15. Bapak Kos Is Back!!!

234 39 22
                                    

Pagi ini di hari minggu yang cerah, Kim Jisoo dengan semangat menyirami tanaman di halaman kosan. Kim Jisoo memang menyukai tanaman. Bahkan bunga di depan rumah Pak Jinyoung pun dia sirami, sambil menyenandungkan lagu.

"Joha i bunwigiga joha
joha nan jigeum nega joha
jeongmal banhaesseo oneul bam
neowa chumchugo sipeo

BOOMBAYAH
YAH YAH YAH BOOMBAYAH
YAH YAH YAH BOOMBAYAH
YAH YAH YAH YAH
BOOM BOOM BA BOOM
BOOM BA-"

"Assalamu'alaikum..."

"Oppa!!! Eh Bapak Kos??? Wa'alaikumussalam"

Kim Jisoo buru-buru mematikan keran air, kemudian menyambut Pak Jinyoung yang sedang tersenyum sambil masih tetap nangkring di atas motor N-Max hitam kesayangannya.

"Wah, kayaknya Kim asyik sekali ya menyanyi sampai saya dipanggil Oppa?"

Kim Jisoo cengengesan. "Bapak kok nggak bilang kalau mau balik?"

Pak Jinyoung masih setia berada di posisi semula. "Sengaja, biar susuripris buat kalian"

"Surprise maksudnya, Pak?"

"Nah iya itu. Anu, tolong dong bantu bawakan barang-barang saya. Panggilin anak-anak yang lain"

"Siap Pak"

Kim Jisoo kemudian membawakan barang yang bisa dia bawa untuk masuk ke dalam kosan, sambil memanggil Joshua dan Jisu yang sedang main PS di ruang tengah untuk membantu Pak Jinyoung.

"Whoaaaa Bapak Kos udah baliiiik", seru Joshua yang senang dengan kembalinya Pak Jinyoung

Pak Jinyoung tersenyum, sampai membuat matanya tinggal segaris.

"Itu semua oleh-oleh dari kampung halaman saya. Ibu saya senang saya bisa mendirikan kosan ini. Beliau bilang, itu sebagai rasa terimakasih karena kalian sudah percaya kepada kosan yang saya dirikan ini", ucap Pak Jinyoung

Joshua dan Jisu dengan senang hati membantu membawakan barang-barang Pak Jinyoung.

"Selama saya tinggal, apa ada kesulitan?", tanya Pak Jinyoung

Joshua menggeleng. "Hanya perkara air galon dan gas elpiji habis saja sih, Pak. Tapi untung Bapak udah ninggalin cadangan. Saya sih bisa aja kalau disuruh masang"

Bapak Kos nggak boleh tau kalo pot tanamannya sempat pecah 1 sebelum digantiin sama Kim. Dan juga perkara tali jemuran putus gara-gara dipake jemur boneka Kak Seo yang segede gaban, batin Joshua.

Pak Jinyoung mengangguk-anggukkan kepalanya. "Syukurlah kalau begitu"

Pak Jinyoung mengedarkan pandangannya. "Kok sepi sekali? Di mana yang lain?"

"Masih pada tidur, Pak. Semalam Kak Seo kelarin tugasnya sampe larut banget. Lia sama Jung juga semalam begadang nonton drakor", jawab Jisu

Pak Jinyoung ber-oh ria. "Coba bangunkan mereka. Bilang, saya sudah pulang"

"Baik Pak"

Tak lama, Seo Jisoo, Lia dan Jung Jisoo keluar dari kamar masing-masing dengan wajah setengah mengantuk. Tapi mata mereka menjadi terbuka sempurna ketika melihat banyaknya oleh-oleh dari Pak Jinyoung.

"Ini buat Jung, Pak?"

"Beneran buat Lia, Pak?"

"Wahhh makasih banyak, Pak"

Pak Jinyoung hanya tersenyum sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Aku tidak minta oleh-oleh emas permata dan juga uang... Tapi yang kuharap engaku pulang tetap membawa kesetiaan"

Jihyo muncul dari arah dapur sambil membawakan minuman untuk Bapak Kos tercinta. "Silakan diminum, Bapak"

"Wahh terimakasih Jihyo. Oh ya, saya mau ada pesta kecil-kecilan nih. Undang beberapa teman kalian, dong. Jihyo juga boleh undang pacarnya"

"Benar, Pak?"

"Iya, dong. Ayo, kalian ajak teman kalian ke sini. Bilang, Jinyoung Park yang terhormat ada syukuran. Bilangin juga, nggak usah bawa apa-apa. Cukup berpakaian rapi saja"

Jihyo tanpa ba-bi-bu-be-bo jelas langsung mengundang Daniel. Seo Jisoo pun mengundang Mijoo sebagai sahabat terdekatnya. Dan Mijoo meminta izin untuk mengajak Hoseok dan Namjoon.

Kim Jisoo juga langsung mengundang Sowon. Dan di mana ada Sowon, pasti ada Taehyung yang ikut. Ya namanya juga sepupu.

Joshua? Dia awalnya ragu untuk mengundang Mina, tapi Jihyo akhirnya meyakinkannya untuk mengundang gadis berparas ayu itu.

Jisu sudah pasti mengundang Onda. Jung Jisoo juga mengundang Yuna. Dan karena Onda dan Yuna sekompleks dengan Kangmin, pemuda pendiam itu pun diajak juga.

Sedangkan Lia, dia bingung mau undang siapa. Onda sudah diundang Jisu. Mau undang Soobin, tidak punya kontaknya. Akhirnya Lia berniat mengundang Yeji dan Hyunjin. Tapi belum lagi jari Lia bergerak untuk mengirim pesan kepada Yeji, sahabatnya itu sudah muncul di depan kosan bersama Hyunjin. Katanya sih kebetulan baru pulang dari supermarket dan sekalian mampir.

Semua tamu undangan akhirnya datang, termasuk Mina yang datang paling akhir.

"Waaahhh saya senang sekali anak-anak kosan saya punya teman-teman yang baik. Saya juga senang kalian bisa hadir di acara syukuran saya ini", ucap Pak Jinyoung dengan penuh haru

"Silakan dinikmati hidangannya", lanjutnya

Pak Jinyoung terlihat sangat senang karena hari ini kosannya menjadi ramai. Melihat polah tingkah anak-anak itu, membuat Pak Jinyoung jadi teringat masa mudanya dulu.

Pak Jinyoung juga senang melihat interaksi manis antara Seo Jisoo-Namjoon yang makan dengan jaim, Kim Jisoo-Taehyung yang diselingi perkelahian kecil, Joshua-Mina dan Jung Jisoo-Kangmin yang makan dengan malu-malu, Jihyo-Daniel dan Jisu-Onda yang ngebucin di pojokan, kemudian ada juga Lia yang bersemangat berbagi lauk dan jajanan lain untuk Hyunjin. Jangan lupakan juga Mijoo dan Hoseok yang makan dengan lahap dan tak punya malu.

Kalau Jihyo dengan Daniel dan Jisu dengan Onda, mereka memang berpacaran. Hmm apakah yang lain juga berpacaran? Rasanya mereka semua terlihat sangat cocok, batin Pak Jinyoung.

"Ehem"

Semua mata kini tertuju kepada sang pemilik kosan.

"Maaf sebelumnya, tapi selain pasangan HyoNiel dan OnSu, apakah kalian berpacaran juga? Karena saya melihat kalian itu cocok"

Semua pun saling pandang.

Seo Jisoo buru-buru menampik. "Nggak, Pak. Saya sama Namjoon cuma teman kok"

"Saya sama Taehyung juga, Pak. Yakali ah saya jadian sama dia", elak Kim Jisoo

"Saya sama Mina juga, Pak", sahut Joshua

"Apalagi saya dengan Kangmin, Pak. Nggak mungkin itu", sahut Jung Jisoo

Sementara Lia, "Hyunjin punya pacar kok, Pak. Nggak mungkin sama saya lagian"

Para pria plus Mina, hanya tersenyum kecut mendengarnya.

Yah cuma dianggap teman.

"Oh, begitu, ya? Sayang sekali kalau cuma berteman. Padahal saya lihat kalian cocok"

Hyunjin menjawil pundak Lia pelan. "Anu, maaf, Li. Tapi aku nggak punya pacar"

Lia sedikit terkejut mendengarnya. "Serius? Trus si Kim Hyunjin itu?"

"Oh si Kim sih cuma temen. Dia kan manajer klub basket, jadi mungkin aja kami keliatan deket. Lagian dia udah ada pacar, itu si Eric anak baseball. Tapi mereka diem-diem pacarannya"

Lia ber-oh ria. Yeji yang berdiri di sebelah Hyunjin pun menggeleng-gelengkan kepalanya. Saudara kembarnya itu ternyata masih belum berani untuk mengutarakan isi hatinya kepada Lia.

Pak Jinyoung, yang masih senang dengan interaksi manis itu, diam-diam berdo'a dalam hati agar pasangan tadi benar-benar menjadi pasangan.

Seandainya mereka tahu, kosan ini unik. Teman lawan jenis yang dibawa ke sini bisa saja akan menjadi teman hidup mereka, batin Pak Jinyoung.

#####

Kosan: The JisoosWhere stories live. Discover now