63. Surprise

153 18 5
                                    

Author's note: tolong dibaca sampai habis. Ada polling di bagian akhir 🙏




"Namjoon, aku punya hadiah untuk kamu", ucap Seo Jisoo. Saat ini dia dan Namjoon sedang duduk di sebuah bangku taman kota.

Namjoon mengangkat sebelah alisnya. "Hadiah? Apa itu?"

Seo Jisoo memberikan sebuah amplop kepada Namjoon. Namjoon lalu membukanya. Raut wajah terkejut terpampang ketika Namjoon melihat isinya.

"I-ini? Hasil USG? Kamu hamil?"

Seo Jisoo menganggukkan kepalanya. "Iya. Aku hamil. Udah mau masuk 2 bulan. Di perutku ini ada anak kamu. Anak kita"

Namjoon masih terlihat syok. "A-anak kita? K-kamu yakin?"

"Iya lah... Kan suami aku tuh kamu. Ya ini anak kamu, lah..."

"Ehhh maksudku, aku cuma nggak nyangka aja kita cepat dikaruniai anak"

"Ya kalau begitu, itu artinya ini memang rezeki kita. Kita dipercaya oleh Allah untuk mendapatkan momongan. Dan seperti yang kamu lihat, kita akan dapat anak kembar!!!"

"Wah, aku senang banget. Kamu kapan periksa?"

"Kemarin, ditemenin Mijoo. Tadinya pas semalam kamu pulang, aku tunjukin itu. Tapi kamu keliatan udah capek banget, jadi aku tahan dulu"

"Aku minta maaf ya nggak bisa nemenin kamu. Aku sibuk banget sama pekerjaan akhir-akhir ini"

Seo Jisoo tersenyum manis. "Iya. Aku ngerti, kok. Kita kan 1 profesi meski beda spesialis. Semangat ya, Pak Dokter!!!"

Namjoon menggenggam erat tangan Seo Jisoo. "Aku janji, aku akan jadi suami yang baik buat kamu, dan juga ayah buat calon anak-anak kita. Nanti akan kusempatkan juga buat nemenin kamu periksa lagi!!!"

Seo Jisoo kembali tersenyum. "Aku juga akan jadi istri yang baik buat kamu, dan ibu untuk calon anak-anak kita"

Namjoon lalu memeluk Seo Jisoo erat-erat.

"Oh ya Jun, habis ini ke rumah Pak Jinyoung yuk. Mau silaturrahim, sekalian ngasih tau kabar ini"

Namjoon melepaskan pelukannya. "Ayo. Aku juga rindu sama beliau. Terakhir kali kita ketemu beliau kan pas kita nikah. Habis itu nggak ketemu lagi. Dengar-dengar, kosannya udah dibubarin ya?"

"Iya. Habis Kim, Joshua sama Jihyo lulus, kan udah pada keluar dari kosan. Aku juga nikah sama kamu kan? Sisa 3 orang aja, dan mereka pada milih pulang ke rumah orangtua masing-masing soalnya nggak ada yang istilahnya orang dewasa buat bantu jaga mereka di sana. Lagian juga kosannya udah dibeli sama anaknya Pak Jinyoung trus dijadiin tempat tinggal pribadi"

"Oh iya, jadi Pak Jinyoung udah ketemu sama anaknya?"

"Iya. Pak Sihyuk yang bantu jadi mediator. Orangtua istri Pak Jinyoung juga nggak bisa melarang anak Pak Jinyoung buat berkumpul lagi sama beliau"

"Wah syukur deh kalau gitu. Jadi, mau berangkat ke sana sekarang?"

"Yuk"

**

Ting tong.

Jisu bergegas membuka pintu rumahnya. Dan dia terkejut karena--

"Onda?"

Onda tersenyum lebar di depan pintu. "Hai, Chuchu. Apa kabar?"

"A-ah, aku baik sih. Kamu kapan pulang?"

"Kemarin lusa sama Kak Youn"

"Kok nggak ngabarin? Biasanya kamu ngabarin kan kalau mau pulang?"

"Hehehe. Sengaja mau kasih kejutan buat kamu. Gimana? Kamu terkejut nggak?"

"Y-ya terkejut sih. Oh ya, ayo masuk. Ada Mamaku sih di dalam. Mamaku pasti kaget kamu datang"

Onda mengangguk, lalu mengikuti langkah kaki Jisu.

"Kamu duduk dulu aja ya? Ada majalah-majalah Mamaku kalau kamu mau baca. Ada album foto juga kalau mau liat. Aku ambilin minum dulu"

"Iya"

Jisu lalu menghilang menuju dapur, meninggalkan Onda yang asyik melihat-lihat isi album foto keluarga Choi Minho. Di sana ada foto Minho dan Sooyoung masa muda, foto pernikahan, ada juga foto Jisu dari masa kecil hingga masa sekarang. Terselip juga foto ketika Jisu mengunjungi Onda di Australia beberapa bulan lalu. Onda tersenyum-senyum gemas melihatnya.

Tak lama, Jisu muncul sambil membawa dua gelas minuman.

"Silakan diminum, Tuan Putri"

Onda tersenyum tipis. "Makasih, Pangeran"

Jisu lalu duduk di sebelah Onda. "Kamu ada perlu apa nih ke sini?"

"Ya aku kangen dong sama kamu. Oh ya, ada ini juga sih"

Onda lalu mengeluarkan selembar kertad undangan dari dalam tasnya dan menyerahkannya kepada Jisu. "Ini. Kemarin aku nggak sengaja ketemu Kak Kim yang kakak kosanmu dulu itu waktu ke minimarket. Dia ngasih undangan buat aku dan kamu. Dia katanya mau rilis novelnya yang baru selesai jadi"

Jisu membaca isi undangan itu. Matanya membulat melihat isinya. "Woahhh keren banget... Dan judulnya,,, ehhh Kosan: The Jisoos?"

"Iya, katanya Kak Kim suka sama perjalanan kalian waktu ngekos di kosan Pak Jinyoung itu. Makanya Kak Kim berinisiatif jadiin kisah kalian sebagai novel"

"Widihhh bangga banget aku sama Kak Kim. Pantesan dulu kepo-kepo nanya tentang aku. Ternyata buat ini ya... Kamu mau datang nggak, Nda?"

"Iya, dong. Kebetulan aku belum balik ke Aussie pas itu. Nanti berangkat bareng ya?"

"Siap. Nanti aku jemput"

Tiba-tiba Sooyoung muncul dari kamarnya. Mata Mama Jisu itu berbinar melihat kedatangan Onda. Beliau pun berbaur ikut mengobrol dengan Jisu dan Onda.












Author bertanya: mungkin next chapter adalah chapter terakhir book ini. Kalian mau gimana?

Sekuel.

Spin-off.

Stop.

Silakan di-vote. Pilihan kalian menentukan masa depan author dan book ini.g.

Kosan: The JisoosOnde as histórias ganham vida. Descobre agora