10. Kencan Jihyo

315 44 35
                                    

Sudah diceritakan kalau Jihyo adalah anak kos pertama yang memiliki pacar, yang kemudian disusul oleh Jisu yang mengumumkan kalau dia dan Onda menjadi sepasang kekasih.

Bagaimana bisa Jihyo dan Daniel berpacaran?

Sebenarnya mereka sudah berteman lama. Dari SMP sampai SMA selalu 1 sekolah.

Daniel 'menembak' Jihyo ketika kelulusan SMA. Saat itu, Jihyo belum begitu paham kalau keluarga Daniel sekaya itu. Jihyo hanya tahu Daniel kaya. Keluarga Jihyo sebenarnya juga kaya, jadi dia pikir kekayaan keluarga Daniel sama saja.

Saat proses 'penembakan' Jihyo, Daniel dibantu beberapa sahabat Jihyo, salah 1 nya adalah Mina.

Saat itu, bagi Jihyo, bukan harta yang utama. Yang terpenting baginya adalah bagaimana ketulusan cinta Daniel kepadanya. Jadilah begitu Daniel menyatakan cinta kepadanya, Jihyo langsung menerimanya. Toh Jihyo sendiri juga menyukai Daniel.

Ketika Daniel mengajak Jihyo main ke rumahnya, barulah Jihyo menyadari seberapa kaya keluarga Daniel. Papa Daniel adalah founder dan CEO Kang Corp, dan memiliki banyak cabang. Rumah Daniel bagaikan istana. Jihyo yang sudah merasa seperti putri di rumahnya, auto merasa seperti ratu di rumah Daniel. Kedua orangtua masing-masing juga sudah menyetujui hubungan mereka. Tinggal menunggu waktu saja untuk jenjang yang lebih serius.

Apakah Jihyo beruntung bisa mendapatkan Daniel? Sepertinya begitu. Bisa dibilang, Daniel punya segalanya. Masa depannya cerah.

Tapi, Daniel juga beruntung bisa memiliki Jihyo. Karena gadis itu juga cukup populer sejak masih sekolah, bahkan ketika audah memasuki masa kuliah. Banyak yang ingin menjadikan Jihyo sebagai kekasih, dan mereka langsung patah hati begitu mendapat kabar kalau Daniel sudah berhasil mendapatkan Jihyo. Jihyo memang paket komplit, idaman para lelaki. Jadi, keduanya sama-sama beruntung.







Batas suci nostalgia.








Malam minggu ini, Daniel menjemput Jihyo selepas maghrib. Seperti biasa, tak lupa membawakan martabak manis untuk seluruh penghuni kosan yang doyan makan.

"BYE SOBAT MISSQUEEN!!!", teriak Jihyo sebelum masuk ke dalam mobil Daniel

"WOI BOCAH KURANG AJAR!!! AWAS YA KALAU BERANI NGUTANG DUIT BUAT BELI MIE JINJJA PEDAS!!!", balas Seo Jisoo tak terima

"AWAS JUGA KALAU BERANI MINTA SAMPO KE AKU!!! KUTABOK KAU PAKAI DUIT PAPA SUHO!!!", sahut Kim Jisoo

"KAK JIHYO BELUM PERNAH NGERASAIN DITAMPAR PAKE DUIT PAPA SIWON???", sahut Lia

Sementara Jung Jisoo,,, "Kak Jihyo nanti nggak usah minta keripik kentang ke aku, ya?"

Aw, the youngest one is really cute.

Jihyo tertawa-tawa. Daniel yang duduk di kursi kemudi hanya tersenyum manis.

Daniel melajukan mobilnya menuju ke kafe "Energetic" di jalan Boomerang.

"Ini kafe yang kita datangi pas pertama kali kencan. Ingat nggak?", tanya Daniel

Jihyo mengangguk. Tentu saja ingat. Jihyo takkan pernah lupa tingkah lucu Daniel ketika dulu mengajaknya ke kafe ini, dua hari setelah mereka resmi berpacaran.

"Aku masih sering main ke kafe ini walau nggak sama kamu. Kita kan seringnya di rumah aja mainnya, atau di kafe Beautiful yang di jalan Produksi itu", ucap Daniel

Jihyo hanya diam, asyik mengamati wajah tampan Daniel.

"Kamu mau pesan apa?", tanya Daniel

Jihyo tak menjawab, masih asyik mengagumi mahakarya Tuhan yang ada di hadapannya ini.

"Hyo?"

Jihyo masih tak menjawab.

"Heiiii Jihyoooo"

Lagi, Jihyo masih tak menjawab.

Karena gemas, akhirnya Daniel pun memanggil nama asli Jihyo. "Heiiii Park Jisoo? Park Jisoo? Park Jiiiichuuuuuu"

Jihyo tersadar. "Oh? Eh? Iya? Ada apa?"

"Kamu mau pesan apa, sayang?"

"Pesan cintamu aja boleh?"

Kening Daniel mengkerut. Pelayan yang berdiri di sebelah meja mereka juga heran.

Daniel berdehem. "Oh, tentu saja boleh. Tapi masalahnya, Hyo, di kafe ini nggak menjual cintaku. Cintaku ya cuma aku yang punya. Dan sudah kuberikan padamu secara gratis"

Pelayan yang masih setia berdiri di sebelah meja mereka itu mendadak mual.

Tuhan, kenapa malam minggu ini hamba harus bekerja dan berhadapan dengan pelanggan macam ini?, begitulah batin pelayan itu.

Muka Jihyo seketika merona.

"Jadi Park Jisoo ku sayang, kamu mau pesan apa?", Daniel mengulangi pertanyaannya. Dia takut pelayan itu akan kabur sebelum sempat melayani mereka.

"Hmm samain aja kayak kamu deh, Kang Euigeon", jawab Jihyo akhirnya.

Daniel tertawa. Senang juga dia ketika Jihyo menyebut nama aslinya. Segera dia menyebutkan pesanan mereka kepada pelayan, dan pelayan itu langsung mencatatnya.

Sambil menunggu pesanan mereka datang, seperti biasa Daniel akan mengajak Jihyo mengobrol.

"Hyo, aku mau nanya ini tapi lupa terus. Kenapa kamu ngekos? Mana kosannya minimalis begitu", tanya Daniel

Jihyo tampak berpikir sejenak. "Hmm kenapa ya? Mungkin karena aku menginginkan ketenangan?"

"Dalam hal apa?"

"Aku bukan bermaksud sombong tapi, kamu tau aku dari keluarga berada. Apapun yang kuinginkan akan dipenuhi oleh orangtuaku. Kurasa aku perlu mandiri, keluar dari rumah, dan mencoba menjajal dunia per-kosan. Lagipula kosannya juga nggak jelek. Murah lagi. Deket sama kampus juga"

"Aku tuh bisa lho antar-jemput kamu ke kampus walau kamu berangkat dari rumah"

"Jangan, Niel. Hmm aku udah bahagia sih sama kehidupan kosan sekarang. Orangnya nggak terlalu banyak, nggak kayak yang kutakutkan. Mereka sedikit berisik sih, tapi kalau ditegur juga mereka bakal diam. Beda dengan di rumah. Adik-adikku gabakal mau diam walau ditegur. Lagipula, kamu tetep bisa antar-jemput aku kan kalau berangkat dari kosan?"

"Iya sih"

"Ada juga yang bikin aku mulai nyaman. Mereka tuh baik-baik banget, khususnya Kak Kim Jisoo sama Kak Joshua. Terus ada juga trio Jisu Choi, Lia, sama Jung Jisoo. Aduh si Jung itu tuh gemesin banget!!!"

"Oh ya, keperluan bulananmu gimana?"

"Ya tetep sih dikasih duit sama Papa. Papa pernah sekali nengok, sama Mama. Mereka ikut seneng sih dan dukung keputusanku"

"Kamu tuh bahagianya gampang ya?"

"Iya dong. Bahagia nggak harus ribet kan?"

"Aku senang bisa dapetin kamu, Hyo"

"Aku juga senang bisa milikin kamu, Niel"

Saking asyik mengobrol, mereka tak sadar kalau pesanan mereka sudah datang.

"Silakan dimakan, Hyo"

"Selamat makan, Niel"

Mereka pun makan dengan nikmatnya. Sesekali Daniel mengelap ujung bibir Jihyo karena belepotan.

Melihat ketampanan Daniel, senyuman manisnya, dan bagaimana baiknya pemuda itu dalam memperlakukannya, membuat Jihyo teringat dengan salah 1 surat dalam Al-Qur'an, tepatnya Surat Ar-Rahman ayat 55.

"Dan nikmat Tuhanmu mana lagi yang kau dustakan?"


#####

Kosan: The JisoosWhere stories live. Discover now