu sembari menjilati ice creamnya. "Kenapa emang?"

"Nggak."

Entah Rio atau Luna yang sebenarnya tidak normal di sini. Rio merasa dingin, padahal cowok berikat kepala itu sudah mengenakan hoodie abu yang cukup tebal. Luna bilang udaranya biasa saja, padahal ia hanya mengenakan kaos pendek dan jelana jins panjang.

Itu salah satu yang Rio suka dari Luna. Gadis itu tidak pernah neko-neko secara penampilan. Pakaiannya cenderung biasa dan tertutup. Tidak seperti banyak gadis yang pernah Rio temui, yang lebih suka mengumbar tubuh dengan pakaian ketat kurang bahan.

Apa nyaman mereka berpakaian seperti itu? Rio yang melihatnya saja merasa tak nyaman.

"Mau?" Luna menyodorkan ice cream unyunya tepat di hadapan cowok itu, yang mendapat jawaban gelenggan kepala.

"Mau?" Luna menyodorkan ice cream unyunya tepat di hadapan cowok itu, yang mendapat jawaban gelenggan kepala

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.


Luna menjilat lagi ice cream di tangannya. "Kenapa nggak mau?" tanyanya. "Karena bekas aku?"

"Bukan itu," bantah Rio cepat. "Aneh aja ngemut ice cream malem-malem."

"Padahal waktu itu juga pernah," cibir Luna. Mengingat kala keduanya duduk di kursi taman sembari menjilati ice cream setelah Rio membelikan Luna bunga krisan.

"Ya tapi beda, sekarang dingin tau."

"Enggak, tuh."

"Ya udah, sini. Deketan coba." Rio mengisyaratkan Luna mendekat.

Gadis bersurai lurus itu menoleh penuh tanya, katanya, "Kan udah deket."

Karena memang posisi mereka berjalan beriringan.

"Deketan lagi, kan, bisa." Setelah mengatakan itu, Rio langsung saja merangkul bahu Luna dari samping. Aroma cowok berikat kepala itu semakin pekat di hidung Luna, sangat wangi.

"Biar nggak dingin."

"Biar bisa sekalian modus, gitu?" Luna bertanya penuh selidik.

"Nggak ada modus-modusan. Orang emang dingin, kok."

 BLUE [Completed]Место, где живут истории. Откройте их для себя