34. Keraguan

142 20 2
                                    

Ujian semester 1 SMAN Asiansoul telah selesai minggu lalu. Ada yang mengeluh dengan soal-soal yang tersedia, ada juga yang sedang-sedang saja, ada juga yang santuy macam Lia, Jisu, Yeji, Jung Jisoo dan Kangmin.



Hari ini adalah hari penerimaan rapor. Dan entah seperti direncanakan atau tidak, orangtua Lia, Jisu dan Jung Jisoo kompak tidak bisa mengambil rapor karena ada kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Siwon dan Yoona bahkan sedang berada di luar kota. Dan sebagai gantinya, Kim Jisoo, Joshua dan Jihyo yang datang untuk mengambilkan rapor.

"Wah, ini sekolah kalian? Bagus juga", ucap Joshua dengan takjub

"Iya nih, Kak. Oh ya, makasih banget buat Kak Jo, Kak Kim dan Kak Jihyo yang mau datang mengambilkan rapor kami", balas Jisu

"Sans. Lagi libur kuliah juga lagian. Lagi nggak ada kegiatan, jadi ya gapapa lah ambilin rapor kalian"

"Sekalian cuci mata liat para degems", celetuk Kim Jisoo

Joshua mendorong pelan kepala Kim Jisoo. "Laporin Taehyung tau rasa deh!!!"

Kim Jisoo meringis. "Bercanda tau. Eh tapi serius, aku pengen liat anak-anak SMA yang masih seger, sekalian nostalgia dikit lah. Aku kan dulu masuk SMA ini"

"Oh iya, Mbak Seo nggak apa-apa ditinggal di kosan?", tanya Jung Jisoo

"Nggak apa-apa. Ada Pak Jinyoung kan? Trus tadi ada temen-temennya juga kok yang datang. Ada Kak Mijoo dan Kak Namjoon juga", jawab Jihyo yang datang bersama Daniel. (Mereka berempat datang naik mobil Daniel).

Jung Jisoo ber-oh ria.


Terdengar suara dari speaker sekolah, yang mengumumkan bahwa wali murid dipersilakan untuk memasuki ruang kelas. Kim Jisoo dan Joshua pun masuk ke kelas Lia dan Jisu, sementara Jihyo masuk ke kelas Jung Jisoo. Meanwhile Daniel menunggu di luar bersama Lia, Jisu dan Jung Jisoo.

Lia celingak-celinguk mencari Soobin. Dari tadi dia tidak melihat sosok kekasihnya itu.

"Soobin nggak masuk. Tadi aku dengar pas Yeonjun ngobrol sama Jihoon", ucap Jisu seolah tahu pikiran Lia.

Lia mendecih. "Sok tau. Aku nyari Yeji sama Onda"

Giliran Jisu yang mendecih. "Yaudah"


Tak lama kemudian, tiga sosok "Mama-Papa muda" keluar dari kelas. Wajah mereka tampak cerah.

"Lia ranking 1", ucap Kim Jisoo

"Jisu ranking 3", sahut Joshua

Jihyo membelai rambut Jung Jisoo lembut. "Jung, kamu juga hebat. Kamu ranking 3"

Dan ketiga anak Jisoo yang diambilkan rapornya itu pun ikut memasang wajah cerah.

"Liaaaaa selamaaaattt", seru Onda

Lia menoleh. "Eh, Onda. Kucari dari tadi. Kamu gimana hasilnya?"

"Aku ranking 3, lho. Ranking 1 dan 2 nya si duo Hyunjin, si Kim sama Hwang"

Lia melirik Jisu. "Wah, Jisu juga ranking 3, tuh"

Raut muka Onda seketika berubah. Ragu-ragu dia menyalami Jisu.

"Selamat ya, sayang"

"Thanks. Kamu juga selamat"

Daniel berdehem. "Sebaiknya kita pulang. Kasian kalo Kak Seo nungguin lama. Ya walau ada temannya sih. Eh tapi sebelum itu, kita makan dulu. Aku traktir kalian. Anggap aja hadiah karena nilai kalian bagus"

"Horeeee"

Saat akan pergi, Onda menahan tangan Jisu.

"Eh,,, err,,, Jis. Nanti malam kamu anterin aku beli novel, bisa?"

"Bisa kok. Nanti aku jemput ya?"

"Iya"

**

Soobin 💙
Liaaa
Maaf ya tadi aku enggak masuk sekolah
Aku masuk 5 besar kok
Makasih udah bantuin aku di hari-hari terakhir menjelang ujian
Aku sayang kamu 😙

Lia senyam-senyum membaca chat dari Soobin itu. Kemudian chat di bawahnya, ada Hyunjin yang memberinya ucapan selamat.

Lia menghela nafas. Dia sedikit mendengar rumor kalau Hyunjin menyukainya. Tapi Lia tidak percaya rumor itu. Dia pikir, tidak mungkin seorang Hwang Hyunjin menyukainya. Kalaupun benar pemuda itu menyukainya, tak mungkin juga mereka berpacaran karena status Lia sekarang adalah pacar Soobin.

Lagi, Lia menghela nafas.

"Hayoooo ada apa?"

Lia hampir terlonjak dari duduknya karena terkejut dengan kemunculan Seo Jisoo yang tiba-tiba.

"Kak Seo ngagetin deh", ucap Lia

Seo Jisoo tertawa kecil. "Maaf-maaf. Oh iya, aku belum kasih ucapan selamat buat kamu. Selamat ya dapat ranking 1"

"Hehe makasih Kak. Oh iya, luka Kakak gimana?"

Seo Jisoo menyentuh perban di kepalanya. "Udah agak baikan sih. Cuma ini doang yang agak parah soalnya,,, eum,,, Papa ngelempar vas nya tepat di sini trus sama Mama sempat dibenturin juga. Sisanya enggak terlalu parah. Cuma lecet"

"Ah, maaf..."

"Gapapa. Eh pacar kamu mana? Kok nggak ke sini?"

"Oh, dia lagi sibuk, Kak"

Tiba-tiba Jisu lewat dan nyeletuk, "Sibuk pacaran sama yang lain kali ah"

Lia buru-buru melempar bantal ke arah Jisu, tapi berhasil ditangkis oleh Jisu.

"Kamu tuh kalo ngomong yang bener!!!"

"Dih, bener kok. Tadi aku nganterin Onda beli novel baru. Eh ketemu Soobin lagi bonceng itu tuh si Nancy anak SMA sebelah"

Lia tercekat. Tapi dia tidak mau percaya begitu saja. "Jangan ngaco, deh!!!"

"Seriusan, kok. Tanya aja sama Onda"

Lia terdiam. Dia enggan mempercayai kata-kata Jisu. Tapi dia tahu Jisu tidak pernah berbohong.

"Ye ye ye album TOO come to meeeee"

Ah, Lia hampir lupa kalau dia memiliki taruhan dengan Jisu. Apakah dia akan kalah dan harus membelikan album TOO untuk Jisu?

Seo Jisoo menepuk pundak Lia pelan. "Maaf, Lia. Tapi sepertinya aku setuju dengan Jisu. Waktu kamu ngasih liat foto cowok kamu, aku ngerasa dia bukan anak baik"

Lia terdiam.

#####

Kosan: The JisoosWhere stories live. Discover now