20. Menginap

190 29 6
                                    

"BYE sobat mis-"

"Sekali lagi ngomong sobat miskin, kulempar kau pakai buku jurnalku!!!", teriak Seo Jisoo sambil memegang buku jurnalnya. Di sebelahnya, ada Kim Jisoo yang juga bersiap hendak melemparkan sandalnya. Di sebelah Kim Jisoo ada Lia yang memegang sepatu sport kesayangannya. Sementara Jung Jisoo memegang bonekanya. Siap dilemparkan kepada Jihyo yang kini tertawa-tawa sambil bersandar pada mobil Daniel.

Jihyo pun masuk ke dalam mobil Daniel.

"Kamu iseng banget sih", ucap Daniel

Jihyo tertawa kecil. Membuat Daniel gemas jadi ingin mencubit pipi Jihyo.

Jihyo melambai-lambaikan tangannya kepada para anak kos.

"Bye semuanyaaaaa"

"KUSUMPAHI KALIAN KEHUJANAN!!!", teriak Seo Jisoo

**

"Kita mau ke mana, Niel?", tanya Jihyo

"Ke kafe biasanya?", lanjutnya

Daniel menggeleng. "Kita mau ke rumahku. Itu alasan aku minta kamu pakai baju bagus"

Jihyo mengangkat sebelah alisnya. "Tapi bukannya baju-bajuku nggak ada yang jelek? Maksudku, semuanya bagus?"

"Eh, bukan gitu, Hyo. Iya aku tau bajumu semuanya bagus. Maksudku, baju yang-"

Jihyo tertawa kecil, senang karena berhasil menggoda Daniel. "Tegang amat sih kayak kolor baru. Iya aku tau kok 'baju bagus' yang kamu maksud tuh kayak gimana. Nih liat aku sekarang pake baju apa. Aku cuma godain kamu, tau"

Daniel mengerucutkan bibirnya. Ya, Daniel akui, penampilan Jihyo malam ini memang cantik dalam balutan dress berwarna putih dan make up tipis. Diam-diam, Daniel mengucap bersyukur karena memiliki Jihyo.

Mobil Daniel kini sampai di depan rumah Daniel. Mereka disambut Pak Kibum, satpam keluarga Kang Minhyuk.

"Wah Non Jihyo. Lama tidak jumpa ya, Non", sapa Pak Kibum ramah

Jihyo tersenyum. "Iya, lama tidak jumpa ya Pak? Bapak, sehat-sehat saja kan, Pak?"

"Iya alhamdulillah sehat, Non"

"Ehhheeeemmm", deheman Daniel membuat Jihyo dan Pak Kibum tertawa.

"Silakan masuk, Tuan Daniel dan Nona Jihyo"

Daniel lalu menggandeng lengan Jihyo untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Wah, putraku sudah pulang dan- eh ada Jihyo juga?", seru Yuri, mama Daniel

Jihyo membungkukkan badannya dan mencium tangan Yuri hormat.

"Tadi Daniel kan sudah bilang kalau mau ajak Jihyo ke sini, Ma", ucap Daniel

"Wah, kayaknya Mama lupa. Tapi Mama ingat kok kamu minta Mama masak banyak malam ini. Yuk, langsung saja kalian ke meja makan"

Jihyo dan Daniel pun mengikuti langkah Seunghee menuju meja makan. Di sana sudah ada Kang Minhyuk (Papa Daniel), serta Seulgi dan Kino yang merupakan kakak dan adik Daniel.

"Wah, ini Jihyo ya? Selamat datang di rumah keluarga Kang", sapa Seulgi ramah

Jihyo tersenyum. Kalau dengan Kino, Jihyo cukup sering bertemu ketika bermain ke rumah Daniel. Di kampus pun mereka sering bertemu. Kino adalah adik tingkat Jihyo (dan Daniel) di kampus. Jurusannya pun sama. Sedangkan Seulgi, dia sering tidak ada di rumah ketika Jihyo datang. Kampus Seulgi pun berbeda dengannya. Otomatis, dia belum begitu akrab dengan kakak Daniel itu.

"Kak Jihyo duduk sebelah aku, ya?", tawar Kino

Jihyo tertawa kecil dan menganggukkan kepalanya. Jadilah Jihyo duduk diapit Daniel dan Kino.

"Jihyo bagaimana kuliahnya?", tanya Minhyuk

"Alhamdulillah lancar-lancar saja, Om. Lagi banyak tugas tapi alhamdulillah masih bisa teratasi", jawab Jihyo

"Syukurlah. Semoga kamu dan Daniel bisa lulus tepat waktu dan impian saya bisa tercapai"

"Impian? Maksud Om ap-"

"Maksud Papa, Papa mau kita nikah. Papa juga mau aku lanjutin perusahaan Papa", potong Daniel

"Nah, itu sudah dijelaskan sama Daniel. Jadi, Om punya cita-cita menikahkan kalian dan melihat kalian berdua menjalankan perusahaan keluarga"

Jihyo seketika nge-blank. Daniel menggenggam kedua tangannya.

"Kamu percaya sama aku, ya? Aku serius sama kamu. Setelah kita lulus nanti, aku akan nikahin kamu, Hyo"

"Aku juga bakalan seneng kalau Kak Jihyo jadi kakak ipar aku", sahut Kino

Muka Jihyo memerah mendengar ucapan kedua kakak-beradik itu. Perlahan, dia menganggukkan kepalanya.

"Aku percaya kok sama kamu, Niel"

Yuri menginterupsi, "Pembicaraannya dilanjut nanti saja. Sekarang, ayo kita makan dulu"

**

"Yah, kok hujan? Padahal mau anterin kamu pulang", ucap Daniel ketika melihat air turun dari langit.

Jihyo mengangguk. "Ucapan Kak Seo jadi kenyataan deh ini"

"Kayaknya bakalan deres banget ini Kak", sahut Kino

"Bagaimana kalau Jihyo menginap saja malam ini di sini?", usul Yuri

"Ya, Jihyo bisa tidur di kamarku nanti. Jihyo juga bisa kok pakai bajuku", tawar Seulgi

"Nggak tidur di kamar Dan-"

Ucapan Daniel terpotong oleh dekapan Kino.

"Kak Daniel ngawur!!!"

"Canda kali ah No"

"Sudah-sudah. Betul kata Yuri dan Seulgi. Sebaiknya Jihyo menginap saja di sini. Jihyo tidurnya sama Seulgi saja. Sekalian kalian berkenalan. Kalian belum begitu akrab, kan?", lerai Minhyuk

Jihyo dan Seulgi kompak menganggukkan kepalanya.

"Oke. Jadi masalah selesai, ya? Sekarang silakan kalian pergi ke kamar dan tidur. Besok pagi, Daniel antar Jihyo pulang ke kosannya"

"Baik, Pa"








Sementara itu, di kosan, yang juga diguyur hujan, Seo Jisoo sedang bergosip bersama Kim Jisoo dan Joshua.

"Beneran hujan, nih", ucap Joshua

"Kak Seo lain kali jangan nyumpahin kayak gini lagi deh. Jadi kenyataan tau gak?", keluh Kim Jisoo

Seo Jisoo nyengir. "Ya maap. Eh tapi, kan hujan nih. Jihyo pulang nggak?"

"Nggak sih harusnya"

Joshua tampak berpikir, "Kalau nggak pulang, berarti nginep. Berarti tidurnya-"

Kim Jisoo melemparkan bantal ke muka Joshua. "Aku ngerti apa yang kamu pikirkan. Heh, Daniel juga punya Kakak perempuan tau!!! Ya Jihyo tidur sama Kakak perempuannya lah!!!"

Joshua nyengir. Sementara Seo Jisoo tertawa lepas.

Sebuah guling melayang ke arah mereka. Kepala Lia muncul di balik pintu kamarnya.

"Tolong jangan berisik!!! Aku mau tidur, besok ujian!!!"

#####

Kosan: The JisoosWhere stories live. Discover now