29. accident and the effect

1.4K 122 26
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Enam belas tahun lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Enam belas tahun lalu...

Kepala Renjun menengadah, memerhatikan hujan yang turun dari pelataran gedung bimbingan belajar dekat rumahnya. Hujan turun begitu deras, seakan-akan langit tengah meluapkan kesedihan yang berkepanjangan.

Hujan yang mengguyur memiliki kemiripan dengan Renjun.

Tengah bersedih.

Entah apa yang langit sedihkan. Kalau Renjun sendiri sedih karena sebentar lagi dia akan lulus sekolah menengah atas dan akan berangkat ke US untuk menempuh pendidikan dokter di Johns Hopkins. Satu dari sekolah kedokteran terbaik di dunia, walaupun bukan bagian dari Ivy League.

Kebanyakan orang akan mengatakan Renjun tidak bersyukur. Harusnya Renjun senang karena bisa menerima beasiswa di sana, di usia empat belas tahun pula. Manusia mana yang bisa meraih prestasi sehebat Renjun?

Tapi orang tidak tahu apa yang harus Renjun lewati selama ini. Mereka tidak tahu betapa kerasnya Renjun berjuang sejak dari usia lima tahun hingga sekarang untuk menyengam bangku pendidikan dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Renjun harus menyelesaikan semua itu dalam sembilan tahun, di bawah tekanan sang ayah.

Yang membuat Renjun sedih bukan karena ini, tapi lebih pada kasih sayang Chansung dan Yewon yang berkurang seiring berjalannya waktu. Mereka hanya peduli bagaimana nilai Renjun di sekolah, tapi tidak peduli dengan apa yang Renjun sesungguhnya rasakan.

Terkadang Renjun jadi iri pada Yeji.

Dibanding dirinya, hidup Yeji lebih membahagiakan bagi Renjun. Yeji tidak dituntut bersekolah cepat seperti Renjun. Bisa melewati masa anak-anakny dengan santai, tanpa ada ekspektasi yang mengejar.

"Renjun-ssi?"

Renjun menoleh saat namanya dipanggil, menatap ke arah supir pribadinya keluarganya yang baru datang menjemput. Di tangan pria itu terdapat payung hitam berukuran besar yang basah, menandakan bahwa si pria baru saja menerobos hujan dari mobil.

"Oh? Ahjussi sudah tiba," seru Renjun dengan senyum simpulnya.

Walau bersedih, Renjun tidak akan menunjukkannya pada siapapun. Renjun tidak akan menunjukkan sisi lemahnya pada siapapun.

verrückt | renryu ✔Where stories live. Discover now