36. probability

1K 129 55
                                    

"Halo Jun-ie, maaf ya aku baru jenguk hari ini," ucap Ryujin yang duduk di kursi samping tempat tidur Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo Jun-ie, maaf ya aku baru jenguk hari ini," ucap Ryujin yang duduk di kursi samping tempat tidur Renjun.

Renjun terlihat begitu tenang. Pria itu memejamkan matanya, tidak ada keinginan untuk sekedar membuka mata dan menyambut kedatangan Ryujin.

Kebetulan yang lain masih berada di ruang meeting. Ryujin pun memilih untuk menemani Renjun. Mengobrol dengan si pria, walau Ryujin sadar tidak akan ada balasan apapun yang dapat ia dengar dari bibir Renjun.

Ryujin bergerak membuka amplop pemberian Herin. Berisi foto-foto yang dikumpulkan Jeno. Ryujin tidak ingin melihat isinya sendirian. Setidaknya, berada di samping Renjun akan membuat mental Ryujin tidak goyah.

Foto paling awal menunjukkan sosok Ryujin yang tengah berjalan lesu di pedestrian kota Boston. Ryujin tidak ingat mengapa ia terlihat lesu, tapi yang jelas ia memiliki tujuan untuk minum di salah satu bar terkenal di kota pelajar di negeri Paman Sam itu.

Beberapa foto masih berisikan potret Ryujin, berjalan seorang diri dan juga ketika duduk di bagian bartender.

Gerak tangan Ryujin terhenti saat melihat foto dirinya bercumbu dengan seorang pria. Dari latarnya, Ryujin bisa menarik kesimpulan kalau itu masih berada di bar.

Ryujin menaruh fokusnya pada si pria, namun ia tidak bisa mengenali wajahnya. Ryujin harus melihat foto-foto berikutnya, hingga akhirnya berhenti pada sebuah foto yang memperlihatkan wajah si pria secara jelas.

Hwang Renjun.

Renjun adalah pria yang mencumbunya malam itu. Pria asing yang tanpa keraguan membawa Ryujin ke motel seberang bar. Pria asing yang merenggut kesucian Ryujin. Pria asing yang justru ia kencani secara sembunyi-sembunyi beberapa bulan yang lalu.

Pria asing yang masih ia cintai hingga detik ini.

Kilas balik kejadian enam tahun lalu itu perlahan menyeruak. Ryujin bisa kembali mengingat sensasi yang ia dapatkan malam itu. Rasanya sama seperti bagaimana Renjun menyentuhnya selama ini. Agresif tapi lembut, Renjun seakan tahu bagaimana membawa permainan tanpa melukai pasangannya.

Tangis Ryujin pecah setelahnya. Tidak menyangka kalau jauh sebelum ia dan Renjun menjadi sepasang kekasih, jauh sebelum mereka melakukan hal tidak senonoh itu, ternyata jalan takdir sudah menemukan mereka.

Hanya saja, waktu itu Ryujin memutuskan lari. Pagi saat Ryujin terbangun lebih dahulu, ia tidak meminta pertanggung jawaban. Ryujin memilih lari, pergi sebelum pria itu bangun. Menurutnya, malam itu adalah sebuah kesalahan yang tak seharusnya terjadi.

Tak pernah Ryujin bayangkan kalau jalan takdir akan mempertemukan mereka ke keadaan seperti ini. Apakah artinya Ryujin dan Renjun memang ditakdirkan untuk bersama, walaupun banyak rintangan yang harus mereka lalui?

Mulai dari kecelakaan enam belas tahun yang lalu, kemudian malam panas enam tahun yang lalu, hingga semua yang terjadi akhir-akhir ini, salah kah jika muncul sedikit harapan dalam hati Ryujin?

verrückt | renryu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang