32. Back Home

164 22 8
                                    

Changbin
Kak Jisoo
Long time no see
Kakek minta Kakak buat pulang dulu
Jangan khawatir, aku akan lindungi Kakak


Pesan dari Changbin yang merupakan adik satu-satunya itulah yang membuat Seo Jisoo kini duduk di salah satu bangku kereta yang akan membawanya menuju kota kelahirannya, Surabaya. Sebenarnya Seo Jisoo malas harus pulang. Sejak masuk bangku kuliah, hanya bisa dihitung jari dia pulang kampung. Pulang pun tidak pernah lama. Dia malas bertemu dengan orangtua yang tidak pernah menganggapnya sebagai anak. Hanya sang Kakek dan Changbin saja yang membuatnya masih mau pulang.

Ah, untung saja fakultasnya diliburkan seminggu.

Tentang Changbin, Seo Jisoo juga menyayangi adiknya itu. Dia tak merasa perlu marah. Lagipula memang tak ada yang salah dengan Changbin. Changbin tidak bersalah. Yang salah adalah didikan dan pemikiran kedua orangtua mereka. Toh Changbin sendiri juga menyayanginya dan membenci sikap kedua orangtua mereka yang pilih kasih.

Seo Jisoo menguap. Tadi malam dia kurang tidur gara-gara mengerjakan skripsi dan berkemas untuk kepulangannya ke Surabaya.

Kereta hampir berangkat, dan mata Seo Jisoo juga hampir terpejam ketika seseorang duduk di bangku sebelahnya. Seo Jisoo cukup terkejut ketika mengetahui siapa orang itu.

"Namjoon?"

Namjoon tersenyum ramah. "Hai, Jis. Wah, nggak nyangka ya kita ketemu di sini"

"Eh, iya. Kamu mau ke mana, nih?"

"Mau ke Surabaya. Kamu?"

"Loh kok sama? Aku juga mau ke sana. Kamu mau ngapain ke Surabaya?"

"Oh aku sih mau ke rumah saudaraku. Kalau kamu, pasti mau ke rumah orangtuamu, ya?"

"Ya"

Namjoon langsung merasa bersalah ketika melihat perubahan air muka Seo Jisoo. Sedikit banyak dia tahu tentang gadis itu. Gadis itu bermasalah dengan kedua orangtuanya. Konon katanya, Seo Inguk dan Seo Joohyun tidak pernah menginginkan kehadiran Seo Jisoo. Kabarnya lagi, hal itu dikarenakan mereka hanya menginginkan anak laki-laki. Oleh karena itulah mereka hanya menyayangi Changbin. Semua hal itu diketahuinya dari Mijoo yang merupakan sahabat dekat Seo Jisoo.

"Jis? Aku minta maaf, ya?"

Seo Jisoo tersenyum tipis. "Nggak apa-apa. Tapi biar kujelasin lagi, aku pulang cuma buat ketemu Kakek dan Changbin. Jangan pernah menyebut lagi kedua orangtuaku. Mereka bahkan nggak pernah menganggapku anak mereka"

"Maafkan aku. Lain kali aku nggak akan lupa"

"It's okay"

Kemudian hening beberapa saat. Suasana jadi sedikit canggung.

"Jis?"

Seo Jisoo menoleh. "Ya?"

"Kamu,,, kamu mau makan?"

Seo Jisoo menggelengkan kepalanya. "Kalau boleh, aku mau tidur. Semalam aku kurang tidur"

"Oh, tentu aja boleh. Kamu tidur aja. Jangan khawatir, aku akan menjagamu"

Seo Jisoo tersenyum tipis, kemudian kedua matanya pun mulai terpejam. Sesekali dengkuran tipis terdengar.

Namjoon menyunggingkan senyum melihat wajah lucu Seo Jisoo yang tertidur. Setelah mengabadikan momen lucu itu, Namjoon menghela nafas panjang.

Namjoon tidak berbohong tentang akan pergi ke rumah saudaranya di Surabaya. Tapi Namjoon menyembunyikan fakta bahwa dia sengaja mengatur rencana pergi ke Surabaya bersama Seo Jisoo karena diberitahu oleh Mijoo. Sahabat Seo Jisoo itu menyarankannya untuk menemani Seo Jisoo dan membuat alasan seperti itu karena khawatir Seo Jisoo akan mengalami hal buruk baik di perjalanan maupun di rumahnya.

Kosan: The JisoosWhere stories live. Discover now