Prolog.

8.7K 724 84
                                    

Awal hari yang buruk di Hogwart ketika pelajaran di mulai dengan belajar Pertahanan diri dari ilmu hitam yang di gantikan oleh Proffesor Snape sejak Proffesor Lupin pergi menuju kampung halaman nya.

Aline Xavier. Gadis yang tinggal di asrama Slytherin yang juga merupakan satu angkatan dengan Harry dan Draco. Aline bukanlah gadis populer seperti Harry, juga bukan dari kalangan Pure–blood seperti Draco, dan dia juga tak seaktif Hermonie ketika menunjukkan kepintaran nya.

Tapi dia adalah gadis yang sangat misterius. Gadis yang akan membuat mu terpesona jika sekali saja kau tahu satu hal tentang nya. Dia seperti kegelapan, menyesatkan. Tapi terkadang dia seperti penerang bagi teman nya.

Inti nya, Aline Xavier. Adalah gadis yang sangat rumit.

********

"Em, Aline. Can i sit with you?"

Gadis bernama Aline menoleh dan menemukan Hermonie yang sedang tersenyum ke arah nya sambil menenteng tiga buku tebal.

Aline tersenyum, "Sure. Apapun untuk primadona Gryffindor."

Hermonie tersenyum senang kemudian duduk di samping Aline sambil meletakkan buku nya. "Hari yang sangat menyebalkan, bukan?" ujar Hermonie.

"Why?" tanya Aline, walaupun wajah nya tak menunjukkan penasaran sekalipun.

"Karena, yang akan mengajar adalah Proffesor Snape yang terhomat!" kesal Hermonie sambil menimpuk buku nya dengan sedikit kasar.

Aline terkekeh pelan, "Hanya sehari. Tahanlah."

Aline kemudian menoleh ke kiri, barisan kiri pojok adalah tempat sekumpulan anak Slytherin. Padahal tidak ada peraturan dalam memilih kursi, tapi asrama berlambang ular itu bisa membuat nya seakan milik mereka.

"Hey, Astoria." panggil Aline ketika seorang gadis melewati nya sambil membawa botol kosong hendak keluar kelas, "Mau kemana kau?"

"Keluar kelas, sambil membuang ini." Astoria menunjukkan botol kemasan nya yang sudah kosong.

Aline mengangguk, "Lebih baik kau cepat kembali, Proffesor Snape tidak menyukai murid yang datang setelah nya."

"Alright, Aline!"

Aline tersenyum tipis, tapi kening nya berkerut. Entahlah, seakan sesuatu akan terjadi. Sesuatu yang fatal.

"Hermonie, apa kau sudah belajar bab 4? Tentang apa yang harus di lakukan ketika teman terkena sihir berbahaya?" tanya Aline sebagai basa-basi.

"Yeah, Of Course, aku menghapal nya sampai tengah malam—"

Aline tidak mendengarkan nya. Mungkin hanya matanya yang menatap Hermonie. Tapi telinga dan hidung nya hanya berfokus pada orang yang sebentar lagi akan melewati diri nya dalam tiga detik.

Hingga akhirnya,

DUBRAK.

Hermonie menghela nafas kasar, "Selalu seperti itu."

"Good Morning, Students!"

Dengan langkah panjang dan cepat, Proff. Snape memasuki ruangan kelas.

"Well, Mister Lupin memberitahu ku bahwa kalian akan ulangan mingguan hari ini," Mister Severus sudah berdiri di depan meja guru. "Be Ready, kita akan memulai ulangan nya–"

Diam. Tuan Snape terdiam ketika melihat kertas ulangan nya di atas meja. Semua orang menantikan kalimat selanjut nya.

"K-kapan kita akan memulai ulangan nya, sir?" Tanya Hermonie yang memberanikan diri.

Seketika tatapan tajam nan dingin itu langsung membuat kelas menjadi mencekam,

"Kita tidak akan ulangan! Not today."

That's StudentWhere stories live. Discover now