40. Save Onda

145 22 1
                                    

Hari ini adalah hari ke-lima Lia dirawat di rumah sakit. Lia sadarkan diri di hari ke-dua.

"Lia tidak apa-apa. Memang betul pukulan yang diterimanya cukup keras, belum lagi kepalanya juga terbentur tembok sebelum jatuh. Tapi alhamdulillah Lia bisa bertahan. Hanya saja dia mengalami gegar otak ringan. Butuh sedikit waktu untuk dia bisa sadarkan diri", ucap dokter saat itu.

Selama Lia dirawat, banyak yang bergantian menjaganya. Kadang Yoona, kadang Siwon selepas kerja, kadang anak-anak kos, kadang juga bapak kos. Pak Jinyoung bahkan yang menunggui Lia dari pagi sampai siang, sampai yang lain datang menggantikannya. Dan jangan lupakan Hyunjin, yang rajin datang sepulang sekolah dengan ditemani Yeji.

Hari ini pun Hyunjin datang, tapi tidak ditemani Yeji. Hyunjin datang bersama Jisu.

"Kamu mau nunggu sampai kapan? Cepat bilang ke Lia. Mumpung belum terlambat. Ntar ketikung lagi, nangis lagi", ucap Jisu. Dia tahu Hyunjin masih belum berani berterus-terang tentang perasaannya kepada Lia. Gadis itu hanya tahu kalau Hyunjin ikut mendonorkan darah untuknya.

Hyunjin nyengir. "Iya deh maaf soal waktu itu. Iya ini aku mau bilang kok"

Hyunjin memantapkan hatinya sebelum membuka pintu kamar Lia.

Cklek.

Hyunjin melongokkan kepalanya. Dilihatnya Lia sedang asyik memakan apel yang dikupaskan Jihyo yang kebetulan datang.

"Permisi..."

Jihyo dan Lia menoleh.

"Oh, Hyunjin..."

Jihyo paham situasi. Dia lalu berpamitan kepada Lia, alasannya mau menyusul Daniel yang sedang berada di kantin.

Hyunjin lalu duduk di sebelah Lia. Dia tampak gugup.

"Kamu rajin banget datang jenguk aku, Jin?", ucap Lia

Hyunjin cuma nyengir.

"Makasih banyak, ya? Maaf aku ngerepotin"

Hyunjin menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. "Ah, iya. Sama-sama"

Hening sesaat.

"Li, aku,,, aku ada sesuatu yang mau aku bilang ke kamu"

Lia mengangkat sebelah alisnya. "Ya? Mau bicara apa?"

"A-aku,,,"

Lia dengan sabar menunggu Hyunjin menyelesaikan ucapannya. Meski dia bisa menerka apa yang akan pemuda itu ucapkan.

"Aku,,, aku suka sama kamu, Li. Udah dari lama. Maaf, aku terlalu cupu buat bilang sama kamu"

Lia tersenyum tipis. Ternyata benar.

"Aku tau kok kamu sukanya orang lain, bukan aku. Tapi cintaku ke kamu itu tulus, Li. Aku,,, aku nggak maksa kamu buat nerima aku, kok. Aku tau kamu masih ada trauma sama cowok. Aku cuma butuh jujur ke kamu biar aku lega"

"Apa kamu butuh jawaban sekarang, Jin?"

"Nggak sekarang juga nggak apa-apa, Li. Aku tau kita mau ujian nasional. Kamu pasti mau fokus belajar dulu biar lulus dan dapat nilai memuaskan, dan bisa lolos ke universitas yang sama dengan kakak-kakak kosmu. Kamu kasih jawaban nanti aja pas lulusan. Yang penting aku dah jujur sama kamu"

Lia ingin tertawa melihat wajah gugup Hyunjin. Dari tadi pemuda itu tidak berani menatapnya saking gugupnya.

"Ya udah. Aku kasih jawabannya nanti aja pas lulusan, ya? Makasih udah jujur sama aku, Jin"

**

Jisu pulang dari rumah sakit setelah Yoona dan Siwon datang. Setelah mengantar Hyunjin pulang, barulah Jisu pulang menuju kosan. Arah dari rumah Hyunjin menuju kosannya melewati perumahan tempat Onda tinggal. Hari ini Jisu tidak melihat gadis itu, bahkan di sekolah sekalipun. Jisu pun berpikir untuk melihat-lihat sebentar keadaan Onda.

Kosan: The JisoosDove le storie prendono vita. Scoprilo ora