45. Hadiah

137 21 6
                                    

"Aku nggak mau ya kalau kamu nyetir lagi dalam keadaan galau. Mending aku naik ojol atau jemput siapa gitu", gerutu Lia sambil berkacak pinggang. Sementara Jung Jisoo berdiri di belakang Lia sambil memegangi lengan kiri Lia.

Jisu sibuk mengunyah roti bakar yang tadi disediakan Jihyo sebagai penutup sarapan yang dibuatkan Seo Jisoo. "Iya iya nggak bakal. Semalam udah dikasih wejangan Kak Jihyo kok"

Kim Jisoo lewat dan merebut roti bakar yang baru digigit oleh Jisu, kemudian memakannya. Jisu mau protes, karena dia dalam posisi siap menggigit roti bakar itu lagi, tapi Kim Jisoo melotot ke arahnya, membuat Jisu mau tak mau menyudahi sarapannya dengan segelas susu, karena roti bakar sudah habis.

"Ayo berangkat", ucap Jisu

Lia dan Jung Jisoo mengekor di belakang Jisu.

"Hati-hati!!! Jangan sampai nabrak lubang lagi!!!", teriak Kim Jisoo

"Iyaaaaaa", balas Jisu

Kim Jisoo asyik menghabiskan sisa roti bakar hasil curian dari Jisu, sambil menunggu jemputan Taehyung. Pada gigitan terakhir, matanya menangkap sosok Jihyo yang terlihat sedikit buru-buru.

"Kak, aku duluan, ya?", ucap Jihyo

Kim Jisoo mengintip ke halaman. Tidak ada mobil Daniel di sana.

Seolah tahu, Jihyo berkata, "Aku nggak bareng Daniel. Dia hari ini libur. Kayaknya dia belum bangun, deh"

"Terus?"

"Aku bareng Gyuri. Kan rumahnya nggak jauh dari sini"

"Oalah. Yaudah hati-hati"

"Iya. Nah itu anaknya. Bye Kak"

"Yoi"

**

Mobil Daniel berhenti di depan kosan Pak Jinyoung. Ketika masuk halaman kosan, dilihatnya kosan dalam keadaan sepi. Sepertinya tidak ada orang. Daniel pun disambut oleh kicauan burung perkutut piaraan Pak Jinyoung.

"Lho? Nak Daniel?"

Daniel menoleh. "Oh, Pak Jinyoung. Selamat siang, Pak"

"Selamat siang. Kamu ada perlu apa ke sini?"

"Ah, saya mencari Jihyo, Pak"

Pak Jinyoung mengangkat sebelah alisnya. "Jihyo? Bukannya dia pergi ke kampus?"

Daniel terkejut. "Apa, Pak? Jihyo pergi ke kampus?"

"Iya. Tadi berangkat agak pagi. Seingat Bapak, dia berangkat dengan teman perempuannya. Memangnya Nak Daniel tidak tahu?"

Daniel menggelengkan kepalanya. Kemudian dia teringat kalau dia belum mengecek hp nya sejak pagi. Dan benar saja. Ada sekitar 10 balon chat dan 15 missed calls dari Jihyo.

Jihyo Mungil 💙
Sayang
Aku ngampus hari ini
Kamu bisa antar?
Daniel
Kudanil
Kang Daniel calon CEO Kang Corp
15 missed calls
Yaelah masih molor
Yaudah aku bareng Gyuri aja
Kalo nyari aku, ntar aja jemput aku
Bye sayang 💙

Daniel
Sayang 😭
Maaf aku masih tidur tadi 😭
Ini aku di kosan kamu

Jihyo Mungil 💙
Ngapain kamu?

Daniel
Ya kan aku nggak tau kamu ngampus

Jihyo Mungil 💙
Makanya jangan molor mulu

Daniel
Maaf 😭

Jihyo Mungil 💙
Iya nggak apa-apa
Tapi ngapain kamu di sana?

Daniel
Diajak ngobrol sama Bapak Kos kamu
Sekalian diminta tolong benerin tali jemuran
Kok bisa sih putus?

Jihyo Mungil 💙
Oh itu dipake jemur boneka Kak Seo
Tapi diem aja ya

Daniel
Hahaha iya-iya

Jihyo Mungil 💙
Yaudah baek-baek sama Pak Jinyoung
Nanti aku kasih hadiah

Daniel
Oke sayang 😘


Daniel menghela nafas. Senyum tipis terukir di bibirnya. Dia tahu hadiah apa yang dimaksud Jihyo.

"Nak, diminum dulu tehnya!!!", teriak Pak Jinyoung

Daniel kembali tersenyum. "Iya, Pak!!!"

**

Jam menunjukkan pukul 15:00 waktu Indonesia bagian kosan Pak Jinyoung. Sebuah motor Vaa-ree-yo berhenti di depan kosan. Daniel mengenali motor itu adalah motor Jang Gyuri.

Seorang gadis memasuki kosan. Senyum Daniel berubah cerah ketika melihat siapa yang datang.

"Jihyo ~"

Jihyo pun tersenyum melihat Daniel. "Hai sayang. Maaf lama"

"Nggak apa-apa kok. Tadi juga ditemenin Pak Jinyoung"

"Kamu bantuin apa aja?"

"Benerin tali jemuran yang putus, trus cabutin rumput kosan. Hehe lihat dong ini halaman kosan kamu jadi rapi, kan?"

Jihyo mengambil sapu tangannya yang dia simpan di saku celananya, kemudian diusapkannya ke wajah Daniel.

"Ada tanah. Kamu nggak cuci muka ya habis beberes? Nih, keringatnya juga masih netes"

Jantung Daniel seketika berdegup kencang. "A-ah... Sengaja sih. Biar kamu liat"

Jihyo tersenyum. "Biar aku tau kalau calon CEO Kang Corp ini adalah anak yang rajin bersih-bersih juga?"

"Hehe"

"Tanpa ada bekas tanah di wajahmu juga aku tau kok. Kamu nggak perlu ngasih bukti apapun ke aku"

Kedua tangan Jihyo menangkup pipi Daniel. "Atas kerja kerasmu hari ini, nanti aku kasih hadiah. Sekarang, kita makan dulu, ya? Tadi aku beli makanan, buat anak-anak yang lain juga"

"Siap, Bu Bos!!!"

**

"Aku pulang dulu, ya. Terima kasih buat makanannya", ucap Daniel

"Aku juga makasih banyak udah bantuin Bapak Kos. Maaf ya jadi ngerepotin kamu", balas Jihyo

"Ah, nggak apa-apa kok. Aku senang kalau bisa bantu orang lain. Lagian di rumah juga nggak ada orang. Papa sama Mama kerja, Kak Seulgi sama Kino juga kuliah. Jadi ya nggak apa-apa deh aku main ke sini. Jadi ada gunanya juga kan?"

"Iya-iya..."

"Anu, Ji, soal hadiahnya,,,"

Jihyo tertawa kecil. "Iya aku nggak lupa kok. Tapi kan nggak mungkin di sini ngasih hadiahnya. Ke mobil dulu sana"

Hadiah apa yang diberikan Jihyo kepada Daniel? Silakan bertanya kepada Lia dan Jung Jisoo yang kebetulan melewati mobil Daniel ketika hendak pergi ke toko serba ada di seberang kosan. Clue: wajah Lia dan Jung Jisoo sampai memerah ketika melihatnya.


#####

Kosan: The JisoosDonde viven las historias. Descúbrelo ahora