bonus: interview (3)

736 45 6
                                    

Q: Untuk Jeno-ssi, gimana rasanya saat sudah bebas dari masa hukuman?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Q: Untuk Jeno-ssi, gimana rasanya saat sudah bebas dari masa hukuman?

"Sebenarnya enggak banyak yang berubah. Aku tetap beraktivitas seperti biasa. Balik ke kantor, ngurusin perusahaan. Monoton lah!"

"Tapi bukan berarti enggak ada bedanya. Aku merasa hidupku jauh lebih baik setelah bebas," ucap Jeno.

"Kayak gimana baiknya?" tanya Herin.

"Hmm, setelah bebas aku bisa pergi kencan sama kamu tanpa sembunyi-sembunyi lagi. Terus bisa tinggal satu atap lagi. Itu kebahagiaan aku," balas Jeno.

"Sama ini, bisa sahabatan lagi sama Jaemin, Hyunjin, Saeron, dan Renjun," lanjut Jeno.

"Aku enggak disebut gitu?!" sindir Haechan.

"Nama kamu mah enggak penting," cibir Renjun.

"Hwang Renjun!" teriak Haechan.

Q: Herin-ssi kan sempat menjalani pengobatan di US dan akhirnya memilih kabur ke Korea Selatan? Mungkin bersedia kah menceritakan kronologinya?

"Wah! Bakal lama banget sih ini," balas Herin.

"Singkatnya aja sayang," seru Jeno.

"Ya intinya sih gini, aku sempat koma selama empat sampe lima bulan gitu. Pas sadar, kenyataan hit me hard. Aku udah enggak di Seoul, aku enggak ketemu sahabat-sahabat aku, aku hanya gadis tidak berguna. Itu pikirkku saat bangun," cerita Herin.

"Kemudian untuk beberapa tahun aku harus menjalani terapi. Tentunya terapi itu enggak mudah. Benar-benar perjuangan ekstra untuk akhirnya bisa berdiri tegak dan memutuskan tekad kabur ke Seoul. Ya walau sudah bisa berdiri sempurna, sebenarnya masih ada terapi yang belum selesai."

"Tapi aku maksain kabur. Terus di Seoul, udah kayak jalannya gitu. Aku waktu itu jadi part-timer di restauran ayam, terus Jeno-oppa kebetulan beli di restauran aku. Ya udah terus nikah, sempat mengalami penolakan karena kondisi kesehatan aku, tapi sekarang enggak. Aku sudah bahagia sama Jeno-oppa dan Ella, anak angkat kita," tutup Herin.

Q: Marah enggak ketika ada penolakan dari Keluarga Jeno?

"Sempat marah. Marah banget! Berasa dunia enggak adil sama aku. Itu kan yang memicu Jeno-oppa buat balas dendam. Yang justru aku sesali sampai sekarang," balas Herin.

"Andai aku enggak marah, mungkin Jeno-oppa enggak perlu mendekam di balik jeruji besi," lanjut Herin.

"Padahal, mungkin saja abeonim sama eomeonim hanya ingin yang terbaik untuk putranya."

verrückt | renryu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang