39. Headshot pt. 2

153 25 4
                                    

Seluruh siswa-siswi SMAN Asiansoul sudah kembali masuk ke sekolah. Sebagian ada yang sudah rindu dengan sekolah, sebagian juga merasa liburannya kurang.

Ada juga yang ingin segera masuk sekolah karena ada misi pelampiasan sakit hati, seperti Soobin. Soobin sudah datang sejak pagi untuk menunggu kedatangan Lia. Tapi sepertinya gadis itu datang ketika bel masuk kelas berbunyi kurang dari 10 menit lagi. Karena merasa waktu tidak akan cukup, sambil mendecih Soobin pun masuk ke kelasnya sendiri.

**

"Lia, aku mau bicara", ucap Haechan

"Oh, boleh. Kita ke tempat yang agak sepi tapi", balas Lia

Haechan pun membawa Lia menuju lorong kecil di sebelah tangga dekat aula.

"Mau bicara apa, Chan?", tanya Lia

Haechan terlihat ragu-ragu. "Anu, aku dengar kamu putus sama Soobin. Betul?"

Lia menghela nafas. "Iya. Kenapa?"

"Ah, sebenarnya aku mau kasih tau kamu sesuatu. Sebenarnya, waktu kamu kasih bekal untuk Soobin itu, yang makan bukan dia. Dia nyuruh aku yang makan"

Lia membulatkan matanya. "Apa?"

"Iya, Li. Dia bilang nggak mau makan bekalnya. Nggak level katanya. Trus jadinya aku yang makan. Maaf"

Lia tersenyum tipis. "Nggak apa-apa, Chan. Syukur kalau kamu makan. Yang penting enggak dibuang"

"Kamu nggak marah?"

"Enggak dong. Malah aku senang kalau aku bisa bantu kamu"

Dari kejauhan, Soobin mengintip mereka.

"Hmm jangan-jangan Haechan nih yang ngaduin kalo aku pergi ke kafe sama Nancy. Trus ngasih tau hubunganku sama Nancy juga", gumam Soobin

Soobin melirik ke lapangan yang terdapat beberapa anak tim baseball bermain. Salah satu dari mereka, Jeno, sedang beristirahat dan meletakkan tongkat baseball nya di sebelahnya. Sebuah ide terlintas di kepala Soobin.

Soobin berlari dan mengambil tongkat baseball Jeno.

Jeno yang terkejut karena tongkatnya diambil Soobin, berteriak. "Soobin, mau apa kamu???"

Melihat Soobin yang berlari ke arah Haechan dan Lia, Jeno dapat menduga apa yang akan dilakukan Soobin. Segera dia menyeret Eric yang juga anggota tim baseball dan yang paling dekat posisinya dengannya untuk mengejar Soobin.

Mata Soobin berkilat ketika melihat Haechan berjabat tangan dengan Lia. Diayunkannya tongkat itu, bermaksud mengenai Haechan. Tapi Lia yang melihat pergerakan Soobin langsung refleks mendorong Haechan ke samping.

"Chan, awas!!!"

Bukkk.

Ayunan tongkat Soobin mengenai kepala Lia. Kepala Lia membentur tembok sebelum jatuh dan tak sadarkan diri.

"Lia!!!", teriak Haechan

Soobin terkejut karena pukulannya justru mengenai Lia. Soobin mendesis. Dia lalu menoleh ke arah Haechan.

Kosan: The JisoosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang