47. Free Day

139 21 3
                                    

Mijoo
Kalau butuh tumpangan, di rumahku bisa
Papa dan Mamaku lagi ke luar kota, cuma ada Saerom di rumah
Gapapa, dia udah kukasih tau

Seo Jisoo menghela nafas. Dia sudah memutuskan untuk menerima tawaran Mijoo untuk tinggal sementara di rumah sahabatnya itu. Tangan kanan Seo Jisoo menarik koper berukuran sedang berisi beberapa pakaian miliknya dan perlengkapan prinadinya, sedangkan tangan kirinya menenteng tas berisi laptop.

"Kak Seo? Tumben sudah bangun? Ini kan belum subuh?"

Seo Jisoo terkejut. Dia tidak menyangka kalau Jihyo sudah terbangun.

"Oh, kamu, Jihyo"

Jihyo menatap koper dan tas laptop yang dibawa Seo Jisoo. "Kakak mau pergi?"

Seo Jisoo mendecih. "Iya. Dan aku mau ke mana, itu bukan urusanmu!!!"

"Kak, aku perlu tahu Kakak mau ke mana. Kakak mau pindah kosan? Atau Kakak mau pulang ke Surabaya?"

Seo Jisoo berkacak pinggang. "Memangnya kamu siapa, mau mengurusi hidupku?"

"Kalau Kakak lupa, aku Park Jihyo, yang ditunjuk sebagai leader kosan ini. Aku yang bertanggung jawab atas semua yang terjadi dengan anak-anak di kosan ini"

Seo Jisoo tertawa mengejek. "Baiklah, leader. Kalau begitu, aku titip anak-anak. Tolong jaga mereka dengan baik. Kalian nggak perlu mencariku. Kalian pasti senang nggak ada yang memarahi kalian lagi, kan?"

"Kak-"

"Sudahlah. Aku mau pergi"

Pintu kamar Kim Jisoo terbuka. Kim Jisoo keluar dari kamarnya, masih menggunakan daster warna putih dan rambut hitam panjang yang acak-acakan.

"Kak Seo? Mau ke mana?", tanya Kim Jisoo

"Bukan urusanmu!!!", jawab Seo Jisoo ketus

Seo Jisoo pun menarik kopernya sambil menggerutu. "Dasar para perempuan sok cantik. Kegatelan!!!"

Kim Jisoo dan Jihyo saling pandang. Mereka tidak bisa menahan kepergian Seo Jisoo.

Jihyo menghela nafas. "Subuh masih 45 menit lagi. Kakak kalau mau lanjut tidur, tidur aja nanti aku bangunin"

Jihyo laku berjalan menuju meja makan.

"Lho, Ji? Kamu kok ke meja makan? Emang kamu mau tidur di sana?", tanya Kim Jisoo

Jihyo menganggukkan kepalanya. "Iya, Kak"

"Kok nggak tidur di kamar- yah udah tidur"

Tidak ada sahutan dari Jihyo karena gadis itu sudah tertidur dengan kepala ditelungkupkan di atas meja makan.

**

"Kak Seo,,, ayo shalat berjama'ah"

Lia mengetuk-ngetuk pintu kamar Seo Jisoo, seperti biasanya.

Kim Jisoo keluar dari kamarnya, masih dengan daster putih panjang, rambut hitam panjang acak-acakan, malah kini ditambah masker wajah.

"SETAAAAANNNN", teriak Lia

Kim Jisoo mendorong pelan kepala Lia yang kini sudah terbebas dari perban.

"Hakhu hukhan hethan. Hakhu him hishuuuu. Hak Heo hak adha. Hak Seo phergiii" (trans: Aku bukan setan, aku Kim Jisoo. Kak Seo gak ada. Kak Seo pergi).

Beruntung Lia dapat memahami sedikit ucapan Kim Jisoo.

"Oalah Kak Kim. Kaget. Kirain setan. Habisnya pake pakaian kayak gitu ditambah masker, jadi kayak Mbak Kun"

Kosan: The JisoosNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ