Deep down we realize that this disgusting secret will slowly kill us and the other, but we cannot hold back what we have done. It is too far, and we cannot rewind the time.
Often the thing we fear the most is the thing we want the most - Dr. Matt Ja...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Woah! Ini mah enak banget! Pedasnya pas!" teriak Chenle dan Yangyang yang terkenal sebagai penggemar makanan dari negeri panda bernama malatang.
Jaemin tidak berbohong ketika mengajak semua anak residen untuk makan di restauran yang baru buka sekitar tiga bulan itu. Bahkan tak ragu untuk membayar semua pesanan, yang membuat residen perempuam malah lebih senang dibandingkan Chenle dan Yangyang.
Di Jiju Seoul Medical Centre, departemen mereka terkenal dengan nafsu makan yang lebih besar pada dokter perempuan dibandingkan dokter laki-laki. Hal itu mungkin terjadi mengingat banyak anggapan kalau tenaga perempuan tidak sebanding dengan tenaga lelaki, padahal beban pekerjaan antara dokter perempuan dan lelaki sama beratnya. Maka tak aneh kalau residen perempuan punya nafsu makan lebih besar.
Namun karena kemungkinan tersebut tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, anggap saja residen perempuan di departemen mereka memilili perut karet.
"Tumben kamu baik, ada angin apaan?" tanya Jisu sedikit tak percaya akan kebaikan Jaemin.
"Ih ya ampun Jis! Aku tulus ini membayari kalian makan. Kok ya curiga aja sih sama aku?" seru Jaemin sembari mengerucutkan bibirnya.
"Semua tentang kamu tuh mencurigakan, wajar dong kalau kita mempertanyakan," sahut Heejin yang tanpa malu melahap malatang yang isinya ia ambil dari pendingin sesuai keinginan, padahal ia baru saja mencibir Jaemin bersama Jisu.
"Noh makan karma kamu! Mainin dua cewek sekaligus sih kamu dulu," cibir Yangyang.
"Masih saja sih dibahas? Toh semua udah bahagia dengan jalan hidup masing-masing," seru Jaemin.
"Orang sampai enggak berani nikah tuh masuknya masih bahagia ya sunbae?" sindir Hyejoo mengarah ke Jisu.
"Yaelah, aku bukan enggak berani nikah Liv, tapi belum pingin aja. Ngurusin eomma aku saja enggak beres, apalagi aku nikah. Entar siapa ngurusin. Orang appa sudah bahagia sama keluarga barunya," kilah Jisu.
"Heejin aja nih santai walaupun enggak berakhir sama Jaemin," seru Jisu kemudian.
"Ya jelas santai, malah lebih beruntung dia enggak sama Jaemin-sunbae. Lihat dong siapa suaminya sekarang? Hur Hyunjun, atlet baseball dengan penghasilan tertinggi se-Korea Selatan. Atlet yang selalu membawa kemenangan untuk Doosan Bears. Jaemin-sunbae mah enggak ada apa-apa dibanding sama Hyunjun-ssi," seru Hyejoo.
