7. volunteering

1.4K 156 66
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Arghh!" teriak Renjun kesal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Arghh!" teriak Renjun kesal.

Pria itu menumpahkan seluruh emosinya dengan berteriak. Untung saja taman rumah sakit di lantai tujuh tersebut masih sepi. Taman yang sama dengan lokasi tangga di mana Jisung terjatuh kemarin.

"Ya ampun! Sampai teriak-teriak gitu sih Jun," goda Jaemin, menyodorkan kopi dalam kemasan kaleng yang ia beli di cafe bawah.

Ryujin sendiri sibuk menyeruput vanilla latte miliknya. Netra si wanita mengedar, takjub dengan desain taman Jiju Seoul Medical Centre itu. Siapapun arsitek rumah sakit ini, mereka berhasil mengeksekusi taman di atas gedung dengan sangat baik. Ryujin rasa ia akan betah memanfaatkan waktu luangnya dengan bersantai di sini.

"Bete. Sudah dibilang diagnosis aku bener, masih aja enggak percaya. Eunwoo-hyung lagi, pingin aku tonjok aja muka dia tadi beres nyuntik tensilon," keluh Renjun.

Pria itu lalu mengambil kaleng kopi dari tangan Jaemin. Membukanya cepat dan langsung meneguk kopi dingin di dalamnya, membasahi tenggorokan. Setelah habis, ia langsung meremukkan kaleng dan melemparnya ke tempat sampah.

Sementara Jaemin dan Ryujin sudah duduk di kursi terdekat, dengan Renjun yang masih berdiri sambil berkacak pinggang.

"Ya sudah sih santai. Juga sudah selesai kan, kamu berhasil nentuin diagnosisnya. Pasien juga sudah diurus Shinhye-noona sekarang," ucap Jaemin berusaha menenangkan sahabatnya.

"Enggak bisa Jaemin! Aku juga masih kesal ya sama si tua bangka. Ngapain juga jaksa sinting itu diladenin? Emang kenapa kalau anaknya sakit? Kita harus baik sama itu jaksa? Ya baik sama anaknya aja lah, kok ribet," gerutu Renjun.

Ryujin yang mendengar gerutuan Renjun seketika tertawa. Lucu saja melihat dokter sekelas Renjun mengomel bak anak kecil.

"Ngapain kamu ketawa Ryujin? Emang aku lagi ngelucu? Lagi kesal ini!" teriak Renjun mendengar suara tawa Ryujin.

verrückt | renryu ✔Where stories live. Discover now