27. The Answer

171 21 2
                                    

Sudah beberapa hari berlalu sejak Taehyung mengutarakan perasaannya kepada Kim Jisoo. Dan Kim Jisoo belum menyampaikan jawabannya.

Sejak hari itu, mereka masih berteman biasa, hanya saja mungkin sedikit awkward. Beruntung ada Sowon yang membantu menyairkan suasana. Kim Jisoo pikir, tidak ada yang salah dengan pernyataan cinta dari Taehyung.

Sejujurnya Kim Jisoo maaih sedikit takut. Dulu dia pernah dikhianati oleh sang mantan, Taeyong. Hal itu membuatnya sedikit memiliki trauma untuk menjalin hubungan asmara lagi. Untung Taeyong kuliah di luar kota, jadi Kim Jisoo tidak sering-sering bertemu dengannya.

Kim Jisoo bukannya anti dengan laki-laki. Dia masih berteman dengan banyak laki-laki, terutama yang seangkatan dengannya ketika SMA. Hanya saja, Kim Jisoo enggan membuka hatinya untuk siapapun.

Setelah waktu berlalu dan karena sering bertemu dengan Taehyung (karena dia sepupu Sowon), Kim Jisoo sebenarnya merasakan ada yang berbeda. Berada di dekat pemuda itu membuatnya merasa sedikit nyaman. Sebenarnya dia dekat juga dengan Joshua, terutama setelah 2 kali kebetulan ngekos di tempat yang sama, tapi Kim Jisoo tidak merasakan apapun dengannya selain rasa pertemanan biasa saja.

Dengan Taehyung, Kim Jisoo merasa berbeda.

Kim Jisoo menghela nafas panjang. Haruskah dia menerima cinta Taehyung?

"Kak,,,"

Kim Jisoo hampir terlonjak dari sofa.

"Mina?"

Mina tersenyum. "Iya, ini aku Mina, Kak. Boleh aku duduk di sini?"

Kim Jisoo segera menggeser duduknya. "Silakan. Tumben ya kamu ke sini. Mau cari Joshua?"

"Oh, enggak. Aku mau cari Jihyo, Kak. Tadi kami ada janji mau belajar bareng. Ada tugas sih dari Pak Eunhyuk. Jadi kami mau mengerjakannya bersama"

Kim Jisoo ber-oh ria.

"Kayaknya tadi Kakak lagi mikirin sesuatu, ya? Apa Kakak keberatan kalau cerita ke aku? Siapa tau aku bisa bantu?"

Kim Jisoo menggigit bibirnya. Tampak ragu.

"Kalau Kakak keberatan, aku nggak maksa sih, Kak"

"Ah, itu-"

Kim Jisoo menarik nafas panjang sebelum mulai bercerita kepada Mina. Mina pun menyimak dengan baik.

"Ah, jadi begitu ya, Kak? Kakak bingung mau terima Kak Taehyung atau enggak?"

Kim Jisoo mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Kalau saranku sih, Kak Jisoo terima aja. Mungkin aku nggak begitu dekat dengan kalian berdua, tapi menurutku, kalian sepertinya cocok. Aku sering lihat Kak Taehyung menatap Kak Jisoo dengan penuh perasaan gitu. Kak Taehyung juga beberapa kali nyelametin Kakak, kan? Yang terakhir kali waktu pesta ulang tahun Kak Bobby juga, Kak Taehyung kan langsung nolongin Kak Jisoo. Dari pengamatanku, dia orangnya baik dan,,, tampan juga kan?"

Ah, kenapa Mina jadi seperti sales girl yang sedang menawarkan dagangan?

Jihyo keluar dari kamarnya. Mina pun ikut bangkit.

"Kuharap Kakak nggak terlalu larut dengan trauma. Pendapatku mungkin nggak berdasar, tapi Double Kim Couple kurasa nggak buruk juga"

Kim Jisoo jadi berpikir.



"Punteeeennn grabfuuuudddd"

Mendengar suara abang Grabfood itu, Kim Jisoo segera berlari ke halaman kosan. Seingatnya, dia tadi tidak memesan apapun. Mungkin anak kos yang lain?

"Atas nama Choi Julia?"

Oh Lia.

"Silakan pesanannya, Mbak. Sudah dibayar, kok. Jangan lupa bintang 5 nya ya Mbak? Terimakasih"

Kim Jisoo hanya tersenyum. Kemudian dia membawa makanan yang seabrek itu ke ruang tengah.

"LIAAAAA ADA PESANANMU NIIIHHH"

Pintu kamar Lia terbuka, menampilkan sosok gadis berambut kecoklatan itu.

"Wah, udah datang ya? Makan-makan deh kita", ucap Lia

"Banyak amat, Li? Ada acara apa nih?", tanya Kim Jisoo

"Nggak ada apa-apa kok, Teh. Cuma lagi pengen aja. Kebetulan habis dapat duit bulanan lebih dari Papa, sih", jawab Lia

Kim Jisoo ber-oh ria.

"Teteh ajakin siapa kek datang ke sini buat ikutan makan. Cewek atau cowok terserah. Sebentar lagi makanannya juga masih ada yang datang kok"

Kim Jisoo jadi berpikir untuk mengundang Taehyung, sekaligus memberi jawaban kepada pemuda itu.

**

"Jadi, bagaimana?"

Kim Jisoo tidak segera menjawab. Pandangannya lurus ke arah langit yang dipenuhi bintang. Saat ini dia dan Taehyung sedang berada di rooftop kosan.

Kim Jisoo menghela nafas.

"Kamu berat ya untuk memutuskan?"

Taehyung bangkit dari duduknya. "Kalau kamu nggak bisa, nggak apa-apa, kok. Kita masih tetap berteman. Aku juga masih bisa jagain kamu kayak biasanya"

Taehyung hampir melangkahkan kakinya ketika tangan Kim Jisoo menahan kaki kananya.

"Emang siapa yang suruh kamu pergi, Tae?"

Taehyung mengangkat sebelah alisnya.

"Aku belum kasih jawaban. Nggak sopan amat kamu, Tae"

Akhirnya Taehyung pun kembali duduk. "Jadi?"

Lagi, Kim Jisoo menghela nafas. "Aku udah mikirin ini. Maaf kalau aku mikir terlalu lama"

Kim Jisoo terdiam sejenak sebelum melanjutkan, "Aku putuskan buat nerima kamu, Tae. Aku pikir, aku nggak bisa terus-terusan berada dalam trauma dengan Taeyong. Menyadari namamu yang sedikit mirip dengannya aja sebenarnya agak membuatku sakit. Tapi lama-kelamaan membuatku menyadari, kamu berbeda dengan Taeyong. Kamu baik, selalu jagain aku, dan membuatku merasa nyaman"

Taehyung terus menyimak.

"Aku terima cinta kamu, Tae"

Taehyung menoleh cepat. "Serius? Kamu yakin?"

"Memangnya kamu mau jawaban lain? Kamu mau aku berubah pikiran?"

"Eh eh eh jangan, dong. Aku cuma mau mastiin aja"

"Aku beneran kok nerima kamu. Nggak bercanda"

"Ka-kalau gitu, boleh aku peluk kamu, Jis?"

"Boleh sih"

Taehyung pun memeluk Kim Jisoo erat-erat. Dan Kim Jisoo membiarkan dirinya terlarut dalam kehangatan pelukan Taehyung.

"Makasih, Jis. Makasih. Aku janji, aku nggak akan ngecewain kamu"

Samar-samar, Kim Jisoo menyunggingkan senyum tipis. Selalu begini ketika dia bersama Taehyung. Perasaan nyaman yang muncul, membuat dia merasa tenang.








"Oh ya Tae, sandalku masih belum kamu balikin ya? Waktu itu kan ketinggalan di mobilmu habis dari pesta si Bobby?"

"Oh iya aku lupa. Besok deh aku balikin"


#####

Kosan: The JisoosWhere stories live. Discover now